[Extra Story; Return]

654 57 2
                                    

Cerita ini tidak memiliki alur bersambung dengan cerita utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini tidak memiliki alur bersambung dengan cerita utama. Hanya bonus cerita dengan tokoh yang masih sama. Cerita ini sebagai hadiah untuk readers karena sudah mengikuti cerita utama dari awal sampai akhir. Selamat membaca dan sampai jumpa di book selanjutnya.

Sleepdragon,
서자용

"Argh, punggungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh, punggungku. Ini sangat menyiksa." Seorang namja terlihat tengah mengeluh sembari meregangkan badannya yang kaku karena pekerjaannya.

"Ya. Apa kau baru saja mengangkat beban dunia? Mengeluhmu sudah seperti kau baru saja pulang perang." cibir seorang namja yang tengah bersamanya.

"Yoongi hyung, aku memang baru saja pulang berperang. Apa hyung tidak melihatnya? Aku berperang dengan grafik, data, diagram, laporan, bahkan susunan rincian bulanan. Aku berperang, hyung, berperang." ucapnya dengan nada yang mendramatisir.

"Itu memang pekerjaanmu, jasig-a. Dan jangan menyalahkan siapapun, karena itu salahmu sendiri. Bukan segera mengerjakan pekerjaanmu, kau malah sibuk mengulurnya. Jika sudah lembur, kau mengeluh seakan kau adalah orang yang paling menderita di dunia ini, Jimin-ah." ucap Yoongi, menyindir kebiasaan Jimin.

"Hyung, bukankah kau sajangnimnya? Seharusnya kau bisa membebaskanku dari semua penderitaan ini." mohon Jimin. Memasang wajah lelah untuk menyakinkan hyung sepupunya itu.

"Andwae. Jika aku selalu membantumu, kau akan menjadi lebih manja. Ingat, samcheon memintaku untuk membiarkanmu bekerja di perusahaanku itu agar kau tidak manja. Jadi, aku tidak akan melakukan apapun. Itu pekerjaanmu, jadi terserah padamu."

Yoongi berjalan santai meninggalkan Jimin yang hendak melakukan protes. Namja mochi itu hanya mendengus kesal dan menyusul Yoongi. Saat keduanya ingin pergi untuk makan siang bersama, Jimin melihat seorang namja yang tengah berdiri di depan penjual roti.

"Hyung, lihatlah." Jimin menyenggol pelan lengan Yoongi dan menunjuk kearah namja itu dengan dagunya. "Dia hanya diam seperti itu dan melihat penjual roti. Aku yakin, dia sedang mengincar roti dan akan mencurinya." tebaknya.

Hiraeth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang