2| Kejutan

196 19 3
                                    

Naya

Gue pernah menemukan Quotes bagus yang gue baca dari salah satu novel--yang gue lupa karya siapa. Yang isinya: 'Semua orang datang di kehidupan kita akan selalu membawa dan meninggalkan sesuatu;baik atau buruk. Sebagian hanya singgah sebentar, sementara sebagian lagi akan menetap selamanya; entah menjadi apa, mungkin hanya teman biasa?'

Ah, kalimat itu.... Membuat gue sadar dan paham. Bahwa setiap orang yang datang di hidup kita, akan selalu memberikan kesan dan pembelajaran yang berbeda-beda. Baik buruknya harus kita terima dengan lapang dada. Karena mungkin, ini bagian dari skenario alam semesta.

Terhitung satu bulan sudah, semenjak pertemuan nggak terduga antara gue dengan seorang Ruka Triyasa. Kita nggak pernah ketemu lagi. Ruka pernah beberapa kali menghubungi gue lewat line dan Dm Instagram yang berakhir gue read doang. Bukannya gue sok mendenial perasaan, yang sebenarnya gue juga seneng dia menghubungi gue. Tapi, emang gue bingung aja sama perasaan gue sendiri. Terlebih gue juga masih malu karena kejadian di bandara yang gue meluk dia dengan tiba-tiba.

"Naya Naya Naya!" Gue tersentak Ketika Dhanu manggil gue yang kelewat heboh dari depan kelas. Iya, sekarang jam istirahat. Tapi gue lebih milih duduk anteng di kelas sambil baca novel.

"Apa apa apa????"

"Anjirrr hahhahaa bisa aje ya lo."

"Napa sih lo receh banget." Dhanu masih tergelak, Dhanu tuh yaa sebenernya ganteng, tinggi juga. Macam cowok-cowok badboy di tokoh novel. Tapi, ya ituu sifat pecicilan dan humor recehnya yang bikin ganteng dan coolnya ilang.

"Gue punya kejutan!"

"Apa apa!! Novel ya?!"

"Elahh, novel mulu lo mah." Dhanu berdecak sambil geleng-geleng kepala, ngeliat gue yang isi dunianya cuma diisi dengan novel-novel yang penuh kehaluan.

Gue merengut, "terus apa dong?"

"Ini lebih dari novel! Dijamin deh, lo pasti suka."

"Masa????? mana, mana Cepetan."

"Sabar elah, bentar gue ambil dulu." dia ngacir ke kelas sebelah, yang merupakan kelasnya.

"Lho lhooo, gak jelas anjirr." Gue menatap Dhanu heran. ck. kok ya bisa gue temenan sama cowok se-absurd dia.

"BENTARRR."

Gak lama, Dhanu balik lagi bareng Adi dan...

LHO

KOK

BENTAR BENTAR

INI GUE NGGAK LAGI MIMPI KAN YA??

"Ruka?!!"

"Lo kok manggilnya Ruka?!!"

"Kan nama lo Ruka???"

"TAPIKAN BIASANYA MANGGIL YASA."

"Lo ko nge-gass, ya terserah gue dong??"

"GAK BISA, LO HARUS MANGGIL GUE YASA TERUS, JANGAN RUKA!"

"INI LO BERDUA, BARU AJA YA KETEMU. UDAH PADA BERANTEM AJA HEH." Adi melerai kita berdua.

"KITA UDAH PERNAH KETEMU."
Adi kicep, ketika suara gue dan Ruka yang barengan mengucapkan kalimat tersebut.

"Daebak!!!" Dhanu bertepuk tangan heboh.

"Jadi lo berdua udah sempet ketemu?"
Tanya Adi heran.

"Hmmm, di Bandara Soetta. Pas gue baru balik kesini."

"ANJIRRRR." Adi histeris lebay

"Keren!keren!" Dhanu menimpali dengan heboh.

"Keren pala luuu." gue berujar sewot

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang