[3]

574 72 2
                                    

“Wah, hyung! Daebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Wah, hyung! Daebak. Jinjja daebak, waah!” pekik Jungkook setelah melepas earphone dari telinganya. Binar di kedua manik kembarnya menunjukkan jika namja itu sungguh-sungguh mengatakan pujiannya.

“Ini benar-benar keren, hyung. Aku sangat yakin, jika hyung bisa membuat lagu sebagus ini.” ucap Jungkook dengan senyum senangnya.

“Ini masih demo. Aku belum menyelesaikan semuanya dengan lengkap.” ucap Yoongi. Ia baru mengerjakan lagunya selama tiga hari dan hanya membuat demonya.

“Lihatlah, hyung! Ini masih demo dan sudah sebagus ini. Bagaimana jika sudah selesai? Aku sangat yakin, hyung bisa mendapatkan kontrak dengan agensi besar.” ucap Jungkook dengan nada penuh keyakinan.

“Benarkah?” Yoongi menoleh kearah Jungkook yang segera dijawab dengan anggukan.

Keduanya sekarang tengah duduk di depan minimarket. Dimana mereka pertama kali bertemu. Yoongi tidak habis pikir dengan apa yang terjadi kepadanya. Pertama kali bertemu dengan Jungkook di minimarket dengan tingkah konyol yang selalu mengikutinya. Tentu saja itu membuat siapapun tidak nyaman.

Yoongi pun begitu. Ia merasa tidak nyaman dengan Jungkook yang selalu mengikutinya. Hingga saat namja pucat itu mengetahui fakta jika Jungkook adalah tetangga apartemennya, hal itu menyadarkan Yoongi. Ia tidak akan bisa lepas dari Jungkook, sekalipun menghindar dengan sekuat tenaga.

Dan hal itulah, yang membuat Yoongi sekarang lebih menerima, atau mungkin membiarkan, Jungkook untuk berkeliaran di sekitarnya. Selama hampir seminggu membiarkan Jungkook mengikutinya, Yoongi menyadari jika namja kelinci itu cukup menyenangkan saat membicarakan mengenai musik. Hingga akhirnya, Yoongi meminta Jungkook untuk menjadi pendengar pertama lagu yang ia buat untuk mengikuti ajang itu.

Jungkook juga menjadi orang yang menyakinkan Yoongi untuk mengikuti ajang itu. Dengan berbagai bujuk rayu yang di lontarkan oleh namja kelinci itu, hingga akhirnya membuat Yoongi memutuskan untuk mengikuti ajang itu. Meski ia cukup kesulitan mencari inspirasi untuk lagunya, lagi-lagi Jungkook yang menyemangatinya untuk bisa kembali mendapatkan inspirasi.

“Kapan hyung akan menyelesaikan lagunya?” tanya Jungkook, meletakkan ponsel Yoongi di meja setelah selesai mendengarkan lagunya.

“Entahlah. Aku belum menemukan waktu yang tepat untuk kembali melanjutkan lagunya. Mungkin nanti, setelah selesai dengan kelas kampusku.”

“Bagaimana menjadi mahasiswa di jurusan musik, hyung? Apa itu menyenangkan?” Jungkook memasang ekspresi penasaran. Yoongi hanya terkekeh pelan melihat tingkah polos namja kelinci itu.

“Kau ingin tau?”

Jungkook segera mengangguk dengan sangat antusias. Dan setelah itu, Yoongi mulai bercerita semua hal yang ingin di ketahui oleh namja kelinci itu. Sudah Yoongi katakan di awal, jika Jungkook merupakan sosok yang menyenangkan untuk menjadi teman mengobrol.

Hiraeth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang