0.5 Kelulusan kadet

1.2K 180 25
                                    

Hari ini, Eren Jaeger kembali untuk tes keseimbangan nya dalam bermanuver di hadapan para kadet.

"Eren Jaeger apakah kau sudah siap?" Tanya Keith Sadish di hadapan Eren yang sudah siap.

"Siap pak!" Jawab Eren.

'Jangan khawatir Eren, tak perlu gugup' batin Veara, sembari menatap Eren yang merasa di tatap pun menengok ke dirinya sebentar sembari mengangguk kecil.

"Ayo mulai"

Setelah mendengar aba aba itu, yang di tugaskan untuk memutar tuas pun segera memutarnya dan tubuh pemuda itu pun pelan pelan terangkat.

Dengan wajah yakin setengah gugup, Eren pun menyeimbangkan tubuhnya di saat itu dirinya berhasil hampir semua kadet yang menyaksikan itu langsung bersorak, bahkan Veara yang mendengar sorakan itu sontak terkejut.

Namun tak lama pemuda itu mulai kehilangan keseimbangan nya dan membuat dirinya terbalik tiba tiba seperti Veara kemarin.

Gadis itu pun hanya mengeluarkan wajah dengan ekspresi yang tak dapat di tebak.

"Tidak aku masih bisa" ujar Eren yang mencoba bangkit.

"Turunkan dia" perintah Keith Sadish.

Setelah itu kadet yang di perintahkan pun langsung menurunkan Eren, pemuda itu sendiri memasang wajah tidak percaya dan mencoba tidak menyerah.

Sampai saat Keith Sadish menyuruh seorang kadet yang ia panggil Wagner untuk meminjamkan alat miliknya kepada Eren.

Saat Eren kembali di tarik dirinya pun berusaha menyeimbangkan dirinya lagi, lalu Keith Sadish mengatakan bahwa peralatan yang di pakai oleh Eren sudah berkarat dan rusak.

Para kadet yang mendengar itu terkejut kecuali Veara, gadis itu sudah tau sejak awal hanya memasang ekspresi biasa saja dengan sedikit senyum.

Saat Eren bertanya bagaimana keputusan nya, Keith Sadish menjawab bahwa ia harus berlatih dengan keras atau bisa di bilang berhasil.

Sontak Eren sangat senang mendengarnya dan tersenyum penuh kemenangan kepada teman temannya itu terutama pada Mikasa.

•••

Kini di tengah hujan yang lebat para kadet sedang berlari menyusuri hutan dengan membawa barang bawaan yang berat.

Mereka semua berusaha berlari secepat mungkin dengan barang yang mereka bawa.

Gadis itu selalu menggerutu di dalam hatinya saat mendengar Keith Sadish yang mengoceh sejak tadi sembari terus menerus mengatakan mereka lamban dan menjadi umpan untuk titan saja tidak bisa mereka lakukan.

'Harusnya dirinya tidak menaiki kuda dan ikut berlari membawa barang agar bisa merasakan yang kami rasakan, dasar' gerutunya dalam hati.

"Sabar saja, memang ini sangat melelahkan tapi hasil yang kita dapatkan pasti akan setimpal" ujar gadis bersurai hitam yang di kuncir dua di sampingnya.

"Ya, aku tidak memasalahkan tentang lelah atau tidaknya, hanya aku bosan mendengarnya berkicau sedari tadi" jawab Veara.

Gadis itu hanya tertawa pelan mendengar apa yang di ucapkan Veara.

"Namaku Mina Carolina, namamu Xylveara kan?" tanya Mina kepadanya.

"Ya, panggil saja aku Veara" ujar Veara yang di angguki oleh Mina.

"Mina Carolina, Xylveara Smith Palevy apa yang kalian lakukan berhenti mengobrol fokuslah berlari!" Teriak Keith Sadish yang membuat Veara dan Mina terkejut, gadis itu hanya berdecih mendengar omongan Keith Sadish.

Attack On Titan [ AOT X OC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang