Acara pesta telah berakhir. Tersisa dua anggota inti.
" Dimana putraku?" Tanya Adam kepada Dominic, tangan kanan putranya itu.
" Tuan Muda sedang ada urusan ke Negara Y Tuan."
" Negara Y, kenapa dia ke sana?" Tanya Tuan Tua Shaenette
" Sepertinya, dia akan menemuinya."
" Apa maksudmu Et?"
" Ayah, sebenarnya tadi aku memberikan tempat tentang keberadaannya pada keponakan."
" Apa!!!!." Ucap Nyonya Tua Shaenette, ia memegang dadanya dan merasa khawatir kepada cucu kesayangannya itu.
" Lalu di daerah mana itu kakak ipar?" Tanya Adam dengan nada tenang, tapi semua orang tahu bahwa ia benar benar khawatir sekarang. Karena Negara Y adalah Negara yang ingin dihindari semua orang termasuk Negara X sekalipun.
" Dia ke Kota R." Jelas Ethan dengan pelan.
" Biarkan saja, siapa tahu ia mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini." Ucap Tuan Tua Blackton
" Apa maksudmu Bing? Apa kau ingin cucuku itu terluka lagi?!" Ucap Tuan Tua Shaenette dengan marah dan kesal.
" Dia sudah dewasa Carl, dia tahu apa yang tepat untuknya. Jangan terlalu memanjakan nya dan ingat ia masih memiliki darah Blackton, kau tahu julukan untuk keluargaku bukan."
Mendengar itu Tuan Tua Blackton hanya diam saja.
Semua orang yang ada di situ saling termenung dan memiliki pemikiran masing masing, kecuali beberapa orang yang tidak tahu persis cerita awalnya, seperti Chintya dan ke empat anaknya itu ya Amore masih ia anggap seperti anak kandungnya sendiri apalagi ia masih menyandang status wanita ketiga, lalu beberapa adik sepupu Zhen yang seumuran dengan Briant.
Yang tahu cerita itu hanya para Tetua keluarga, Para orang tua, dan beberapa anak muda yang telah beranjak dewasa. Mereka berharap agar Zhen baik baik saja, karena mereka tidak ingin jika kejadian 11 tahun lalu terulang kembali.
" Baiklah, kita istirahat saja, dan Dominic bagaimana tentang masalah Ashley, apa sudah dipersiapkan semuanya?" Tanya Adam
" Sudah Tuan."
" Baiklah."
Setelah itu mereka kembali lagi ke ruang nya masing masing termasuk keluarga Blackton kembali ke kediaman mereka, ya mereka satu komplek sebenarnya lima keluarga atas berada di satu komplek, jika ditanya mereka hanya akan menjawab biar mudah jika ingin berkumpul.
Di sisi lain tempat, tepatnya di pesawat pribadi berlambang kepala singa itu sedang mengudara menuju Kota R yang berada di Negara Y.
" Ahhhh...Zhen....ouhhhh....ahhhh.."
" Panggil namaku baby, aku suka desahanmu itu."
" Ouchhh, a..khuuu..ha....mmm..pirr..sampaiiii..."
" Keluarkan baby...keluarkan hmmm."
Sudah lima jam mereka melakukan kegiatan seperti itu, ya siapa lagi jika bukan Albert dan Zhen.
Setelah dari menara itu, Zhen mendapatkan kabar dari Dominic bahwa mereka telah mendapatkan lokasinya, Albert yang melihat itu, ingin ikut, walau di larang Zhen karena berbahaya apalagi akan menimbulkan trauma untuknya, tapi ia tetep kekeh ingin ikut, karena tak tahan dengan wajah imutnya itu, Zhen mengiyakan.
Dan terjadilah kegiatan seperti ini.
" Aku lelah."
" Tapi kau menikmatinya kan baby." Ucap Zhen dengan melumat bibir pria itu yang telah bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Pahlawan Bagi Pakan Meriam
Random" Selamat datang Tuan rumah." " En, apa misi kali ini?". " Jadilah pahlawan di setiap cerita." " En." " Tuan, jangan terlalu dingin." " Apa kau takut?". " Tentu tidak Tuan." " Benarkah?".