26❣️: Thank You For Being There For Me (END)

3K 381 79
                                    

Langkah panjang itu benar-benar mengintimidasi penghuni kastil besar disana, berjalan dengan langkah berani dan tegap.

Lucifer, raja neraka dari segala raja neraka. Ia baru saja mendapatkan berita bahwa cucunya, Jaden membuat masalah lagi di kota bagian Timur. Masalah dari cucunya tak pernah berhenti kian lama, membuatnya jengah sendiri untuk mengurus Jaden.

Sedangkan Jaden sekarang sudah ditahan di kamarnya atas perintah Lucifer, ia kini tengah terbaring malas karena tidak tahu harus apa selagi menunggu kakeknya datang.

Ceklek!

"Kakek?"

Lucifer menutup pintu kamar Jaden lagi, mendekati cucu kesayangannya yang suatu hari nanti akan menjadi penggantinya. Ia menghela nafas, pengganti huh? Jaden bahkan terlalu brutal untuk dikatakan sebagai raja nanti.

"Jaden, masalah apa lagi kali ini?" Tanya Lucifer berusaha setenang mungkin.

Jaden bergumam kemudian menjawab, "ah aku hanya bermain dengan mereka, kami bermain budak dan majikan. Aku menyuruh mereka untuk membakar diri didepanku, tidak boleh berteriak."

Lucifer menggeleng, sudah ada 2 anak yang berakhir di rumah kesehatan karena ulah Jaden. Ia sudah meminta Chanyeol, sebagai profesor sekaligus dokter andalan keluarganya untuk membuat ramuan agar Jaden bisa menjadi tenang, namun cucunya bisa mematahkan ramuan itu dan kembali menjadi liar.

"Jaden bukankah impianmu adalah menjadi raja sepertiku?" Lucifer bertanya, sontak dibalas anggukan cepat.

"Tentu saja! Karena itulah aku memperbudak semua iblis agar mereka menurut calon raja mereka, bukankah seorang raja iblis harus begitu?"

Lucifer tidak menyangka jawaban seperti itu yang muncul di bibir cucunya, kedua kali ia menghela nafas lalu menatap Jaden dengan tatapan memicing.

"Begini Jaden, neraka memang tempat penuh dengan dosa dan perbuatan keji. Tapi perlu kamu ketahui, ada batasannya juga. Jika kamu mau menyiksa mereka pergilah ke neraka terdalam, mereka bisa sukarela mau mengurus hasratmu itu."

"Dan kelakuanmu itu, tidak bisa disebut sebagai raja, Jaden. Kau harusnya bisa membuat mereka menurut tanpa adanya penyiksaan diantara iblis. Aku tidak melazimkan hal itu disini." Ucap Lucifer.

Jaden menyernyit tidak suka, "jadi aku hanya diam seperti orang bodoh tanpa melakukan hal menyenangkan? Aku adalah vampir dan iblis, dan iblis tugasnya adalah membuat kekacauan untuk bersenang-senang!"

"Ada banyak hal untuk bersenang-senang dan menyiksa iblis yang tidak bersalah bukanlah salah satunya." Jawab Lucifer tidak mau kalah.

"Jika kamu masih mau melawanku, aku akan memberikan posisi calon raja ini ke saudaramu yang lain." Lucifer akhirnya memikirkan ide lain yaitu mengancam, tetapi jawaban yang Jaden berikan sungguh diluar dugaan.

"Baiklah, aku juga tidak peduli. Perlu kau ketahui kakek, aku punya kekuatan memperbudak iblis. Saudaraku itu bisa saja aku hipnotis dan menyuruhnya untuk memberikan tahta itu kepadaku, kekuatan inilah berasal dari gen seorang raja iblis terkenal, Lucifer. Benarkan?"

Lucifer terdiam, tidak tahu harus membalas seperti apa lagi. Jaden punya 1001 cara agar dirinyalah yang terpilih menjadi raja, dan itu akan sangat kacau jika Jaden yang memiliki kepribadian bar-bar menguasai neraka.

Dirinya kehilangan cara lagi sekarang.

"Tidurlah." Titah Lucifer terakhir kali, ia lalu keluar dari kamar Jaden kemudian memberikan mantra di seluruh kastilnya agar Jaden tidak bisa keluar termasuk dari kamarnya sendiri.

•••

"Ada masalah Lucifer?"

Suara itu menginterupsi si empunya nama yang sedang sibuk memikirkan cara agar Jaden berubah, ternyata itu adalah Azazel.

Mate • Yoshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang