Renjun Pov
Jarum jam di bagian dalam coffeeshop berdenting lumayan kencang.
Pukul 21.00 malam yang berarti sudah sejak sejam yang lalu aku duduk di kursi cafe bersama dengan lelaki manis di depanku yang menjadi pertemuan pertama diriku bertatapan dengannya.
Namun, yang menjadi letak permasalahannya adalah tidak ada salah satu dari kami yang memulai obrolan dan membuka percakapan.
Entah aku yang terlalu canggung dan kaku atau si manis itulah yang masih asyik menyantap hotdog itu dengan khidmat.
Bahkan jika dilihat dari porsinya, lelaki manis itu memiliki nafsu makan yang cukup besar.Entah terlalu asyik makan atau apalah itu, si manis ini sepertinya tidak menyadari jika aku tak berhenti menatap wajah imut yang sangat menggemaskan itu. Bahkan, saat menyantap hotdog jumbo itu sekalipun.
Damn it!
Kenapa pikiran kotor ini muncul lagi?!
Sialan sekali!
Jujur saja, aku bahkan sampai tak berkedip melihat bagaimana bibir mungil Haechan, nama lelaki itu yang berusaha memasukkan hotdog berukuran jumbo itu ke dalam mulutnya.
Mataku yang tajam hampir tak berkedip melihat saus keju dan mayonaise itu belepotan di bibir berisi itu.
Aku jadi membayangkan ketika aku dan Haechan berada di suatu kamar yang sepi tanpa sehelai kain yang melekat pada tubuhku dan Haechan, kemudian tanganku menjambak surai grey Haechan dan memaksanya untuk mengulum penisku. Dengan matanya yang sayu, wajah dan tubuh yang memerah karena gairah, dan suara kecipak antara penisku yang beradu dengan mulutnya dan Deepthroath! Penisku mengenai ke tenggorokannya hingga ku bisa membayangkan bagaimana wajah Haechan yang kewalahan dan beberapa menit kemudian cairan kentalku keluar membasahi rongga mulutnya.
Yeah, sangat.........'OTAK MESUM SIALAN! PERGILAH JAUH-JAUH! MENGGANGGU ACARA MAKANKU SAJA! AKH, DASAR BANGSAT!, batinku kesal karena lagi-lagi pikiran kotor itu menguasai otak dan birahinya.
Aku dapat merasakan kejantananku mengeras dibalik celana jeans putih yang kukenakan membayangkan bagaimana jika Haechan benar-benar berada dibawahku.
Haish, sepertinya aku harus menyelesaikan urusanku.
"Haechan-ah, aku ke toilet sebentar. Kau tak apa kutinggal sebentar?", tanyaku berusaha santai sembari menahan hasrat yang bergejolak dalam tubuhku.
"Ah, iya silahkan. Santai saja, aku tidak apa-apa.", jawab Haechan mengiyakan dengan mulut yang penuh dengan makanan bahkan pipi chubby nya juga menggembung lantaran masih mengunyah hotdog tersebut.
Aku pun tanpa babibu langsung menuju toilet yang berada di dalam coffeeshop.
Haahh, sepertinya akan sedikit lama.
Yang kerangsang si Renjun, kenapa gue jadi ikutan juga bangke?!😭😭
Berasa gue ada batang beneran
😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Toy | RenHyuck
Fanfiction"Aku merasa senang kau selalu ada disisiku di kala aku gundah" ~ Lee Haechan. "Aku bukan mainan, Haechan-ah. Tak bisakah kau memahamiku sedikit saja?" ~ Huang Renjun. Segelintir kisah Huang Renjun yang menunggu cinta dari oknum Lee Haechan. Mau t...