4

2.7K 193 21
                                    

Seolah dirinya tersadar, Junkyu dengan tiba-tiba melepas paksa pagutan mereka, yang dihadiahi tatapan kecewa dari seseorang di hadapannya.

"Maaf... Haru"
Junkyu menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah padam.

"Kenapa"
Ucap Haruto dengan suara serak.

Junkyu mendongak menatap Haruto, penjelasan apalagi yang harus ia berikan untuk Haruto agar ia tersadar bahwa ini tidak seharusnya seperti ini.

Junkyu menghela nafas pelan, ia sungguh lelah dengan semuanya.

"Entahlah, lebih baik sekarang kita keluar sudah waktunya makan malam"
Ucap Junkyu.

"Haruto, keluarlah dulu nanti aku akan menyusul. Mereka akan curiga jika kau terus di sini"
Ucap Junkyu yang berusaha untuk membuat Haruto keluar dari kamarnya.

Haruto masih diam, menatap pemuda manis di hadapannya dengan tatapan tajam yang masih ia perlihatkan sejak Junkyu melepas ciumannya tadi dengan paksa.

"Baiklah"
Akhirnya Haruto mengalah dan segera keluar dari kamar Junkyu.

Junkyu menyaksikan Haruto yang menutup pintu kamarnya, tanpa sadar ia menghembuskan nafas lega. Kemudian dengan lunglai merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Hahh.....

Semua yang ia lalui hampir 4 hari ini membuatnya stress, ia merasa tidak tenang jika Haruto masih ada di sekitarnya.
Tiba-tiba ia teringat dengan kegiatan panas yang ia lakukan dengan Haruto. Ia takut jika hal itu bisa menumbuhkan kehidupan baru di dalam tubuhnya. Bagaimana jika itu benar, walaupun sangat tidak mungkin tapi itu bisa saja terjadi, mengingat Haruto melakukan itu bukan hanya sekali. Apa iya ia harus merelakan karirnya cita-cita yang sudah ia impikan dari kecil. Menjalani trainee selama bertahun-tahun, merelakan masa kecilnya untuk berlatih harus sirna karena ia Hamil?

"Yakk! Apa yang kau pikirkan Junkyu! Tidak mungkin itu tidak mungkin kau tenang saja, tidak akan terjadi apapun!"
Ucap Junkyu meyakinkan dirinya sendiri.

Tunggu dan tadi kenapa ia bisa-bisanya membalas ciuman Haruto!!!! Heoll Junkyu pasti kau gila sekarang!!

"Aaaa tidak!! Apa yang kulakukan!! Apa aku sudah gila sungguhan!!!"
Teriak Junkyu menggebu.

"Hyung, kau tak apa? Kenapa berteriak seperti itu?"
Ucap seseorang di balik pintu.

Junkyu terdiam

"Aah- ya Aku tak apa hanya saja.. tidak Junghwan aku baik-baik saja!"

"Syukurlah, kalau begitu ayo keluar Hyung apa kau tak lapar?"

"Benar, Aku lapar sekali baiklah aku akan keluar sebentar lagi kau bisa duluan"

"Baiklah"

Bodoh
Umpatnya.

_________________

Semua mata tertuju pada Junkyu, Tak terkecuali seseorang yang menatapnya dingin dan datar itu.  Junkyu melirik sekilas Haruto yang juga menatapnya dingin.

Mungkinkah dia masih marah? Biarlah
Batin Junkyu.

"Akhirnya Tuan putri keluar juga dari kamarnya"
Goda Yedam.

"Nahhhh, apa yang kau lakukan di kamar sampai selama itu hah! Kita semua sudah kelaparan menunggumu!"
Pekik Jihoon.

"Ya maaf aku kan tidak tahu, lagipula kalian tidak memberitahuku kalau akan makan bersama!"
Junkyu menggerutu lucu.

"Aishh, apa ini kenapa bibirmu maju seperti itu! Kau minta dicium apa bagaimana?"
Jihoon mengatakan itu dengan menguyel-uyel pipi Junkyu gemas.

L.O.V.E ? [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang