[8]

778 70 11
                                    

Kedua tangannya bertaut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua tangannya bertaut. Dengan kepala tertunduk, tangan itu menempel di dahinya. Bibir tipisnya tak henti-hentinya merapalkan doa. Kakinya bergetar kecil, menandakan jika ia tengah gelisah. Menunggu di depan ruang ICU bukanlah hal yang menenangkan.

“Aku mohon, selamatkan Jungkook, Tuhan.”

Hanya satu kalimat itu yang terus di rapalkan oleh Yoongi. Memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan Jungkook yang masih berada di dalam sana. Kondisi namja kelinci itu benar-benar mengenaskan saat ia melihatnya di ruangan kecil itu.

Lebam dan memar hampir di sekujur tubuhnya. Bau alkohol dan asap rokok melekat kuat di badan namja kelinci itu. Bahkan Yoongi melihat luka bakar karena sudutan rokok di kedua tangannya. Tidak hanya satu, hampir diseluruh lengannya ada luka sudutan rokok.

Melihat kondisi Jungkook yang begitu mengenaskan, membuat dada Yoongi berdenyut sesak. Rasanya sakit melihat orang yang selalu menebar senyuman dan energi positif, tiba-tiba menghilang dan berakhir seperti ini. Jika saja, Yoongi tidak bersikeras mencari Jungkook di tempat itu, mungkin namja kelinci itu tidak akan pernah selamat.

Cklek.

Yoongi segera berdiri ketika mendengar suara pintu yang sudah terbuka. Ia menghampiri dokter itu dengan wajah panik yang masih terlihat jelas.

Seonsaengnim, bagaimana kondisinya?” tanya Yoongi, terdengar mendesak.

“Apa anda keluarga pasien?”

Ne.”

Yoongi tak berpikir panjang dan segera mengiyakan pertanyaan dokter itu. Jungkook tidak memiliki keluarga, hanya ia yang dikenal namja kelinci itu. Yoongi sudah memutuskan untuk menjadi wali dari Jungkook.

“Luka-luka di tubuh pasien cukup parah. Ada beberapa tulang yang mengalami keretakan. Kami harus melakukan CT Scan untuk pemeriksaan keseluruhan.” ucap dokter itu.

“Tolong lakukan yang terbaik, seonsaengnim. Selamatkan dia.”

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Kalau begitu saya permisi.”

Yoongi kembali terduduk. Kakinya seakan berubah menjadi jeli saat mendengar kondisi Jungkook yang jauh dari kata baik-baik saja. Ia hanya berharap yang terbaik untuk kesembuhan Jungkook.

Kau harus bertahan, Jungkook-ah.

Kau harus bertahan, Jungkook-ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiraeth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang