Ruka
Naya adalah orang terceroboh diantara kita berempat--gue, Adi dan Dhanu. Sejak SMP,kita sering direpotkan akibat kecerobohannya. Mulai dari dia enggak sengaja ngirim screnshootan chattingan kita ber empat ke grup angkatan,yang waktu itu kita lagi ngomongin guru baru yang galaknya nauzubillah. Yang berakhir kita berempat dipanggil ke ruang BK karena ada Cepu yang ngelaporin screnshootan tersebut. Kemudian dia yang lupa naro kartu peserta ujian, yang buat kita berempat bulak balik kesana kesini buat nyari kartu tersebut yang berakhir kita terpaksa harus ujian susulan karena waktu itu telat masuk. Dan banyak lagi kecerobohannya yang lain.
Dan sekarang, sifat cerobohnya kumat. Sebenernya sekarang kita lagi berada di salah satu mall Jakarta, buat nonton bioskop. Katanya sih karena sekarang ulang tahun gue jadi dia mau beliin tiket film yang udah gue tunggu dari lama. Tapi, pas kita ngantri buat beli popcron tiba-tiba Naya dengan paniknya bilang kalau dia lupa naro flasdisknya Bang Dimas yang dia pinjem kemaren.
"Masalahnya itu flashdisk ada berkas kerjaan dia,Ka. Tapi gue lupa naronya dimana"
"Coba Lo inget-inget lagi naronya dimana kemaren"
"Gue lupa naronya Rukaaaaaa, astaga."
"Ya makannya lo inget-inget dulu sekarang dimana"
"YA KALAU LUPA GIMANA???"
Naya udah panik beneran tuh, keliatan banget gelisahnya. Gue kan liatnya jadi kasian.
"Terus lo mau gimana sekarang?"
"Hngg... Gimana kalau--"
"Pulangg???!!"
"Hehe"
"..."
"Ka, gue panik nih ah flasdisk nya bang Dimas gatau di taro dimana. Gue janji deh kita atur jadwal lagi besok buat nontonnya, gue gak bakal masuk les dulu. Ya ya ya??? Pulang ya? Please"
Kalau udah liat ekspresi memohonnya dia kayak gini, mana bisa gue nolak permintaanya. "Yaudah pulang" kata gue dengan terpaksa.
"Yes!beneran??" Gue mengabaikan pertanyaannya dan melangkah duluan dengan perasaan kesal dan setengah hati yang nggak rela buat nyia-nyiain tiket ini. Karena gila man gue udah nunggu lama banget buat nunggu film ini rilis,tapi giliran udah ada di depan mata gue malah gak bisa nonton. Tapi.... Ya, yaudah lah yaa itung-itung pengorbanan cinta Jiahhh
Naya menyamai langkahnya dengan gue, "Thankyouuuu! Nanti gue kasih kado yang spesial deh buat lo"
Kado spesial...
"Gak mau"
"Nggak mau kado?"
"Hmm"
"Terus maunya apa?"
"...Lo"
Naya mencibir "Halah basi" gue berhenti melangkah dan itu berhasil buat dia juga ikut berhenti.
"Kenapa?" Tanyanya, gue menarik pelan bahunya agar menghadap ke gue.
"Terserah lo mau bilang apa, atau mau anggap ini cuma bercandaan. Tapi yang jelas perasaan gue enggak pernah maen-maen sama lo"
"..."
Naya mengerjap- ngerjap bingung. Gue berdecak kesal dan langsung meraih tangannya"Ck. Ayo cepetan, katanya mau nyari flasdisk"
***
Saat diperjalanan buat balik lagi kerumah Naya, suasananya jadi canggung. Shit! ini pasti gara-gara ucapan gue tadi di mall yang bikin Naya diem aja dan hanya fokus pada hape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen Fiction"Kalau kita udah nggak sama-sama lagi, Itu artinya, peran kita dalam hidup masing-masing udah selesai,Nay." Cover by: Pinterets