"Kemala untuk hari ini kamu udah boleh pulang.
Jangan lupa minum obatnya ,jaga kesehatan kamu ya nak.
Oiya jangan lupa untuk terus terapi sekali dua bulan."ucap dokter kepada kemala sembari menyerahkan obat nya."Siyap kapten,
pak dokter jan serius amat dong liat itu mukanya dah kek dalam situasi perang."ucap kemala dengan raut wajah senyum
Sontak tawa pak dokter pecah oleh kata2 receh dari kemala.Tittt... malam ini kemala sampai di rumah.
"Kamu udah pulang ya?"jawab ayah kemala
"Yadong kalo belum masi di rumah sakit mala. "jawab mala dengan ekspresi sedikit cuek
"Dahlah yah mala capek pen istirahat."lanjut mala"Mala kamu ini kenapa si sama ayah sendiri gada sopan-sopanya."kata ayah dengan wajah sedikit kesal
"Udah bii mala itu lagi capek habis rasi RS nanti juga nurut lagi kalo capenya dah hilang."suara ibu yg berusaha menenangkan ayah.Huuftt sembari merebahkan tubuhnya ke kasur mala menghela nafass panjang.
Malam itu rintik hujan mulai turun ,mala berjalan ke arah jendela kamar dan membukanya.
Sambil menatap hujan keluar mala mulai bergumam dalam hatinya"Hemmm hidup ini ga adil banget sii,,dunia ga adil bangett,semuanya sedang bercanda ya?atau sedang prank ?
Kenapa siih...??"air mata mala mulai menampung di kelopak mata mala."Dunia ini sangat tidak adil,
dari sekian banyak orang kenapa harus mala yg mendapat semua ini?kenapa?kenapa harus mala sii.. ?kenapa ga ayah aja yg kuat dan gapernah ngertiin mala?kenapa ga abang aja yang selalu di manja ayah?kenapa ga teman2 sekolah mala aja?kenapa harus mala?tuhan jawab."air mata mala mulai membasahi pipi mungilnya."Mala juga ingin bahagia,mala juga ingin ngerasain gimana rasanya di cintai ,menikah dan bahagia bersama keluarga mala sendiri.
Kenapa alur kisah ini begitu menyedihkan?:(
Kalo seandainya mala lagi dalam cerita dongeng ,rasanya ingin keluar dari buku dan merobek2 buku dongeng itu."Munafik kalo mala bilang mala menerima segalanya dengan ikhlas.
Ikhlas itu bohong kita hanya berkorban dalam keterpaksaan.
Hufftt.... mala menghembuskan nafas dalam.
"Mala kamu gaboleh gini,kamu harus kuat,kamu ga lemah,kamu sangat kuat,kamu bisa menghadapi semua ini,ayo senyum tutup mata semua akan berlalu":)
Mala yg berusaha menguatkan dirinya akhirnya terlelap dengan keadaan wajah masi basah oleh air mata.Rintik
Rintik hujan telah jatuh,dimalam yang sunyi
Di tengah dinginya hembusan angin aku Meratapi nasib buruk yg tak
Mampu ku rubah.
Dunia tidak adil
Meninggi pada pohon-pohon yang kokoh
Menitip lara pada yg layu semakin layu berguguram
Namun,
Masi adakah harapan?Kemala.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY KEMALA
Poetrydunia terlalu indah namun terlalu singkat untuk ku nikmati,,. apakah kau takut akan kematian? ini bukan cerita tentang cara menghindari kematian tapi cerita tentang hari-hariku menuju detik kematian.