"Malaaa...malaa...bangun nakk sarapan dulu."teriak ibu menggema ke penjuru kamar mala
"Iyaaaaa umiiiiii nanti mala turunnn,,hoamm ngantuk bangett."
Jawab mala.
Setelah lama berdebat dengan rasa kantuk yg berat mala memutuskan menyerah,akhirnya dia memutuskan untuk menuruni ranjangnya.
Berjalan perlahan ke arah jendela kamar nya dan bersiap membuka jendela.Cringg...cahaya pagi yg sejuk menembus kelopak mata mala
"Silau bangett."ucap mala sambil menyipitkan matanya.
"Ayoo mala semangat ini hari yg baru semangatnya juga harus baru. "ucap mala pada dirinya.Di perjalanan menuruni tangga mala menyaksikan sebuah keluarga lengkap di depan matanya ada umi,ayah,abang dan adik ini menambah semangat mala di pagi hari ini.
Ya mala memang jarang melihat pemandangan ini mengingat ayah yg jarang sarapan di rumah biasanya pagi-pagi sekali dah berangkat kerja tapi beda dengan pagi ini sepertinya ayah sengaja menunggu mala untuk sarapan bersama."Mala lama amat si turunya dah laper nii." kata saudara laki-laki mala
"Adit kamu kenapa gitu sama adik kamu."jawab sang ayah tegas."Ayah tumben belain mala apa karna mala mau mati tahun ini ya?"
Kalimat singkat mala mampu mengheningkan ruangan saat itu"Ehh mala keceplosan kalo ga bercanda ga mala namanya mala cuma bercanda ko."ungkap mala dengan tawa yg bertujuan untuk mencairkan suasana kala itu.
"Mala gimana keadaan kamu?udah siap sekolah hari ini?"tanya ibu
"Yaa gimana ya mi siap ga siap mala ya harus siapp dong,hari ini mala udah mau kls 12 mentalnya juga harus lebih kuat lagi."jawab mala sambil senyum pada uminya.
"Yaudah kamu siap2 untuk sekolah sana."kata umi."Umiii mala berangkat dulu yaaa."ucap mala sambil teresa2 keluar
Ternyata hari sedang tak bersahabat pagi itu.
pagi yang cerah seketika mulai mendung berawan di bawah pohong beringin yg lebat mala berjalan dengan langkah yg hampa dan tatapan kosong.Langkah
Sampai detik ini aku masi bernafas adalah anugrah
Langkah ku berpacu menyimbangi arus angin
Aku berjalan penuh harapan
Bohong!
Langkah ku berpacu menuju detik kematian
Semakin aku melangkah
Semakin jauh
Semakin aku dekat dengan kematian
Apakah terlalu munafik jika
Ku katakan aku tidak takut?Setelah lama berjalan mala pun sampai di gerbang sekolahnya.
"Hufff semangat mala sekarang kamu gadis kls 12 sma.
kamu udah dewasa harus semangat."ucap mala sambil menarik nafas panjang.
Seketika raut wajah mala berubah setelah melangkahkan kaki masuk ke gerbang sekolah.
ya begitulah cara gadis itu berbohong pada dunia dan pada dirinya sendiri.
seketika raut wajahnya berubah dari yg tadinya suram jadi tampak sangat ceria."Hallow manteman aing kembek ni ada yg rindu ga ni?"sapa mala saat menginjakkan kaki ke kelasnya dengan raut wajah penuh ke ceriaan.
"Ehh mala lu kemana aja sih selama liburan naik kls 12 kok lu ga ada di rumah?"tanya salah satu sahabat mala yaitu tania
"Kan libur sekolah ya aing pergi liburan lah makk,,ngapain orang liburan gw di rumah aj melumut kan galucu (ya walau Liburanya di RS sih )."jawab mala dengan senyum indahnya itu.
Teng,,,teng,,,
Setelah sekian lama belajar bel pulang pun berbunyi.
Mala dan teman2 nya menyerbu keluar sekolah ada yg pulang kerumah masing-masing dan ada juga yang pergi belanja sepulang sekolah."Ehh nia kamu pulang duluan aja mala mau singgah ke toko dulu ."
Ya mala memang ada kerja paruh waktu pulang sekolah bukan karna ekonomi nya susah tapi karna memang mala gadis yg sangat bosan di rumah jadi selalu menghabiskan waktu di luar dan bermain-main.
Mala sangat jarang pulang ke rumahnya biasanya pulang cuma ganti baju lalu kembali lagi ke tokonya.ya begitulah alasan kenapa ayah mala sangat tidak suka dengan anaknya yg satu ini.Sesampainya mala di toko sebuah pemandangan buruk di depan mata mala .
di sebuah jembata dengan sungai yg dalam di depan tokonya berdirinya seorang wanita berambut pendek menyerupai laki-laki sedang berdiri di tepi jembatan dengan raut wajah berantakan."Woiii malingg.... "teriakk mala
"Berisik lu bac**t matalu buta ya gw mau bunuh diri ngapain lu sorakin maling."jawab si wanita itu dengan raut wajah kesal
"Yaa mungkin kamu nyolong di toko kopi saya karna merasa prustasi makanya bunuh diri yakan?"kata mala sambil mendekati wanita itu.
Ya sebenarnya mala cuma mengulur waktu untuk mendekati wanita itu.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY KEMALA
Poetrydunia terlalu indah namun terlalu singkat untuk ku nikmati,,. apakah kau takut akan kematian? ini bukan cerita tentang cara menghindari kematian tapi cerita tentang hari-hariku menuju detik kematian.