'Ingin ke permainan inti, baby bear?'
Bisikan nakal itu sukses membuat tubuh si manis mendadak kaku. Wajahnya pucat membayangkan bagaimana penis besar lelaki tampan di depannya menghentak keluar masuk di dalam lubang analnya.
Haechan, lelaki manis itu sadar jika dia hobi dan ahli dalam mempermainkan perasaan para lelaki berstatus dominan. Namun, ia tak serendah itu melakukan hal laknat kepada pria-pria sebelumnya terlebih mereka bukanlah suami Haechan melainkan hanya menganggap mereka sebagai 'mainan' untuk kesenangannya sendiri.
SRET!
"Akh....."
Haechan refleks menjerit ketika si tampan di depannya menarik rambutnya semakin kencang membuat wajahnya mendongak menatap wajah Renjun, lelaki tampan yang telah melecehkannya beberapa menit yang lalu.
"Will you have sex with me tonight?"
tanya Renjun seduktif dengan seringai yang menghias di wajah tampannya.Entahlah, Haechan bingung ingin menjawab apa. Satu sisi, ia ingin menolak karena itu sangat menjijikkan padahal ia hanya ingin memberikan kesuciannya hanya untuk suaminya di masa depan. Disisi lain, ia tak munafik mengakui kalau saat ini jiwa dominan di dalam diri Renjun meronta dan bahkan bisa Haechan rasakan jika aura hitam menyelimuti lelaki Chinese di depannya.
Lelah meladeni logika dan nafsu yang berdebat di dalam diri Haechan, kemudian ia memilih untuk mengikuti nafsunya.
Logika dan Nafsu? Nafsu lah yang menang lantaran berhasil mengalahkan akal sehatnya.
"Yeah ah, daddy. Treat me as you like. Broke me, daddy nghh.", Haechan menjawab disertai desahan kecil yang keluar di kedua belah bibir tebal Haechan terlebih sperma Renjun yang menempel disudut bibirnya membuat Renjun semakin tak sabar ingin segera memasuki lelaki cantik ini.
"Good. Enjoy and don't rebel, baby bear."
Tangan kasar Renjun mengelus pipi chubby Haechan, mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan dan....
CHU...
Renjun mengecup singkat bibir Haechan namun, kecupan singkat itu berubah menjadi ciuman yang memabukkan. Renjun mencium, melumat, dan menghisap pelan bibir berisi Haechan membuat Haechan melenguh. Haechan yang terbuai dengan permainan Renjun mau tak mau membalas ciuman lihai itu hingga saliva yang entah milik siapa keluar membasahi dagu keduanya hingga ke leher.
Lama-kelamaan, ciuman Renjun turun ke leher basah Haechan, menggigit kencang hingga menghasilkan beberapa tanda di leher sewarna madu itu.
"Anghh, dadhhh!"
Haechan mendesah pelan menerima rangsangan yang diberikan Renjun pada lehernya.
Renjun berdiri dari posisinya yang duduk diatas closet dan membaringkan tubuh sintal Haechan pada lantai dingin toilet tersebut.
Tangannya menyingkap hoodie hitam yang dikenakan Haechan beserta kaus putih di dalamnya sebatas dada tanpa melepasnya.Mata rubahnya jatuh pada kedua nipple pink Haechan.
Tanpa pikir panjang, Renjun langsung menyesap kasar nipple kanan Haechan. Sementara nipple kiri Haechan, ia remas kuat dengan tangannya. Begitupun seterusnya.
"Nghh ngaahhh janganhhh digigit ahh", desah Haechan mengalun indah menyapa indera pendengaran Renjun yang mana semakin membuat libido Renjun naik.
Puas dengan kegiatannya mengerjai nipple Haechan, Renjun beralih membuka lebar paha sintal Haechan dan menekuknya hingga menyentuh dada Haechan sendiri.
Tanpa pelumas apapun, Renjun langsung melesakkan ketiga jarinya ke dalam hole Haechan yang langsung menimbulkan pekikan kaget dari empunya.
"Dadhh akhh stop it nghh perih hiks!", Haechan sudah menangis sekarang ketika holenya secara tiba-tiba dimasuki oleh benda asing tanpa pelicin apapun.
Namun, Renjun yang sudah diselimuti kabut nafsu tak peduli itu semua dan masih sibuk memaju-mundurkan jarinya di dalam hole Haechan hingga mengenai prostat Haechan.
"Haahh nghh daddy disanahhh nyaahh!",
Haechan mulai menikmati tusukan jari Renjun pada holenya sampai Haechan merasakan jika ia hampir sampai pada puncaknya. Namun gagal, karena Renjun dengan teganya mencabut jarinya membuat Haechan frustasi karena orgasme kering yang menghampirinya.
"Akh, daddy kenapa dicabut?", suara Haechan terdengar gelisah dengan wajah menyedihkan yang terlihat menggemaskan di mata Renjun.
"Memohonlah dengan benar, baby bear.", jawab Renjun singkat.
"Ukh! FUCK ME, DADDY! HARDER AND DEEPER! I can't stand it hiks!", Haechan menangis kencang karena tak dapat mengeluarkan orgasme pertamanya sehingga ia bisa merasakan penisnya mengeras karena sperma yang membludak ingin keluar dari tempatnya.
Renjun tersenyum jahat dan penuh kemenangan setelah berhasil membuat Haechan tunduk padanya.
Renjun kemudian mengangkat pinggul Haechan dan memposisikan penisnya pada lubang surgawi Haechan yang nampak basah dan berkedut.JLEB!
"AKHHHHHH!!!"
Erangan kesakitan kemungkinan mulai terdengar di area toilet pria tersebut. Beruntung toilet ini kedap suara sehingga tidak akan ada seseorang yang curiga atau memergoki kegiatan laknat mereka.
"Kumohon keluarkan hikss ini sakit, aku tak kuat.", Haechan merasakan perih mendera pada holenya, tubuhnya seakan seperti terbelah dua.
"Kau tadi memohon meminta aku memasukimu tapi kau malah menyuruhku untuk menghentikannya? Kau lupa atau bagaimana, Lee Haechan?", ucap Renjun menatap tajam lelaki manis dibawahnya dengan tangannya yang meremas kencang pinggang ramping Haechan. Bisa Renjun rasakan ada sesuatu mengaliri penisnya.
Darah.
Tak ingin membuat Haechan tersiksa, Renjun menunggu Haechan beradaptasi dengan keberadaan penis Renjun di dalam holenya.
"Move, daddy eunghh.", erangan itu telah berubah menjadi desahan kenikmatan dari belah bibir Haechan.
Renjun tersenyum kemudian memaju-mundurkan penisnya perlahan di dalam hole sempit itu. Tubuh Haechan terhentak-hentak diatas dinginnya lantai toilet tersebut.
Kedua tangan Haechan meremat kencang hoodie hingga kusut tak terbentuk mencoba melampiaskan kenikmatan yang mendera pada tubuhnya. Bahkan, suhu dingin di dalam toilet pria itu justru terasa panas bagi kedua insan yang tengah mengeluarkan hasrat bejatnya.Salahkan Renjun yang tidak bisa mengontrol nafsunya sendiri dan malah berakhir memperkosa Haechan di toilet umum.
Netra legamnya juga tak lepas pada pemandangan dibawahnya. Dimana sang submissif menampilkan wajah sensualnya, keringat yang membasahi tubuhnya, pakaian atasnya yang berantakan, semuanya sanggup membuat Renjun menggila.
Renjun masih sibuk menghentakkan penisnya berulang kali ke dalam hole Haechan berusaha mencapai pelepasannya.
Geraman dan desahan yang bersahutan dan suara kulit yang beradu menjadi backsound di dalam bilik sempit tersebut."Anghhhh i wanna cum nghhhh."
"Together, babe."
Tak lama kemudian, keduanya mencapai pelepasannya. Sperma Renjun keluar memenuhi hole Haechan hingga merembes ke lantai toilet. Sedangkan, sperma Haechan sendiri keluar mengotori pakaian Renjun dan pakaiannya sendiri.
Lelaki cantik itu sangat lemas sekarang dan kemudian jatuh tertidur membuat Renjun tersenyum puas.
Renjun membersihkan tubuh Haechan yang kotor entah karena cairan miliknya atau Haechan dan membenarkan letak pakaian keduanya.
Renjun melepaskan kemeja jeans hitam miliknya untuk menutupi pakaian atas Haechan yang kotor setelah permainan panas mereka.Tubuh sintal itu diangkat oleh Renjun ala bridal dan dibawanya keluar dari toilet tersebut.
Gue ngetik panas dingin anjrott
😤😤
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Toy | RenHyuck
Fanfiction"Aku merasa senang kau selalu ada disisiku di kala aku gundah" ~ Lee Haechan. "Aku bukan mainan, Haechan-ah. Tak bisakah kau memahamiku sedikit saja?" ~ Huang Renjun. Segelintir kisah Huang Renjun yang menunggu cinta dari oknum Lee Haechan. Mau t...