cerita ka sandra(5)

15 5 0
                                    


"Kk kenapa sih?"tanya mala
"Apanya knpa?"
Jawab sandra ketus.

"Kk punya kehidupan masi ada harapan dalam hidup kk.
kk punya banyak kesempatan untuk bahagia ,banyak hal yg masi bisa kk lakukan .
Dan yg terpenting.....
Kakak punya waktu untuk melakukan semua itu." raut wajah mala seketika berubah murung setelah mengatakan kata waktu.

"Tapi kenapa kk memilih untuk mengakhiri itu semua,," sambung mala dengan raut wajah memelas menandakan ingin penjelasan dari ini semua.

"Lo ga jalan di sepatu gw,lo ga nafas pake hidung gw dan lo bukan gw.
lo ga akan pernah paham dan,,"ucap yang sandra tegas dan kemudian putus oleh mala.

"Karna mala ga paham makanya kk cerita,dan karna mala ingin paham kk harus cerita "

"Mumbazir suara ,gw mau cerita kek gimana pun ga akan ada yg paham."sambung sandra sembari mulai melangkah menjauhi mala
"Dahlah gausah mumbazir waktu gw mau pergi."

"Kakak tau?ada banyak orang yg ingin punya kehidupan seperti kakak?"
Langkah sepatu sandra terhenti oleh kata2 mala.
" ada banyak orang diluar sana yg waktu hidupnya dibatasi oleh penyakit,dan ada juga yg tidak bisa menjalani kehidupan normal seperti orang biasa.
Mereka juga ingin merasakan hari2 yg indah tanpa keterbatasan waktu,merasakan kebebasan."

Sandra kembali melangkah
"Yaa yaa gausah ngeyel gausah banyak omong panjang lebar ,lagian gada yg mau hidup kaya gue bego."semakin jauh langkah sandra

"Ada banyak orang yg tak bisa bebas karna di ikat oleh penyakitnya ,dan
Salah satunya.... mala.".

Seketika langkah sandra terhenti oleh kalimat terakir yg keluar dari mulut mala.

Angin yg sejuk menghembus suasana yg penuh kusam.
daun2 terbang berjatuhan menggambarkan perasaan mala saat itu.

"Apa maksud perkataan lo?"tanya sandra sambil melangkah kembali ke arah mala.
"Mal,lu itu kayak bocah manja di mata gw,anak yg selalu tampak bahagia dan gada masalah ,apa maksud perkataan lo tadi?"lanjut sandra .

"Kakak tau ga gimana tuhan memutarbalikan kehidupan manusia?
Orang yg ingin hidup panjang dan bebas malah di batasi oleh sebuah penyakit dan orang yg hidupnya gatau kapan dia mati,orang yg bisa menjalankan hidupnya dengan bebas malah ingin mengakhiri semua itu.
Itulah posisi kita sekarang."ucap mala dengan sangat tertekan.

Ya mala tidak pernah menceritakan riwayat penyakitnya pada siapapun sebelumnya.
hanya keluarga dan orang terdekatnya saja yg tau.

"Mal,lu gatau bagaimana hidup di kehidupan yg menyakitkan untuk di jalani ,lu gatau rasa sakit yg harus gw jalani setiap harinya ,lu gatau penderitaan yg gw alamin dan lu ga akan paham."
Jelas sandra sambil menatap mala penuh kesedihan.

"Kak,, kakak sekarang hanya butuh satu hal,tempat untuk bersandar dan mala disini siap menjadi bahu untuk semua itu ,mala siap mendengar kata demi kata yg akan keluar dari mulut kakak. Kk manusia biasa dan kk ga akan sanggup menahan semuanya sendirian kan?, mala siap mendengar cerita kakak." ucap mala dengan raut wajah meyakinkan sandra.

Sandra yg tak tahan dengan segala masalah yg di deritanya akhirnya memutuskan untuk menuangkanya ke cangkir mala.

Desakan dedaunan menari bersama arus angin,jembatan yg kumuh itu menjadi saksi bisu awal pertemanan mereka.

Sandra pun akhirnya membuka mulut untuk bercerita ,menceritakan kisah hidupnya yg malang dari kecil.

"Dari kecil ayah dan ibu gue sering ada konflik,kata mereka gw lahir karna kesalahan yg memaksa mereka harus menikah tanpa adanya cinta.
Ibu gw seorang pemabuk yg hanya mengambur2 kan uang.dia hanya menghabiskan hari2 nya di bar ,jadi setiap dia kalah main trus pulang langsung menumpahkan amarahnya ke gw,waktu itu gw masi kecil gw ga ngerti kenapa ibu mukul gw ,narik2 rambut gw bahkan sampai mengunci gw ke kamar mandi.
Ayah ga mau tau menau soal itu,karna emang dari awal dia ga pernah mengharapkan kehadiran gw,gw hadirpun juga karna sebuah kesalahan.
Gw di asuh oleh adik ibu gw tapi cuma bebrapa tahun,dan gw remaja di lingkungan seperti itu.
Setelah adik ibu gw udah gamau ngasuh gw ibu gw ternyata ngejual gw seminggu ke preman untuk melunasi hutang2 nya yg sangat numpuk.
Gw di suruh ngemis sama preman2 itu,gw di paksa bahkan mereka mukul gw biar keliatan menyedihkan.

Satu minggu itu adalah hari yg sangat panjang bagi gw,waktu itu gw udah kira2 klas 7 smp.
Kemudian setelah seminggu gw kerja untuk preman2 itu ibupun jemput gw,dia pun bawa gw kerumah bibinya .
Ibu gapernah mengatakan kata2 yg seharusnya seorang ibu katakan misalnya
Ibu sayang kamu,ibu bangga punya kamu,kamu jangan nakal2 ya,
Jangankan itu ibu jarang banget ngomong apa2 sama gw.
dia kalo ada masalah langsung mukul gw."

Mala yg tertegun mendengar cerita sandra akhirnya memberikan sebuah pertanyaan
"Trus kenapa kk ga memutuskan untuk kabur aja?"tanya mala

"Karna gw gada tempat untuk singgah kala itu ,gw lebih memilih untuk bertahan.
mal gw udah gamau ngelanjutin cerita gw plis jangan minta gw cerita."

Sandra yg sepertinya teroma mengingat masa lalunya yang kelam tak berani melanjutkan ceritanya dengan mala.

"Emm yaudah gausah di paksakan pelan2 aja dulu,emm ehh aku pengan bawa kakak ke suatu tempat deh kakak pasti suka."ucap mala sambil menarik tangan sandra .


Nasib membawa kita terbang ke alun alunan takdir

#kemala

STORY KEMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang