4. bertemu

11 4 0
                                    

Malam minggu adalah waktu yang biasa digunakan para pasangan untuk menghabiskan waktu berduaan. Entah apa bedanya malam minggu dengan malam-malam yang lainnya, namun malam minggu terasa berbeda seperti memiliki keistimewaan sendiri.

Tak jarang setiap malam minggu banyak orang berpacaran, meng'apel' ke rumah sang pasangan atau hanya sekedar duduk di taman melihat bunga yang menari karena tiupan angin.

Seperti hal-nya dengan yang dilakukan oleh wanita cantik yang satu ini. Ia terduduk di bangku taman, menunggu seseorang yang selama ini tidak pernah absen mengisi hatinya dengan keseluruhan.

Dilihatnya jam yang terpasang di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, namun belum ada tanda-tanda kehadiran dari sang pujaan. Ia sedikit agak gelisah, lalu mengecek ponsel, tapi hasilnya nihil, tidak ada notifikasi pesan yang masuk.

"kebiasaan!" gumamnya dengan kesal

Ia menghela nafasnya kasar dan menunjukan raut wajah kesal sambil bersandar pada kepala bangku, lalu memejamkan matanya agar kembali rileks.

"huft, huft"

wanita itu membuka matanya ketika mendengar suara ngos-ngosan dari sang kekasih.

"kamu telat satu jam!"

"aku minta maaf, tadi jalanan macet banget, by" laki-laki itu menyatukan kedua telapak tangannya, tanda memohon agar dimaafkan.

Wanita itu kemudian berdiri dan mengepalkan kedua tangannya di depan perut masih dengan kekesalannya.

"mau macet atau pun enggak, kamu emang selalu telat kan?" ucapnya seraya menyindir sang kekasih.

Karena tahu Bianca sudah kesal karena keterlambatan dirinya, Banyu langsung menggenggam kedua tangan Bianca.

"yaudah biar kamu ga kesel lagi, kamu mau aku beliin apa?" tanya Banyu membujuk Bianca

"kamu mau suap aku?"

"cewek susah amat dimengerti" lirih Banyu

Meskipun Banyu berkata dengan nada suara yang pelan, namun Bianca masih bisa mendengar apa yang dikatakan Banyu.

"kalo udah tau susah dimengerti kenapa masih berulah?!" ucapnya

"cup, cup, cup, udah ya keselnya"

Tidak ingin memperparah keadaan karena hal sepele, Banyu menarik Bianca ke dalam pelukannya agar emosi Bianca mereda.

Emosi Bianca sedikit mereda ketika berada di pelukan Banyu. Tidak munafik, inilah yang sebenarnya Bianca inginkan, kehangatan pelukan dari orang yang ia cintai dan yang selalu dirindukannya.

"aku mau es krim vanila" ucap Bianca dengan manja, ketika emosinya mulai mereda

"yaudah kamu tunggu sini, biar aku yang beliin" Banyu melepaskan pelukannya, lalu bergegas menghampiri tukang es krim.

Karena jarak yang memang tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk, hanya dengan berlari kecil Banyu sudah sampai pada tujuannya.

"bang, rasa vanila dua" ucap Banyu kepada penjual

Saat sedang menunggu, mata Banyu tidak sengaja terpaku pada jajan sempol ayam, dan seketika ia teringat pada Fay. Bukan karena Fay yang seperti sempol ayam, tapi karena Fay sangat menyukai jajanan tersebut.

"ini mas es krim nya, jadi lima belas ribu"

Banyu mengeluarkan sejumlah uang yang disebutkan oleh penjual es krim lalu mengambil es krim tersebut. Kemudian ia kembali menghampiri Bianca yang sedang menunggu.

Ketika sampai, Banyu langsung memberikan es krim itu pada Bianca dan disambut hangat olehnya.

"makasih, by"

Banyu duduk di sebelah Bianca, mereka sama-sama menikmati es krim rasa vanila yang baru dibeli tadi.

Mereka saling bertukar cerita sepanjang malam itu. Mulai dari cerita penting sampai ke cerita yang tidak begitu penting. Jokes yang dibuat Banyu selalu berhasil membuat Bianca tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat menikmati suasana malam itu.

Banyu dan Bianca saling mengerti satu sama lain, tidak ada penuntutan apapun dari keduanya, maka dari itu Banyu berteman dengan Fay pun bukan masalah bagi Bianca, karena Banyu bebas berteman dengan siapapun.

Walau terkadang ada sedikit selisih paham antara mereka yang terjadi, namun itu semua bukan alasan agar mereka berpisah, karena mereka selalu menemukan jalan keluarnya bersama.

"hati-hati di jalan ya, by"

Banyu mengantarkan Bianca pulang sampai depan rumahnya. Banyu melihat ke rumah Bianca dan terlihat seperti rumah tidak berpenghuni.

"sendiri lagi di rumah?" tanya Banyu

"ya biasalah" jawab Bianca sambil menghela nafas

"yaudah aku pulang, by" Banyu pamit pada Bianca

Banyu melajukan kendaraannya dengan kecepatan normal. Di perjalanan pulang, tiba-tiba ia teringat dengan Fay, hari ini ia belum bertemu dengan Fay, saat eskul musik pun Fay tidak hadir.

Banyu berniat untuk menemuin Fay untuk memastikan keadaan Fay baik-baik saja. Namun ia tersadar, waktu sekarang sudah menujukan pukul dini hari, Fay pasti sudah terlelap dan sedang bermain dengan mimpi-mimpinya.

Lalu, ditarik kembali niatnya untuk menemui Fay, karena kondisi sudah malam hari, takut mengganggu tidurnya.

***

Fay sedang mengotak-atik ponselnya, dilihatnya jam dinding sudah menunjukan pukul 12 malam. Waktu sudah dini hari, namun dirinya belum juga mengantuk, matanya masih segar untuk tidur.

Ia membuka akun instagram-nya untuk sekedar melihat-lihat foto-foto dan berbagai video di explor. Seketika ia kepo dengan akun sosial media milik Reon. Dicarinya akun milik Reon melalui pengikut dari akun gosip sekolah, tidak butuh waktu lama Fay berhasil menemukannya, ternyata nama akun Reon adalah Reon Adinata Nandana, yang adalah nama lengkapnya.

Dengan teliti Fay nge-stalk akun milik Reon, mulai dari pengikut dan yang diikutinya. Kemudian melihat postingan pada akun tersebut.

Ia agak terkejut ketika melihat satu postingan, foto Reon dengan dua laki-laki, seperti tidak asing dengan kedua laki-laki itu. Itu, Banyu dan Edgar. Foto mereka seperti berada di angkringan. Fay menyimpulkan sendiri bahwa ternyata mereka dekat bukan sekedar teman satu eskul, tapi di luar jam sekolah ataupun eskul pun mereka memang dekat.

"sedeket apa sih mereka--bikin penasaran aja" ucap Fay.

"gua tanyain ke banyu deh"

Fay bersiap untuk menghubungi Banyu. Namun, seketika ia berfikir, Banyu tidak akan memberitahunya dengan mudah jika lewat pesan.

"di sekolah aja deh tanya nya, banyu kan nyebelin kalo di chat"

Fay meletakan ponselnya dan mematikan lampu kamarnya, lalu bersiap untuk tidur.

********

hayyy hayyy hayyy halooooo

selamat membaca:)

waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang