🍃 vijf 🍃

275 64 12
                                    

Sebelumnya, mau ucapin Selamat Hari Raya Idul Adha buat kita semua yang merayakan🎊
Dan, maaf kalo dari ketikanku ada banyak yang gak sreg di hati :)













































Hari minggu kali ini Sejeong habiskan dengan sang kekasih setelah tak bertemu hampir dua minggu lamanya. Entah Dowoon yang sibuk dengan bimbelnya, maupun Sejeong yang sibuk dengan rapat kepanitiaan untuk persiapan kelulusan kelas duabelas.

Dowoon sedang dalam fase tersibuknya, dan Sejeong mencoba mengerti. Oleh karena itu, waktu senggang seperti ini tak boleh mereka sia-siakan.

Pagi ini, tepat pukul tujuh, Dowoon telah sampai di depan rumah gadisnya, lengkap dengan setelan olahraganya. Perjanjiannya sih, mereka akan ke CFD untuk jogging sekaligus berburu jajanan―inginnya Sejeong. Dan sebagai pacar yang baik, Dowoon tentu menurutinya. Hitung-hitung sebagai hadiah untuk Sejeong karena mau bersabar dengan hubungan mereka.

"Odie, aku di depan nih!" bibirnya tersenyum dengan tangan kiri menempel di telinga―menelepon Sejeong, sedangkan tangan kanannya melambai riang ke arah Sejeong yang membuka pagar.

Menutup telepon lebih dulu, Sejeong berlari pelan ke arah Dowoon untuk memeluknya sambil berucap rindu. Hhh, yang jomblo mah bisanya gigit jari doang! :(

"Ayok!" Dowoon mengurai pelukan, beralih menggenggam tangan Sejeong untuk digandeng yang dibalas anggukan riang. Tapi, tepat ketika keduanya melewati rumah Sehun, lelaki jangkung itu keluar sambil memasang sepatu kirinya terburu-buru.

"Tungguin woy!" pekiknya.

Dan dengan kurang ajarnya, Sehun meraih tangan kiri Sejeong untuk digandeng pula, membuat Dowoon mendelik ke arahnya tapi hanya dibalas senyum menyebalkan dari lelaki April itu.

"Katanya sih, kalo ada yang berduaan, yang ketiganya setan." Sehun berucap santai, melupakan fakta bahwa dirinya adalah pihak ketiga disini.

"Ya elo SETANNYA!" Dowoon kesal. Dengan langkah cepat ia menarik Sejeong menjauh dari lelaki yang selama ini menjadi ancaman dalam hubungannya.

Dibiarin malah ngelunjak!

Cuaca cerah pagi ini ternyata tak mampu membuat Dowoon senang, apalagi lelaki berinisial Sehun itu dengan santainya berjalan di sisi Sejeong meski tak se-kurang ajar kelakuannya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca cerah pagi ini ternyata tak mampu membuat Dowoon senang, apalagi lelaki berinisial Sehun itu dengan santainya berjalan di sisi Sejeong meski tak se-kurang ajar kelakuannya tadi. Tapi tetap saja, ini 'kan harusnya jadi waktu yang tepat untuk Dowoon dan Sejeong berkencan tanpa gangguan setan tiang itu!

"Heh albino! Lo jauh-jauh kek, nempelin pacar gue mulu!"

"Baru pacar doang, songong amat. Belom aja gue lamar Sejeong ke rumahnya, pingsan kali lo!"

Sejeong memejamkan mata sambil menghela napasnya, dua lelaki yang seperti kloningan ini benar-benar membuatnya sakit kepala tiap kali bertemu.

"Helaw! Ini kita mau jogging apa mau adu mulut?!"

"Lo juga Kaila, maen sama temen lo sana kek, ganggu bener!" Sejeong mendengus.

"Gue tuh lagi jagain lo, kali aja lo diapa-apain ama nih orang."

Dowoon menggeram, "Yang ada, elo yang bakal gue apa-apain!" ancamnya.

"Duh, takut~" balas Sehun dengan nada mengejek.

Dowoon yang merasa bahwa rasa kesalnya sudah meluap sampai ke ubun-ubun hanya menyabarkan diri sekali lagi. Mungkin bila dipancing, dirinya benar-benar akan meledak.

Dan Sejeong yang peka akan situasinya dengan cepat mengalihkan perhatian kekasihnya. "Nyari bubur aja yok, laper!"

"Dan lo, Kaila, gak usah bikin ribut kalo masih mau ikut!"

Sehun yang merasa mendapat izin dengan segera mengangguk penuh semangat. Yang penting bisa gangguin orang pacaran. Kali aja abis ini mereka putus, ups!

"Terus, joggingnya batal?"

Sejeong mendengus malas. "Ya menurut Kakak aja! Aku udah keburu males, mendingan nyari makan lah!"

Dowoon tertawa. Entah kenapa, rasa kesal ya seolah menguap begitu saja.

"Ya udah, ayok makan ayok. Kita makan sampe kamu puas dan minta pulang." tangannya menarik Sejeong menuju stan makanan, meninggalkan Sehun yang diam-diam mendengus sebal.

"Dih, gue kira bakal berantem terus putus. Ternyata gak semudah itu!" dengan malas ia menyeret kakinya mengikuti pasangan lovebirds menyebalkan itu.

"Sabar Sehun, kalo jodoh gak bakal kemana."

Iya, seperti ucapannya Alm. Habibie, "Mau kamu yang jungkir balik buat dapetin dia, tapi kalo saya jodohnya, kamu bisa apa?"

Dan itu prinsip yang Sehun genggam erat-erat selama dua tahun ini.

Dan itu prinsip yang Sehun genggam erat-erat selama dua tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mau jadi Sejeong? Hehe :)
Happy Eid Mubarak guys!! <3

Regards,
LOEY's QUEEN

Lantas | Oh Sehun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang