CHAPTER 11: TELUR X BURUNG KUMOWASHI X JURANG

155 21 2
                                    

HELENA POV

"Kacang kacang, angin angin, kasihan dikacangin"

"Kacangin aja si Helena"

"Ngapain juga nemenin orang aneh kek luh."

"Siapa yang bilang kita sahabatan, gue cuman manfaatin loe doang"

"Maaf ya Helena"

"TIDAKKK! BALIK LOE SINI ANYINK, KAGAK TAKUT GUE MA LOE"

***

"Na..."

"Hel...."

"Helena"

"HELENA BANGUN"

Gue membelalakkan mata gue setelah mendengar seseorang memanggil nama gue. Gue menatap sekeliling gue. Gue lihat Gon, Killua, Kurapika dan juga Leorio menatap gue dengan pandangan Khawatir. "Dimana ini?" Tanya gue.

"Kau tidak apa apa?, Apakah kau terluka?, Apa kau kelelahan?, Mana sini aku lihat luka mu, Apa-?".

"Oy Kurapika, dia tidak habis bertarung bodoh" Ucapan Kurapika terpotong oleh ucapan dari Leorio. Kurapika kek emak emak. "Habis dia mengigau seperti itu, aku khawatir Leorio, kerah Hoddienya sampa basah lagi" Ucap Kurapika Khawatir. FIXS, EMAK IDAMAN. "Aku baik baik aja kok Kurapika" Ucap gue berusaha menenangkan emak Kurapika chuuu ini. "Kau serius?" Tanya Kurapika dengan serius. "Iya". Gue memberikan senyum terbaik gue. Kok hati gue hangat ya digituin sama mereka?. "Syukurlah Helena baik baik saja, habis tadi kau mengigau 'tidak sini loe anying' gitu, Udah kayak mau berantem, khawatir aku" Ucap Gon.

Krik

Krik

Krik

Gue pun berdiri. "Tenang Gon, aku baik baik saja, aku kan hebat" Ucap gue bangga diri.

'Gitu amat gue ngigo'

"Hebat kok bisa pingsan karena oppai penguji" Ucap Killua bar bar. "Nyesek cuy, oppainya gede banget, kagak kuat aku tuh" Ucap gue lebay. "Padahal kau sendiri punya walau kagak gede amat sih" Lanjut Killua. "HEH ITU MULUT BISA DISARING KAGAK HAH" Teriak gue kesal. Gue yang pengen nampol tuh anak dipeluk dari belakang sama Gon yang Berusaha menenangkan gue. "Ga denger, kuping ku suci" ucap Leorio

"Dah dah. Kata penguji tempat ujiannya akan segera sampai"Lerai Kurapika. "Lah emang kita dimana sekarang, terus mau kemana?" Tanya gue. Mereka pun menjelaskan semua kejadian saat gue pingsan. "Ohh begitu, jadi karena pada ga setuju jadi ujiannya di ulang, eh bentar, terus aku ikut ngulang juga gitu" tanya gue lagi. "Ntahlah, sepertinya iya" Balas Killua dengan smirk kampretnya Dan Gon lagi lagi harus menahan gue biar kagak mukul tuh bocah ubanan. "Oh iya Tas aku mana?" Tanya gue pada ke empat orang dihadapan gue. "Tenang, Tas kamu aman kok, ada disebelah tas aku dan Gon dan Leorio" ucap Kurapika. "Ohhh bagus deh" ujar gue lega.

Hening untuk sementara hingga Killua bertanya pada gue.

"Helena, Itu teh tatto bukan?" Tanyanya sembari menunjuk tanda di pipi gue. "Hmmm kayaknya" ucap gue. "Tapi masa tatto cuman kek gitu, kek tattonya ga niat" ucap Leorio. Mereka menatap tanda di pipi gue. "Ntahlah, pas aku masuk dunia ini, udah kek ada beginian" ucap gue. "Masuk dunia ini, maksudnya?"

'Lah si Tulul, keceplosan lagi'

Gue menatap mereka berempat. Mereka menatap gue dengan pandangan bertanya. "Ehhh ma... maksudnya tuh pas aku lahir ke dunia ini, gitu loh, masa kagak paham kelyan" ucap gue bohong.

"OHHHHHH" Ucap mereka serempak.

"Kukira Helena dari dunia lain yang beda dimensi gitu, hahaha" ucap Gon sembari tertawa. "Hahaha, Mana ada bodoh kebanyakan nonton isekai nih" ucap Killua. "I I iya, mana ada yang kek gitu, hahaha" ucap Gue ikut ketawa tapi garing :v. "Yang gitu berarti dia bukan manusia" ucap Kurapika ikut tertawa. "Betul banget" ucap Leorio ikut tertawa juga.

FRI.END (HXH WITH OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang