Naya
Ketika gue sampai di Kafetaria. Gue melirik sana sini untuk mencari keberadaan Kak Ardi. Sampai mata gue terarah ke se-gerombolan orang yang duduk di pojok yang menghadap jendela. Di situ udah ada Kak Ardi beserta teman-temannya.
Baru aja gue mau menghampiri mereka, tapi rupanya Kak Ardi udah sadar akan keberadaan gue. Dia melirik gue, sambil bergumam tanpa suara,yang gue artikan "tunggu di situ". Setelah mengatakan itu dia berdiri dan berbisik ke salah satu temennya yang gue duga dia izin pamit dan melakukan tos ala laki-laki.
Setelah selesai, kak Ardi langsung menghampiri gue.
"Oyy, Nay."
"Hai, kak!" Jawab gue.
"Kita duduk di situ aja kali, yak." Dia menunjuk salah satu tempat duduk yang masih kosong.
"Boleh."
Setelah kita duduk, tiba-tiba Kak Ardi bertanya,
"Nay, lo gapapa kan? Kenapa tiba-tiba mau nyamper gue kesini." Tanyanya yang khawatir.
"Hah?nggak ko, kak. Gak papa. "
Dia cuma mengangguk-ngangguk "hmmm."
"Oh iya, lo mau pesen apa?" Sambil memilih-milih buku menu dia bertanya ke gue.
"Gak laper, minum aja kali yak. Hngg jus jeruk aja deh."
"Okee."
Dia memanggil salah satu waiter "Mbak!"
"Iya,Mas. Mau pesen apa?" Tanya waiter tersebut.
"Jus jeruk dua, ya."
"Baik, Mas. Ada lagi?
"Nggak, itu aja."
"Baik. Silakan ditunggu ya,Mas."
Kita hanya mengangguk dan tersenyum seadanya.
"Beneran gak mau cerita nih?" Kak Ardy akan selalu begitu, tau kapan gue lagi butuh seseorang buat cerita. Sifatnya yang peka terhadap sesuatu bikin gue nyaman bareng dia, tanpa gue bilang dia akan selalu mengerti gue. Kapan dia akan bergerak dan kapan dia hanya cukup mendengarkan.
"Hah, itu.... anu,apa ya. Duh bingung gue ngejelasinnya." jawab gue yang bingung gimana nyeritainnya.
"Yaelah santai aja kali,gimana -gimana?"
"Ituu... Hngg Ruka. Tadi gue dikerjain sama Dhanu katanya Ibu nelepon ke dia suruh gue pulang cepet-cepet. Karena nunggu bis lewat lama, gue dipaksa sama Dhanu buat bareng di mobil Ruka. Eh pas gue udah naik mobil, tiba-tiba Dhanu bilang katanya tadi dia bohong, Ibu nggak nelepon dia. Tadi dia cuma pura-pura supaya gue ikut bareng dia di Mobil Ruka."
Dia menyimak dengan baik. "Mm-hmm terus?"
"Ya gitu, gue kesel sama Dhanu. Pengen banget jambak dia. Di mobil juga gue awkward banget, untung tadi lo chat gue, Kak. Jadi gue punya alasan buat turun di mobil Ruka."
"Bentar deh, dari tadi lo sebut-sebut Ruka mulu. Emang Ruka siapa deh?"
"Hah, itu..."
Baru aja gue mau jawab,tiba-tiba pesenan kita datang.
"Makasih ya,Mbak" Ucap gue kepada pelayan tersebut.
Gue langsung minum jus jeruk tersebut. Karena sumpah, aus banget coy. Gara-gara satu mobil sama Ruka, ditambah lagi tadi gue abis teriak-teriak.
"Jadi, Ruka siapa Nay?"
"Hnggg... Temen SMP gue??"
Dia mengernyit dan bertanya memastikan "temen SMP?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen Fiction"Kalau kita udah nggak sama-sama lagi, Itu artinya, peran kita dalam hidup masing-masing udah selesai,Nay." Cover by: Pinterets