Maaf banget jadwal mengudara ff ini jadi molor. Kemaren aku sibuk ngebaperinwattpad 00.00 sampe nangis sesenggukan 😅 Jadi aku perbaikin mood dulu buat lanjutin project ini berhubung genrenya bukan sad wkwkwk
Nah, ini dia ff ringan yang aku janjikan sebelumnya di IG aku. Selingan biar gak mewek mulu kalian 😂 Latar tempat dan penggambaran cerita ini terinspirasi dari novel berjudul Crying Doesn't Change a Thing karya novelis Korea Park Joon. Ada yang pernah baca novelnya? Semoga kalian suka dan selamat membaca ^^
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Cr : Pinterest)
Rasanya akan menyenangkan. Ketika kita saling memandang dan bergandengan tangan. Menyusuri jalanan di penghujung hari dan menceritakan banyak hal yang telah terlewati.
Seoul, sore itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedari tadi tak banyak yang Sooyoung lakukan. Ia hanya mengurung diri di rumahnya yang berantakan, zona ternyaman baginya untuk melakukan apapun yang ia inginkan. Sesekali helaan nafas panjang terdengar kala jemarinya menggeser layar ponsel dan menampakkan sosok pria tampan yang tersenyum menatap kamera. Helaan nafas kembali terdengar tiap kali Sooyoung menekan tombol hapus pada layar ponselnya.
Di sela kegiatannya, sebuah panggilan masuk membuat pergerakan jemari wanita itu terhenti. Nama Hayoung tertera di layar ponsel membuat Sooyoung mengubah posisinya menjadi duduk. Setelah beberapa saat, ia pun memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut.
"Park Sooyoung! Kau kemana saja? Mengapa sulit sekali menghubungimu?"
Adalah rentetan kalimat yang rekannya itu layangkan bahkan saat dirinya belum sempat mengucap sepatah kata pun.
