Hold Me Tight (Jang Ki Young - Joy)

519 96 6
                                    

Sesuai dengan hasil poling yang setuju next oneshootku Ki Young - Joy, inilah ff yang aku janjikan.
Jangan lupa vote + komen ^^

Jangan lupa vote + komen ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

"Musim dingin keenam telah berlalu.
Dan dia masih abu-abu.
Tak berwarna hitam, tak juga konsisten berwarna putih.

Datang dengan sebuah kisah baru.
Kemudian pergi bak angin lalu.
Sementara aku, masih setia menjadi
bodoh tanpa pernah merasa letih."

***

"Kau akan terus bersikap seperti ini?!!"

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, meneriaki pria di hadapanku yang sejak tadi hanya terdiam pada tempatnya. Ki Young, pria bermata sipit dengan tubuh tingginya itu menatapku sekilas sebelum ia kembali menunduk dan menghela nafas panjang.

Tak tahan. Aku benar-benar tak bisa menahannya lagi. Dengan mengambil satu langkah maju, ku pukul dada bidang pria itu dengan keras. Cukup keras hingga mampu membuat tubuh tegapnya limbung. Ku tumpahkan tangisku dengan pukulan-pukulan selanjutnya yang tak ingin ku akhiri begitu saja.

"Pria tak berperasaan. Kau jahat. Haruskah kau membuatku selalu menunggu dan memahamimu? Mengapa kau bahkan tak bisa mencoba menghargai usahaku sedikit saja?"

"Sooyoung."

Panggilnya dengan suara berat, berusaha membuatku lebih tenang. Hal yang selalu ia lakukan sebelumnya tiap kali aku mulai marah. Dan panggilan itu biasanya selalu berhasil menenangkanku. Namun sayangnya kali ini tidak lagi. Pukulan bertubi-tubi tetap ku layangkan hingga berakhir pada sebuah tamparan keras yang mendarat tepat pada wajahnya. Membuat pipinya berubah kemerahan.

Hening. Kami tenggelam dalam keheningan. Ki Young hanya diam pada posisinya. Dan aku yang berusaha menyembunyikan keterkejutanku karena tamparan yang tak sadar telah aku layangkan padanya. Setelah beberapa saat barulah aku dapat mengontrol emosiku. Menghela nafas panjang berusaha menetralkan deru nafasku.

"Kita akhiri saja."

Ucapku singkat berhasil membuatnya bereaksi. Ia menatapku kini. Dengan kerutan dalam pada keningnya. Seolah tak percaya kalimat itu akan aku ucapkan pada akhirnya.

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah bosan. Aku tak ingin melakukannya lagi."

"Sooyoung, yang benar saja? Kau ingin mengakhiri hubungan kita hanya karena masalah ini?"

"Hanya?"

Aku menatapnya jengah.

"Empat jam! Empat jam aku menunggumu disini. Kedinginan karena salju yang turun dengan sangat lebat. Nyatanya kau bahkan tak mengingat janji kencan kita karena SAHABATMU itu jatuh sakit dan kau merasa harus merawatnya!"

Joy FF Oneshoot ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang