⋆ ‣Capther 05

22 4 2
                                    

Setelah kejadian diaula, Bomin segera menyusun rencana bersama Jinyoung dan Yoonbin karena menurutnya mereka berdua adalah orang yang patut dipercayai.

"Kita cuma bertiga nih?" Tanya Yoonbin pada Bomin yang sedang berpikir.

"Iya, apa lu gak percaya sama temen-temen yang lain?" ujar Jinyoung yang diangguki oleh Yoonbin.

Bomin yang mendengarkan hanya menghela nafas panjang, dia nampak bingung dengan persoalan ini. Butuh waktu bagi Bomin untuk mempercayai teman-temannya yang lain.

"Bukannya gw gak percaya, tapi adek gw nyuruh gw buat ngajak kalian berdua doang" ucap Bomin melihat kearah Jinyoung dan Yoonbin bersamaan.

"Bukannya maksud gw gak percaya, gw rasa beberapa dari kita semua ada yang auranya kurang baik entah itu gw yang salah atau emang bener" lanjutnya kemudian.

"Emang yang auranya gak baik siapa aja?" Tanya Jinyoung mulai tertarik.

"Haechan, Jisung, Sunwoo, Hyunbin, Woobin sama Shotaro" ujar Bomin diangguki Jinyoung dan Yoonbin bersamaan.

"Kalau gw sih lebih ke Soobin, dia keknya tenang-tenang aja pas Yangyang sama Jeno meninggal" ucap Yoonbin.

"Nah makanya gw ajak kalian, karena aura kalian baik gak kayak yang lain" ujar Bomin tersenyum.





























"Ada yang liat Bomin, Jinyoung sama Yoonbin gak lu pada?" Tanya Haechan melirik kanan dan kirinya.

"Gak liat tuh, mungkin mereka bertiga ada dikelas gak ikut kekantin" ucap Jisung lanjut makan siang dengan Eric.

"Emang kenapa sih Chan?" Tanya Jihoon agak risih dengan Haechan.

"Gw mau balikin uangnya Jinyoung yang gw pinjem buat beli topi upacara Minggu kemarin" ucap Haechan menjelaskan.

"Kan bisa dibalikin entar dikelas bego" ujar Renjun mengeplak kepala Haechan, Haechan sendiri hanya cengar-cengir kuda.

Woobin dan lainnya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Haechan ditambah Renjun dengan mode maungnya.

Mereka pun melanjutkan acara makan siang yang agak tertunda gegara kelakuan Haechan dan Renjun.

Kring!!!!

Bel berbunyi menandakan pelajaran akan dimulai kembali, Renjun dan Atek-ateknya bergegas kembali ke kelasnya masing-masing.

Sampai kelas pun kelakuan Haechan bikin geleng-geleng kepala orang yang melihatnya, entah itu ini serah deh.

"Nah kan orangnya gak ada njirr" ujar Haechan melihat tiga meja yang kosong melompong tak berpenghuni.

"Hoon ada tugas guru killer gak?" Tanya Haechan mengalihkan pikirannya untuk mengembalikan uang Jinyoung.

"Ada, halaman tiga puluh sampai halaman empat puluh" balas Jihoon melihat catatan pekerjaan rumahnya.

Haechan yang mendengarnya mlongo sakit banyaknya tugas yang belum dia kerjakan, mata pelajaran yang dimaksud Haechan adalah Ipa.

"Wah anjir, banyak bener nih tugas gw belum ngerjain btw TwT" ujar Haechan lesuh, Jihoon hanya tertawa saja.

"Makanya tugas rumah tuh dikerjain jangan cuma dianggurin doang" ucap Jihoon dapat tatapan tajam dari Haechan.

"Fitnah! Trussssss!" ucap Haechan kesel, sedangkan Jihoon malah makin ngakak ketawanya.

Guru killer mereka pun datang, Haechan udah ketar-ketir karena lupa mengerjakan tugas rumahnya bisa-bisa dihukum buat ngebersihin toilet sekolah.

Jihoon melirik kirinya yaitu Haechan, Jihoon sudah menahan ketawanya agar tidak keluar begitu saja.

"Bu ada pr loh" ujar salah satu siswi bikin Haechan dan beberapa anak lainnya kesel, pengen nimpuk tapi ada guru.

"Oh? Ada kah?" Tanya gurunya a.k.a Doyoung abangnya Renjun.

"Ada.....mhhhhp" nah kan dibekep tu mulut siswi a.k.a Heejin sama Wooyoung saking keselnya.

"Gak ada pak, itu si Heejin cuma boong doang pak" ujar Yeji kesel pengen nabok kepala si Heejin.

"Oh ya sudah, kita lanjutkan saja materi pelajaran berikutnya ya. Silakan buka bab selanjutnya" ujar Doyoung pada anak didiknya.

"Baik!" Ucap semua bersamaan.

Setelah itu semua kembali tenang, lalu Doyoung pun langsung menjelaskan materi-materi baru pada anak didiknya tersebut.























"Udah gitu doang rencananya?" Tanya Yoonbin pada Bomin yang sudah menjelaskan panjang lebar rencananya tadi.

"Eh si monyet iya udah itu rencananya ngap" ucap Bomin agak kesel gitu loh.

"Iya, iya maaf" balas Yoonbin.

"Jadi kita kapan mulai rencananya?" ujar Jinyoung bertanya.

"Besok aja gimana? Ada kegiatan gak lu berdua besok?" ucap Bomin bertanya kepada kedua temannya.

Yoonbin dan Jinyoung saling menatap satu sama lain, mereka seperdetik saling mengangguk.

"Gw sih gak ada, besok kan libur jadi ya rebahan doang" ujar Jinyoung tersenyum kuda.

Bomin mengangguk saja, sudah biasa sih dia liat kelakuan Jinyoung yang agak geser gegara kepleset dikamar mandi sekolah seminggu kemarin.

"Lu bin?" Tanya Bomin pada Yoonbin.

"Gw gak ada, paling jagain adek-adek gw doang si Jeongwoo, Haruto, sama Jeonghwan" ucap Yoonbin.

Bomin mengangguk kembali lalu tersenyum, dia lupa bilang pada kedua rekannya ini bahwa bukan mereka bertiga doang tapi dengan tiga sepupu Bomin.

"Besok gw jemput lu berdua jam satu siang aja ya" ucap Bomin dapat anggukan singkat dari Jinyoung dan Yoonbin.

"Iya udah balik yok nanti yang lain nyariin" ujar Yoonbin lalu beranjak keluar ruangan tersebut disusul oleh Jinyoung dan Bomin dibelakangnya.

Sampai didepan kelas, mereka bertiga saling melihat satu sama lain. Ternyata semua orang sudah pulang dan menyisakan mereka bertiga saja.

"Iya udah gw duluan ya besok jangan lupa" ujar Jinyoung mengambil tasnya lalu keluar kelas duluan.

"Yok Min balik bareng" ucap Yoonbin pada Bomin dan diangguki oleh sang empu.


Mereka pun pulang kerumahnya masing-masing, mereka sudah mempunyai rencana sendiri untuk siapa sang pelaku pilihan Friend or foe ini.











Akhirnya selesai juga nih bab 5
Btw selamat malam ya semua;)

Vote and komen
Biar aku semangat bikin Ceritanya✨

Kalau gak mau juga gak apa-apa kok
Aku gak maksa kalian kok

Jangan war ya;)

Byebye💛

Friend or foe || 00line ✓ [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang