How Can I Love The Heartbreak? (Mingyu - Joy)

670 92 8
                                    

(Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

Namanya adalah Kim Mingyu.
Pria yang mampu mengubah seluruh pandanganku tentang dunia.
Dengan senyum semanis soju yang di minum kala penat melanda, ia telah menyihirku hingga membuatku jatuh terlalu dalam pada pesona yang di milikinya.

Ia bilang jika menangis saat sedang patah adalah hal yang wajar.
Tetapi bagaimana jika tangis itu berganti menjadi sebuah senyuman yang merekah dengan paksa pada bibir merahku yang ia katakan begitu menggoda?

Bagaimana aku bisa menikmati tiap kepedihan karena luka yang terpatri?
Bagaimana bisa aku mencintai patah hati dan kehilangan?
Disaat aku bahkan tak mempelajari cara untuk berdamai dengan rasa sakitnya.

***

"Aku rasa aku menyukaimu."

Adalah empat kata yang pria dengan seragam tentara kenakan itu ucapkan pada akhirnya. Memecah keheningan yang cukup lama terjalin hingga membuat pergerakan jemari Sooyoung yang bergerak bebas di atas lembar kertas putih itu terhenti.

"Mingyu.."

Panggilnya pada pria yang kini tersenyum manis hingga membuat sepasang matanya menyipit dan berbentuk bulan sabit.

"Bagaimana denganmu?"

"Kau pasti sudah gila. Bagaimana kau bisa menanyakan hal yang sudah jelas?"

Sahut Sooyoung membuat Mingyu terkekeh dan mencubit gemas pipi sang wanita.

"Jadi hari ini adalah hari pertama?"

"Ya.. Kita lihat nanti?"

"Apa?"

"Jika kau mampu menepati janjimu saat kencan nanti? Ajak aku berkencan di hari ulang tahunku. Saat itu aku akan memberikanmu jawaban."

Sahut wanita itu dengan nada menggoda. Ia bangkit dan memasukkan barangnya ke dalam tas. Melangkah mundur menatap pria yang kini memandangnya bingung.

"Kau terlalu sering mengingkari janjimu untuk bertemu karena tugas negara yang kau cintai itu. Jadi nasibmu bergantung pada ini."

"Apa? Bagaimana bisa seperti itu?"

"Tentu saja harus bisa. Jika hari itu kau juga tak bisa hadir, itu artinya kita tak ditakdirkan bersama."

"Hey Park Sooyoung, kau sudah kelewatan. Bagaimana bisa kau menjadikan pekerjaanku sebagai penentu?"

Enggan untuk membalas protes pria itu, Sooyoung hanya menjulurkan lidah dan mulai berlari ketika Mingyu mulai bangkit dan hendak mengejarnya.

Joy FF Oneshoot ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang