“Apa hyung gugup?”
Pertanyaan dari Jungkook membuat Yoongi seketika menoleh kearah namja kelinci itu. Mereka tengah berada di kerumunan manusia, dimana ajang cipta lagu dilaksanakan. Ajang ini tidak hanya untuk unjuk gigi kemampuan produser-produser muda dalam mengolah lagu, ada seminar, pelatihan singkat, sampai bazar, juga di adakan disini.
“Entahlah. Perasaanku tidak enak sejak tadi.” ucap Yoongi.
Perasaannya aneh sejak Yoongi berangkat dari apartemennya. Ada sesuatu yang mengganjal yang membuat ia gelisa. Tapi, Yoongi tak tau apa itu. Lagu miliknya tidak ada masalah sama sekali. Setelah menyelesaikannya seminggu yang lalu dan meminta Jungkook mendengarkannya, tidak ada masalah yang terjadi. Tadi pagi, ia juga sempat memeriksanya dan lagunya baik-baik saja.
Laporan untuk Hong gyosunim juga sudah ia serahkan. Sebelum pergi ke sini, Yoongi pergi ke kampus untuk memberikan laporannya. Kelasnya ditiadakan karena banyak mahasiswa yang mengikuti ajang kali ini.
Mengenai Jungkook yang juga berada disana, itu karena Yoongi mengajaknya. Ia melihat Jungkook yang berjongkok di depan pintu apartemen miliknya saat dirinya keluar. Terlihat seperti anak anjing yang tengah menunggu pemiliknya untuk di ajak jalan-jalan. Dan sebagai pemilik yang baik, Yoongi mengajak ‘anjing peliharaannya’ ini pergi berjalan-jalan.
Bugh.
Sraakk.
“Jwesonghamnida jwesonghamnida.”
Ucapan meminta maaf itu berulang kali di lontarkan oleh seorang namja berkacama bulat, karena tidak sengaja menabrak Yoongi sampai membuat isi tas yang di sampirkan di bahu kanan berserakan. Yoongi, Jungkook, dan namja itu berjongkok untuk membereskan barang-barangnya yang berhamburan.
“Jwesonghamnida, aku benar-benar terburu-buru.” ucap namja itu sembari mengulurkan barang-barang Yoongi yang dipungutnya.
“Aniyo, gwaenchana.” Yoongi mengambil barangnya dan memasukkan ke dalam tasnya.
“Hyung, ini flashdisc milikmu?” tanya Jungkook, mengulurkan sebuah flashdisc hitam pada Yoongi.
“Eoh, itu milikku.” Yoongi mengambil flashdiscnya dan memeriksanya. Beruntung tidak rusak, lagu miliknya berada di dalam flashdisc itu.
“Sekali lagi, aku minta maaf.”
“Gwaenchanayo. Barang-barangku juga tidak ada yang rusak.”
Namja itu mengucap maaf sekali lagi sebelum berlalu dari sana. Yoongi menepuk pelan tasnya yang kotor, sebelum memeriksa isinya. Memastikan tidak ada barang yang hilang. Semenjak perasaannya yang gelisa, Yoongi sedikit teliti untuk memeriksa barang-barangnya.
“Sepertinya acaranya akan dimulai sebentar lagi.” ucap Yoongi yang mendengar suara pengumuman.
“Kalau begitu, hyung pergilah. Aku akan mencari tempat duduk di dalam sana. Yoongi hyung, fighting!” ucap Jungkook dengan mengepalkan tangan kanannya, memberi semangat pada Yoongi, sebelum berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [END]
Fanfiction"Hyung!" "Aku tidak mengenalmu, pergilah." Mengganggu. Namun saat menghilang, Yoongi mencemaskannya. "Lagumu sangat bagus, hyung! Daebak!" "Benarkah?" "Eung! Aku yakin, hyung pasti mendapatkan kontraknya." Dia, yang mengubah kehidupan datar seorang...