Dylan memarkirkan mobilnya di garasi, ia bisa lihat dengan jelas teman-teman nya sudah datang dan menunggunya di teras luar.
Rain melepas sabuk pengamannya, keluar bersama Dylan sambil menenteng tas nya.
"Nih dia nih di tungguin juga"ucap Freiz
"Wih pada nungguin gua ya? Minta tanda tangan gua kali" lagi dan lagi Dylan sok PD.
Violin melempar bungkusan Snack yang baru habis ia makan "gausah sok narsis jijik gua"
Dylan mendelik "lu ada masalah sama gua ya gitu banget Ama gua"
Violin mengangguk "gua ga suka liat lu sok narsis, tampang lu kek setan"
Dylan ingin menyubit pinggang Violin tapi tangannya sudah dicegah Rain dibelakangnya.
"Dah yuk masuk, perut gua sakit lagi nih"Zara mulai khawatir "lu belum makan lagi?"
Rain menggeleng lalu mencengkeram erat lengan Dylan "lan, sakit banget nih perut gua"
Violin mendesah "Mangkanya punya bodyguard tuh dimanfaatin, suruh beliin makanan kek atau apa gtu, biar magh lu ga kambuh"
Raka menganggukan kepalanya setuju dengan pendapat Violin "tuh, bodyguard tanpa tanda jasa tanpa gaji dah di samping lu"
"pergi aja lu semua dari rumah gua, sat"
Mereka tertawa begitu dengan Rain, tapi kembali ia merangkul tangan Dylan meremas tangan Dylan, menyalurkan semua sakitnya.
"ayok masuk ih"
Dylan jadi ikutan panik "eh yaudah gua Anter ke dalem, makanan di kursi tengah ambil tuh angkut semua"
Raka melebarkan matanya "semua punya guaaa"
Freiz tak mau kalah dengan Raka ia juga ikut-ikutan mengambil makanan di mobil
"Bagi-bagi woi jangan rakus""Eh-eh ada susu coklat sama jeitz ga?" Ucap Zara.
Freiz mengambil barang yang dimaksud Zara.
"Nih bawa Sono"Zara tersenyum senang lalu masuk ke dalam rumah Dylan. "Woi lah gua dapet apa kalau lu berdua ambil" kata Violin.
"Tuh ada kresek sama nota ambil aja" ucap Raka.
"Setan emang lu ka"
Anggita yang ingin menghampiri mereka di depan terhenti saat melihat Dylan yang menuntun Rain.
"Eh rain kenapa?"
"Kambuh Bun" ucap Dylan.
"Yaudah bawa ke kamar dulu, nanti waktu makan malam bunda bawa obat ke kamar" ucap anggita.
Dylan mengangguk lalu membawa rain ke kamarnya. Jangan berpikiran yang negatif dulu. Keysha,Zara,violin,Raka dan Freiz juga ada di sana, jadi tidak akan terjadi apapun.
Raka berlarian membawa Snack yang ada di tangannya tapi tak sengaja menyenggol bahu rain, membuat rain terjatuh.
Dylan menggeram "ka, jangan lari-lari dong, kalau sampe Rain lecet lu habis ama gua! "
"Eh, maaf rain gua ga sengaja"ucap Raka merasa bersalah.
Rain mengangguk "yaudah ga apa-apa"
"Raka bagi gua makanannya!" Kata Violin mengejar raka.
"Gada, tuh kresek lu makan ajaa"
"Awas ya lu ka"
Dan terjadilah kejar-kejaran antara Raka dengan Violin, Dylan hanya menggeleng melihat tingkah temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DYRAIN
Teen FictionGimana Rasanya terjebak dalam percintaan dengan sahabatmu sendiri? senang? bahagia? cemburu? atau yang lainnya? ini juga berlaku untuk Rain, arti namanya bukan hujan. melainkan kebahagiaan. Raina Resta Puspita. gadis sederhana yang hidupnya dipenuh...