Everything Begins Here

1 0 0
                                    

Palembang, February 2001

Liburan ujian semester pertama sudah hampir selesai. Kami bertiga tidak pulang ke kampung halaman dan hanya menetap di sini, sedangkan Yonna pulang ke Medan dan baru kembali kemarin.

Tadi malam Lyla meneleponku. Dia bilang kalau dia mau datang hari ini ke sini. Aku mendengar suara orang yang sedang mendorong pagar rumah. Kulihat dari pintu ada mobil Sedan Civic milik Lyla.

"Loh, kok gak ngabarin kalau udah mau ke sini? Jadi, aku bisa bukain pagar untuk kamu," kataku kepada Lyla.

"Aku masukin mobil dulu, ya?" jawab Lyla yang sangat cantik dengan baju kodoknya.

"Lah, kamu bawa mobil sendiri?"

Lyla menganggukkan kepalanya.

"Halo, Bu. Halo semuanya," sapa Lyla kepada orang-orang di rumah.

"Hai, Lyla. Udah lama ya gak ketemu," sahut Yonna.

"Mimpi apa aku semalam, kok tiba-tiba ada bidadari datang ke sini," jawab seseorang, siapa lagi kalau bukan Dika.

"Bisa saja kamu, Dik. Ini Lyla, temen Anes kuliah. Haden sama Yonna udah kenal. Lyla, ini Dika dan ini Bu Sari," sahutku.

Aku langsung mengajak Lyla untuk duduk di ruangan TV agar lebih santai. Ibu menyajikan pisang goreng dan teh hangat kepada kami. Dika tidak bisa memalingkan matanya dari Lyla. Memang hari ini Lyla terlihat lebih cantik. Aku melihat Bu Sari yang sudah berpakaian rapi untuk pergi ke rumah kerabatnya.

"Ibu pergi ya semua. Nanti kalau mau makan siang kalian bisa masak atau pergi makan keluar, ya," ucap Bu Sari kepada kami.

Lyla mengajak kami untuk pergi jalan-jalan ke Bukit Siguntang. Objek wisata yang sedang naik daun sekarang.

"Semuanya sudah siap?" tanya Lyla.

"Sudah. Ayo," jawabku yang melihat teman-teman sudah siap.

Kami menuju ke sana menggunakan mobil Lyla. Ini pertama kalinya kami pergi bersama dan juga ini pertama kalinya aku pergi jalan-jalan ke destinasi wisata yang ada di sini. Tidak butuh waktu yang lama kami sudah sampai di Bukit Siguntang.

"Jadi ini namanya Bukit Siguntang yang sering dibicarakan sama teman kelasku" sahut Yonna.

"Aku juga baru tahu," sahutku.

Bukit Siguntang merupakan tempat yang paling sering dikunjungi akhir-akhir ini. Tempat ini merupakan wisata sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Memang tak sepopuler Jembatan Ampera. Namun, menurutku worth it untuk dikunjungi karena bisa belajar mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya.

"Ini makam, kan?" tanya Yonna kepada Lyla.

"Udah tahu masih tanya," canda Dika kepada Yonna

"Apaan, sih? Awas, ya! Aku di sini gak bisa membalas omonganmu, karena di sini tempat keramat," jawab Yonna dengan mata sinisnya.

"Sudah-sudah! Di sini saja masih mau berantem," sahut Haden.

Kami berjalan mendekati makam-makam yang dikelilingi taman dan pepohonan besar. Bentuk makamnya saja sudah berbeda dari makam seperti biasanya.

"Jadi, di sini itu katanya makamnya raja-raja, bangsawan, dan pahlawan Sriwijaya pada saat dulu. Nah, itu Makam Putri Kembang Dadar," ujar Lyla yang menunjuk salah satu makam.

"Aku pernah dengar dari budeku, katanya dia memiliki kecantikan yang luar biasa," sahutku.

"Who knows," jawab Lyla.

Setelah selesai mengelilingi tempat ini, kami semua merasa lapar dan memutuskan untuk pergi dan makan siang. Lyla mengajak kami untuk makan siang di rumahnya dan tentunya kami setuju. Tak sampai dua puluh menit kami tiba di rumahnya. Rumah megah yang berada di perumahan yang megah pula. Selama di sini baru kali ini aku melihat perumahan megah seperti ini. Hampir semua rumah bertingkat dan memiliki halaman yang luas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang