Prolog

12.4K 926 493
                                    

Srug
Srug

Suara sapu terdengar di sekitar restoran ayam tersebut, dengan seorang pemuda yang sekiranya berumur 17 tahunan mengelap peluh yang membasahi dahinya.

Takata Mashiho, pemuda asal Jepang kelas 11 yang putus sekolah demi membiayai orangtuanya. Kenapa malah Mashiho yang bekerja? Orangtua Mashiho malah menghabiskan uang pemberian anak mereka dan memakainya untuk berjudi atau kegiatan negatif lainnya. Tak jarang juga mereka mencuri uang tabungan Mashiho yang ia simpan agar bisa membiayai makan mereka.

Lebih parahnya, ketika uang benar-benar habis tidak tersisa mereka akan memarahi Mashiho dan mengusir anak mereka untuk mencari uang dan membeli bahan makanan. Tidak mau dicap sebagai anak durhaka, pemuda tersebut menuruti kemauan mereka dan tetap mencari bahan makanan ditengah malam hari.

Dan sekarang, ia bekerja juga demi orangtuanya. Orangtua Mashiho saja hanya tahu berjudi dan malas bekerja, memanfaatkan anak mereka sendiri yang membiayai keluarga.

"Mashiho, kamu tidak mau beristirahat dulu nak?"

Itu bibi Nana, memandang khawatir Mashiho yang selalu bekerja nonstop dalam sehari.

"Ah! Tidak kok bi, aku baik-baik saja. Lihat! Aku tetap kuat!" Ucap Mashiho sembari menunjukkan otot kedua lengannya.

"Kalau lelah masuk saja ya, istirahat." Ujar bibi Nana lalu masuk kedalam restoran.

"Baik!"

Mashiho kembali fokus menyapu jalanan yang penuh dengan dedaunan, menghela nafas panjang lalu menatap langit.

"Sebenarnya aku sudah sangat lelah, aku ingin istirahat yang cukup dan makan banyak...tapi kalau aku bermalas-malasan ibu dan ayah akan sangat marah..." Monolognya sedih.

Hingga tiba-tiba langit menjadi gelap, bahkan hawa di sekitar Mashiho mengeluarkan asap hitam. Mashiho sendiri tersentak dengan keadaannya.

Lalu mendadak tubuhnya seakan tidak bisa bergerak, netranya melihat disekelilingnya sudah tidak ada lagi lingkungan asri ataupun restoran ayam tepat ia bekerja tadi.

"Eh? Ada apa ini?!" Pekiknya bingung.

Dirinya semakin kebingungan ketika seorang pria bertanduk dengan jubah panjang berjalan mendekatinya, matanya mengeluarkan cahaya merah menyala.

"Takata Mashiho, hari ini Selasa tanggal 2 November 20** dikatakan terjual." Ucap pria itu dengan suara menyeramkan.

Lalu Mashiho seakan dibawa melayang ke suatu tempat, tempat yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Langitnya sangat gelap gulita, dan bahkan ada makhluk-makhluk aneh lain.

"Apa?! Apa-apaan ini?! Lepaskan aku!! Aku mau pulang!!" Mashiho berusaha melepaskan ikatan yang ada di tubuhnya.

"Kau tidak bisa."

"Hah?"

Mashiho bingung dengan ucapan pria bertanduk tadi, apanya yang tidak bisa?

"Kau tidak bisa kembali pulang ke tempat asalmu, Takata Mashiho. Orangtuamu sudah menjualmu kepadaku dengan harga tinggi, jadi aku membawamu ke dunia bawah tanah." Jelas pria itu.

Pria tersebut melanjutkan, "Atau lebih tepatnya, orangtuamu sudah menjual anaknya sendiri ke iblis."

Bagai disambar petir, Mashiho mendadak kaku mendengar ucapan pria itu. Menjual? Orangtuanya menjual dirinya?

Mashiho tahu orangtuanya memang orang yang kasar dan tamak, tapi dia tidak tahu orangtuanya menjual dirinya. Padahal ia sudah bekerja keras menafkahi mereka, ia sudah bersabar dengan sifat kasar mereka, dan ini hasil yang dirinya dapatkan? Dijual ke iblis?

Mate • Yoshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang