Dia Lagi??

2 1 0
                                    

*Suara klakson motor*

"Nunggu siapa?"

Bagas, ia dia Bagas!!

"Hei!! Kok bengong?"

"Eh lo lagi? Gue nunggu angkot"

"Mau bareng ngga? Sekalian jalan"

"Memangnya satu arah?"

"Udah, ayo naik"

Tapi, aku juga harusnya paham. Ngga mungkin kalau dia Bagas, dia masih berseragam SMA kaya aku. Karena dulu waktu aku Ujian SMP, Bagas pun Ujian SMA. Sebenarnya siapa dia?

Aku sadar, ini bukan jalan ke rumahku. Mau dibawa kemana aku.

"Bas, kita mau kemana? Kan rumah gue bukan kesini arahnya"

"Udah, tenang aja. Aku nggak bakal aneh-aneh"

Dia membawaku ke sebuah danau, kita duduk di kursi yang biasa aku datangi bersama Bagas dulu. Sumpah ya dia bener-bener membuka kenanganku bersama Bagas.

Please, Mentari pengen nangis!!

Dia memberiku cokelat,

"Hei, kamu kenapa nangis? Sorry aku cuma pengen ngehibur aja karena abis ujian pasti penat kan?"

"Iya makasi, gue gapapa kok"

Tapi, kejadian ini sedikit mengobati rinduku padamu sayang!

Flashback mode on

"Mentari, nanti kamu SMA di SMA ku ya, setelah itu kuliahnya nyusul aku juga ya. Aku tunggu di Kampus"

"Ih masih jauh banget tau, ini aja baru ujian SMP"

"Nggak apa-apa, pasti aku tungguin kok. Belajar yang rajin ya, jangan bandel"

Off

Percakapan itu sangat jelas berputar di kepalaku, dan ternyata pipiku basah sedari tadi.

Dia memberiku kertas tisu,

"Makasih ya"

"Aku salah ya bawa kamu kesini? Sorry ya."

"Gapapa, gue makasih sama lo karena lo bawa gue kesini. Gue inget dulu sering banget kesini sama Bagas" tersenyum sembari mengingat masa-masa itu.

"Ya memang sih, dulu aku masih anak SMP dan Bagas anak SMA. Dia sering diledek sama temen-temennya gitu karena pacaran sama gue"

"Lo yang sabar ya, pasti dapat gantinya"

"Tapi, gue berharap banget sih dia kembali. Ya meskipun harus dengan keadaan yang berbeda. Gue cuma pengen tau gimana keadaan dia aja. Kemana dia 3 tahun ini? Kenapa menghilang gitu aja" air mataku semakin deras.

"Sorry ya, gue jadi cerita ini ke lo"

"It's okkay, gue turut prihatin ya"

"Btw, lo darimana sih? Ajaib banget tiba-tiba ada di depan sekolah gue."

"Nggak sengaja aja tadi lewat depan sekolah lo, terus ngeliat lo duduk. Jadi gue samperin"

"Tapi, lo itu penyelamat banget sih buat gue. Makasi ya Bas"

Dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Lo kelas 3 juga?"

"Iya"

"Beneran lo itu mirip banget sama pacar gue dulu. Ya ntah sekarang namanya apa, aku juga gatau. Karena memang tidak ada kata putus diantara kita"

"Muka gue pasaran berarti ya. Berarti pacar lo ganteng ya?"

"Iya begitulah. Dia kaku banget, tapi dia cowo pertama yang bisa bikin gue klepek-klepek"

"Udah sore, gue anter pulang ya"

"Yuk"

Kami meninggalkan danau, dan Baskara mengantarkan aku hingga depan rumah.

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang