ALAEFAR : 01

11 14 19
                                    

Hari ini adalah hari libur sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari libur sekolah. Alarice rasanya ingin rebahan di kasur seharian tanpa melakukan kegiatan apapun. Menikmati hari libur terakhirnya. Setelah hari ini, pasti waktu untuk rebahan akan berkurang. Pergi ke sekolah, belajar, kerjain tugas ini itu yang menumpuk.

Tanpa sadar Alarice menggelengkan kepalanya. Ngeri membayangkan seperti hari apa besok.
Ya gausah dibayangin. Jalanin aja kali. Suara jin jahat muncul.  Menyuara sewot. Sedetik kemudian perutnya berbunyi keras. Pengen makan, tapi males turun ke dapur. Matanya bergulir menelusuri kamarnya mencari ponsel yang entah berada dimana. Begitu matanya menemukan ponsel yang tergeletak di bawah meja rias ia langsung terlonjak bangkit. Segera meraih benda tersebut dan membuka aplikasi grapyfood untuk memesan makanan. Menimang-nimang sebentar apa yang akan dipesan.

"Pesen apa ya, menunya enak enak, jadi bingung." gumamnya. Tanganya terus menggulir layar melihat berbagai makanan yang tersedia disana. "Lagi pengen bubur. Apa beli bubur aja ya. Iya bubur aja deh." ia segera memesan bubur ayam 2 porsi. Sebenernya di depan komplek perumahanya ada warung bubur Pak Jo yang rasanya enak banget. Tapi yang namanya Alarice. Turun untuk makan di dapur aja ia mager apalagi jalan kaki buat beli bubur depan komplek. Setelah selesai memesan makanan yang ia inginkan, Alarice kembali merebahkan dirinya di kasur. Sambil menunggu pesananya datang. Tak lama kemudian suara menggelegar milik bang Ghaffar terdengar.

"DEK! INI PESANAN KAMU BURUAN DIAMBIL!"

"AMBILIN BANG. BAYARIN PAKE UANG ABANG DULU!" sahut Alarice tak kalah membahana. Ghaffar yang mendengar teriakan Alarice mendengus pelan. Dalam hatinya nggerundel. Dasar, punya adek kayak begitu, abangnya disuruh suruh. Meski begitu, tanganya tetap mengambil uang limapuluh ribuan dan membayar pesanan adeknya.

"Kembalianya ambil aja mas," mas mas berjaket ijo itu mengernyit bingung. "Tapi uangnya pas mas." Ghaffar nyengir lalu meringis kikuk. Rasanya malu banget. Segera berterima kasih dan masuk rumah menuju kamar Alarice.

"Dek pesanan kamu ini loh," ucapnya sambil mengetuk pintu kamar adiknya. Matanya melotot begitu melihat Alarice membukakan pintu dengan rambut acak acakan dan bau iler.

"Kamu itu lho cewek. Pagi pagi harusnya mandi, bukan males malesan. Ck. itu iler dimana mana. Ini juga cuma beli bubur sok-sok an pake grapyfood. Di depan komplek itu kan ada dek, lebih murah." cecarnya sambil menyerahkan makanan itu pada Alarice. Segera direbut bubur itu cepat cepat.
"Apasih bang pagi-pagi udah cerewet, mama aja ga masalah kok." bibirnya mengerucut sebal. Ia menatap mamanya sedang sibuk memasak di dapur.

Ghaffar menyentil kening Alarice gemas. "Kamu dibilangin baik-baik kok jawab mulu." Alarice mendelik kemudian menggeplak lengan Ghaffar. "Ih iya iya wahai paduka raja." tanganya yang akan menutup pintu segera dicekal oleh Ghaffar.

"Eitsss bayar dulu lima puluhribu,"
"Hehe pinjem dulu ya, belum punya uang. Nanti kalau ingat aku kembaliin." Alarice nyengir  dengan wajah tak berdosa. Setelahnya ia memekik. Ghaffar yang tiba-tiba mengamit kepala Alarice di ketiaknya semakin gemas. Tidak akan ia lepaskan sebelum dia meminta ampun.

"MAMA! ABANG INI LHO!"

"Ampun gak?! Ampun gak?!

" IYA IYA AMPUN. BAU TAU!"

Mama Tiara yang melihat kakak beradik itu hanya geleng-geleng kepala. Sudah biasa melihat tingkah anak-anaknya seperti itu. Tidak pernah protes atau berusaha melerai. Justru Mama bersyukur, rumah menjadi ramai dengan kejahilan Ghaffar dan teriakan Alarice. Mama akan menjadi sedih bila anak-anaknya sibuk di kamar masing-masing. Apalagi kalau suaminya dinas di luar kota. Berasa hidup sendirian.

"Cece..., turun dong. Makan dibawah. Temani mama masak, mama kesepian tau dek." Bila sudah mendengar suara mama tiara yang halus itu, Alarice jadi tidak enak untuk membantah. "Iya Ma," segera ia berjalan turun diikuti Ghaffar di belakangnya.

"Kamu itu lho kalau sudah di dalem kamar susah disuruh keluar. Mbok ya temani mama masak atau ngapain gitu. Alarice segera duduk di meja makan dan menikmati bubur. Bibirnya terus mengerucut sok-sok imut.

"Kan ada abang selalu di luar kamar ma."

"Kakakmu itu lagi ngerjain tugas kuliah sayang. Gak bisa diganggu." Ngerjain tugas apanya. Alarice pernah mengintip laptop kakaknya yang menyala saat ditinggal pemiliknya entah kemana. Ternyata layar laptopnya menunjukan game puzzle. Tapi sok-sok ngerjain tugas, padahal main game.

Ghaffar tersenyum miring sebelum dia duduk di kursi seberang Alarice. Tanganya mencomot kentang goreng anget setengah panas yang baru diangkat dari penggorengan.

"Halah Ma, Cece di kamar terus itu lagi telponan sama pacarnya." Alarice mendelik mendengar ucapan kakaknya. Lalu menginja kakinya dengan keras membuat empunya meringis sedikit kesakitan.

"Engga Maaa, jangan percaya, bang gapar itu boong. Aku gak punya pacar kok."

"Ngaku aja, kemaren abang intipin kamu lagi senyum senyum sendiri di depan hape." Batinya menjerit ingin protes. Emang kalau senyum senyum sendiri di depan hp itu artinya punya pacar gitu?. Hendak melayangkan protes sebelum suara Mama nya terdengar.

"Inget lho ya dek. Kamu ga boleh pacaran sebelum nikah. Itu haram hukumya. Mending kamu kerjain tugas yang bener, belajar terus sampai tambah pinter baru mikirim pacaran. Kalau bisa jangan dipikirjn itu yang namanya pacaran. Mending langsung nikah aja, pacaran setelah nikah itu lebih enak. Banyak cerita yang bisa diceritain saat lagi berdua tanpa harus menanggung dosa."

Ghaffar menyahut. "Tuh dengerin dek."

"Buat kamu juga kak. Dengerin kata mama. Jangan ngajakin anak orang berbuat hal-hal yang haram dalam agama, kasihan. Cari kerja dulu. Kalau udah siap baru deh tunjukin mana yang srek di hati kamu. Biar mama papa kerumah orang tua nya buat kamu."

Alarice hanya menyimak hingga buburnya sisa sedikit. Diam diam otaknya memikirkan seorang laki-laki yang sering dia perhatikan saat di masjid.

•••

makasiiihh udah mampir baca. Kalau ada salah dalam penulisan atau tanda baca, tandai ya, langsung komen ajaa nanti aku benerin. makasiii💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlaefarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang