🍃 drie 🍃

324 70 4
                                    

"KAILA!! DIPANGGIL PAK SUHO KE RUANG GURU!!"

Suara teriakan itu berasal dari salah satu teman Sehun yang baru memasuki ruang kelas. Dengan tampang mengejek, ia melenggang santai menuju mejanya.

Dan agaknya, nama Kaila―panggilan dari Sejeong― sudah terlalu terkenal untuk bahan mengejek Sehun―dengan campur tangan kedua teman laknatnya tentu saja.

"Cieee Kaila.. mau dapet ceramah nih, cieee!"

Sehun mendengus. Sabar Hun, omongan orang goblok gak usah didengerin!

Tanpa kata dirinya melangkah keluar kelas diiringi bantingan pintu yang berhasil mengejutkan penghuni kelas, namun tak mampu menghentikan ejekan mereka.

"Mampus! Maungnya keluar, haha!"

Omong-omong, sekarang jam istirahat. Dan waktu yang seharusnya ia habiskan untuk membucin Sejeong terbuang sudah.

"Anjirlah! Mau apa lagi coba tuh orangtua ke gue?!" kaki kanannya menendang angin dengan bibir yang sibuk bersungut sebal.

Sampai di depan ruang guru, ia menarik napas pelan, menyiapkan mental dan fisik sebelum masuk. Karena dapat ia pastikan, telinganya akan panas setelah ini.

Pintu dibuka dari dalam, menampilkan Sejeong yang sibuk dengan tumpukan buku di kedua tangannya.

Sehun tersenyum lebar, "Jodoh emang gak kemana!" girangnya. "Kayaknya habis ini gue harus sungkem ke Pak Suho karena nyuruh gue kesini dan bikin gue ketemu lo!"

Sejeong berdecih, "Ngapain lo disini?"

"Nemuin jodoh gue-lah!" pedenya.

"Sinting!" Sejeong menggelengkan kepala, "Minggir, lo ngehalangin jalan gue!"

"Berat tuh kayaknya, mau dibantuin gak?"

"Gak perlu. Urus aja urusan lo!"

Karena tak kunjung menyingkir, dengan tenaga yang tersisa Sejeong mendorong bahu Sehun agar bisa segera pergi dari sana. Karena serius, beban di kedua tangannya sudah berat, dan kehadiran Sehun malah menambah rasa kesalnya.

Sebelum Sejeong mengambil langkah lebih jauh, Sehun berteriak, "Jangan galak terus, nanti gue makin sayang!"

Dengan senyum lebarnya lelaki jangkung itu memasuki ruang guru, bahkan Sehun rela menebar senyum manisnya ke arah para guru yang hampir tiap hari menjadikan dirinya bahan ghibahan.

Membuka pintu dengan riang dirinya bersuara, "Mau ngomelin Sehun soal apalagi, Pih?"

Membuka pintu dengan riang dirinya bersuara, "Mau ngomelin Sehun soal apalagi, Pih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sehun mana sih, anjir! Lama banget!" Chanyeol menggebrak meja kesal. Sudah hampir duapuluh menit dirinya dan Kai menunggu lelaki jangkung―adik bungsu tersayang datang ke markas―warkop samping sekolah.

"Lagi temu kangen kali!" celetuk Kai sambil memantik rokoknya. "Rokok dulu, Bang!"

KBM sudah berlangsung sejak lima menit lalu, tapi lagi-lagi ketiganya hendak membolos.

"Temu kangen apaan?! Emosi gue lama-lama!" Chanyeol menyahut bungkus rokok yang diulurkan oleh Kai, kemudian ikut memantik batang nikotinnya.

"Lo tuh sabar dikit ngapa, Bang. Tambah lebar kuping lo kalo marah-marah mulu!"

"Bangsat lo!" Chanyeol melempar kembali bungkus rokok ke pemiliknya sambil mengedarkan pandangan ke luar warkop.

"Tuh anaknya!" matanya menyorot tajam ke arah Sehun yang baru saja melompati pagar.

"Hehe, halo Bang, Kai!" senyum lebarnya terpampang indah, lain dengan ekspresi kedua orang disana.

"Hehe~" ejek Kai, "Bang Chanyeol ngamuk tuh, gue gak ikutan loh ya~"

"Ya sorry, Bapak Negara tiba-tiba balik, mana bisa gue ngehindar!" dirinya menyahut kopi Kai yang masih setengah gelas, "Laper gue!"

"Laper mah makan, ngapain lo ngabisin kopi gue, Sehun bangke!" kesal Kai yang lagi-lagi dibalas cengiran lebar oleh Sehun.

"Bang Cey mau ngobrolin apaan sih? Serius amat tuh muka."

Kai mengendik. Duapuluh menit dirinya berada disini juga, Chanyeol tak kunjung memberi tahu tujuan berkumpulnya mereka.

Chanyeol menatap serius keduanya, "Kalian berdua, mau ikut balapan lagi gak?"

"Hah?" Sehun mengedipkan matanya dua kali. "Apaan sih, Bang, tiba-tiba ngajakin balapan lagi. Waktu itu 'kan lo juga yang nyuruh kita berhenti!"

Kai mengangguk, "Lo ditantang siapa, sih? Taruhannya apa?"

"Jae. Taruhannya.. pacarnya."

"HAH?!"

"Hah, heh, hoh mulu lo berdua, udah kayak tukang keong!" ―Chanyeol inner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah, heh, hoh mulu lo berdua, udah kayak tukang keong!" ―Chanyeol inner.

Btw, yeay! Lantas balik lagi, haha!
Aku belom mikir endingnya bakal gimana karena ini cerita langsung ceplos aja begitu dapet ide, hiks! Dan gak nyangka aku malah bikin karakter SKY jadi badboy beneran, huwaaaa! ಥ‿ಥ
Buat SeSe, pelan-pelan ya, karena kita gak bisa ngegas gitu aja, hehe :)

Regards,
LOEY's QUEEN

Lantas | Oh Sehun [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang