Liburan belum selesai, mereka masih menikmati momen bersama. Tidak untuk dua iblis yang masih saling menyenggol satu sama lain, siapa lagi kalau bukan Yoshi dan Leonard?
Di rumah horor Leonard tidak sengaja melemparkan salah satu boneka hantu palsu ke Yoshi, dan vampir itu menjadi kesal hingga akhirnya ikut membalas melempar boneka itu.
Perkelahian mereka tidak pernah berhenti, andai saja kekuatan iblis mereka masih ada mungkin dunia manusia sudah hancur karena mereka. Damian kerap kali melerai mereka bahkan tak sekali dua kali ia menjewer telinga mereka sebagaimana yang dilakukan paman berkumis tadi.
"Jika kalian bertengkar lagi, aku bisa saja membawa kalian ke neraka paling bawah. Kalian mau?" Ancam Damian, yang langsung dibalas gelengan keras.
Suasana sudah tenang, namun Yoshi dan Leonard masih saling adu tatapan sinis atau bahkan menyenggol. Ketika Damian menoleh ke belakang, mereka akan saling tersenyum seperti tidak terjadi apapun.
"Ayo naik rollercoaster!" Pinta Mashiho menunjuk wahana yang tinggi.
Mereka semua bersemangat untuk masuk, Damian juga mengatur mereka untuk tertiba menaiki wahana yang lumayan ramai tersebut.
Yoshi ingin duduk disamping Mashiho namun lagi-lagi ia ditahan oleh Damian, "sudah kubilang kau dengan Leonard, tuan Mashiho bersama saya."
Yoshi berdecak kesal, ternyata Damian bisa semenyebalkan ini. Ia lalu berjalan mendekati Leonard dan duduk disampingnya, sedangkan Leonard mengedarkan pandangannya melihat sekeliling.
"Sudah? Begini saja? Ini membosankan." Ucap Leonard, padahal wahananya memang belum bergerak.
Ketika sudah siap semua, si penjaga lalu memberi aba-aba. Ia lalu menekan beberapa tombol hingga kereta itu bergerak berangsur-angsur keatas.
Para iblis yang memang pertama kali menaiki wahana manusia sedikit ketakutan, begitu juga dengan Leonard yang gugup melihat kebawah. Jarak dari kereta ke tanah lumayan jauh.
"Hey apakah permainan ini aman?" Tanyanya gugup ke Yoshi.
"Jangan tanya aku, ini pertama kalinya aku naik ini." Jawab Yoshi ikut gugup.
Ketika sudah di puncak, kereta itu lalu maju hingga memicu adrenalin para penumpangnya. Mashiho yang berada paling depan berteriak kencang, begitu juga dengan teman-temannya. Jeongwoo bahkan pingsan ditengah permainan, sedangkan Leonard dan Yoshi ikut berteriak hingga tanpa sadar tangan mereka bertaut saling menggenggam.
Ingat, TANPA SADAR.
Damian memasang wajah datarnya seperti biasa selama permainan berlangsung.
Hingga rollercoaster sudah berhenti, mereka semua akhirnya turun sambil tertawa karena masih merasa tegang. Beberapa dari mereka tertawa karena Leonard dan Yoshi masih saling menggenggam sembari memejamkan mata erat.
Sadar hal itu, Yoshi langsung melepaskan tangan Leonard kasar dan cepat-cepat pergi dari situ.
"Menjijikkan, menjauhlah dariku!" Umpatnya membuat Leonard tersadar.
"Cih dasar vampir sinting!"
Mereka terus berpindah-pindah wahana, entah ke komidi putar, permainan tembak air, memancing ikan mainan, dan akhirnya berada di wahana terakhir yaitu Roda putar.
Leonard sudah kelelahan di kursi taman, membuat Damian harus menjaga pemuda itu takut ia menghilang.
"Kalian boleh bermain sekarang, tuan Yoshi tolong jaga tuan Mashiho. Saya harus menjaga Leonard disini." Ucapnya.
Yoshi tentu saja sangat bersemangat karena hal inilah yang ia tunggu. Ia kemudian mengarahkan telapak tangannya ke Mashiho.
"Kau mau bermain denganku?" Ajaknya sembari tersenyum.
Mashiho mengangguk senang, ia lalu menerima tangan itu hingga keduanya saling menggenggam erat. Berjalan beriringan menuju roda putar itu.
Masing-masing mendapatkan satu tempat, dan Yoshi bersyukur karena kali ini tidak akan ada lagi yang mengganggu waktu berduanya dengan sang mate.
Roda berputar itu pun bergerak, membuat Mashiho semangat memperhatikan kebawah. Ia semakin terperangah senang melihat kondisi taman bermain penuh dengan cahaya warna-warni indah, tidak seperti dulu yang hanya bisa melihat cahaya lampu kuning temaram di kamar buruknya.
"Mashiho." Panggil Yoshi.
"Hmm?"
"Aku ingin tahu apakah kau nyaman menjadi mateku, dan aku juga ingin tahu kenapa tiba-tiba saja kita mendapatkan liburan sehari ini." Tanya Yoshi penasaran.
Mashiho membalas menatap netra Yoshi, membuat debaran di jantungnya semakin kencang karena jarak mereka terlalu dekat dan Yoshi terlihat semakin tampan walau rambutnya diturunkan seperti itu.
"Tentu saja aku nyaman, perlakuanmu sangat lembut kepadaku. Aku menyukainya, aku awalnya ragu apakah aku harus menerimamu yang notabene adalah vampir. Tapi lama-lama aku sadar, jika Junkyu dan Asahi yang mate vampir juga saja mereka bisa hidup, jadi aku juga pasti bisa seperti mereka." Jawab Mashiho tersenyum.
"Dan liburan ini papa memintaku sebagai perayaan, perayaan yang sangat aneh..." Gumamnya malu.
Alis Yoshi menaik, "perayaan apa?"
"Tidak ada." Mashiho menggeleng cepat, lalu tertawa kecil.
Mereka berdua kembali terdiam, tidak ada yang membuka suara. Yoshi sendiri terpana memperhatikan paras ayu Mashiho ketika diterpa cahaya taman bermain, ia lalu meraih tangan Mashiho untuk ia genggam.
Mashiho menoleh ketika tangannya digenggam, mereka berdua kembali bertatapan dalam diam. Entah siapa yang memulai lebih dulu, bibir mereka sudah menyatu tepat ketika mereka sudah berada dipuncak roda berputar.
Hingga Yoshi sadar satu hal, ia mulai mencintai Mashiho. Begitu juga sebaliknya.
•••
Konfliknya masih lama, jadi nikmati aja dulu momen fluff²nya ya 😍🤳
Suka ga Fio update sering? Kalo gak yaudah Fio kurangin updatenya sebulan sekali biar misterius kayak Asahi.
Thank you for reading, jangan lupa voment gaes. Hargai penulisnya yeh jan kebiasaan siders. Mau mutualan? Ayo ^^ anyway, have a nice day! 💗
- Fio ✨🌙, 14 Desember 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate • Yoshiho ✓
VampireDijual oleh orangtua sendiri dan dibeli oleh iblis, tinggal di dunia bawah tanah, menjadi pasangan takdir seorang vampire kelas atas. Apakah ini harus disebut kesialan atau anugerah? Warning! ⚠️ - Bxb story jadi jangan salpak - Yoshi (dom) & Mashiho...