Typo masih setia
Happy reading....
*
*
*
*
*
*Lan Niu melempar sebuah vas bunga kecil yang ada di kamarnya, kesal, itu yang dia rasakan saat ini, setelah harus menangis dari siang hingga malam (terpaksa), berharap Lan Wangji yang masih berstatus suaminya itu memperhatikannya, namun hasil nya nol, melirik pun tidak.
Sebaliknya Lan Wangji dan juga keluarganya malah menyalahkan dia atas hilangnya Baby Zhui.
"Lan Wangji.... Kalau saja bukan karena harta keluarga Lan, tidak akan aku bersusah payah seperti ini." Desisnya.
"Aarggghhh..,! Sial!!"
Lan Niu menghempaskan tubuhnya di pembaringan, di raih nya tas yang tergeletak tak jauh darinya, lalu mengeluarkan benda pipih dari dalam tas itu.
"Si bodoh itu benar benar tambah merusak hariku."
Lan Niu menghubungi sebuah kontak bernama 'sayangku', tak butuh waktu lama sambungan itu pun terhubung.
Lan Wangji masih setia mengusap kening Shizui penuh sayang, wajah polos bocah itu terlihat lelah, sementara Lan Xichen yang duduk tak jauh darinya hanya menarik napas.
"Sepertinya apa yang Paman katakan benar adanya, kita harus lebih memperketat penjagaan."
"Hmn."
"Aku tidak ingin kejadian ini terulang, dan aku sangat yakin orang orang itu pasti belum menyerah untuk membawa A-Yuan."
"Bodyguard." Lan Wangji menatap Lan Xichen.
"Ya aku akan membicarakan hal ini pada Paman, A-Yuan butuh Bodyguard, bersyukur Shisi rela bertaruh nyawa untuk A-Yuan."
"Ya."
"Sepertinya, pemuda itu juga sangat lelah, aku akan melihat tamu kita di kamar nya."
Lan Xichen tersenyum menatap sesosok pemuda yang sudah mendengkur halus di sebelah Shizui, tangannya memeluk perut bocah itu hangat.
"Kita berhutang banyak pada mereka."
"Hm."
"Istirahatlah."
Lan Wangji mengangguk, setelah Lan Xichen keluar lelaki itu menyelimuti tubuh pemuda yang tak lain Wei Wuxian itu dengan sangat pelan, tak ingin membangunkan pemuda yang tertidur pulas itu.
Lan Wangji lalu merebahkan dirinya di sisi Shizui, di usapnya lembut pipi gembul putranya, matanya lalu terpaku pada wajah yang tak jauh dari pipi Sizhui, tangannya lalu terulur menyentuh pipi pemuda itu.
"Cantik...." Gumamnya dan tersenyum.
Matanya lalu terpejam dan tangan nya memeluk Wei Wuxian dan Shizui sekaligus.
Semetara Lan Xichen terlihat ragu ragu saat berdiri di depan sebuah kamar, setelah menarik napas panjang tangan nya terulur dan mengetuk daun pintu itu.
Saat pintu itu terbuka dengan agak kasar....
"Kenapa kau lama sekali?! Aku..." Pemuda berparas manis itu langsung terdiam saat melihat seraut wajah tampan tersenyum penuh pesona.
"Apa kau menungguku?"
"Cih, dalam mimpimu."
Lan Xichen mengulum senyum.
"Apa aku mengganggumu?"
"Kalau sudah tau kenapa masih bertanya." Ketus pemuda yang tak lain Jiang Cheng itu.
Lan Xichen tertawa kecil.
"Sepupumu tertidur di kamar Shizui, aku kemari hanya ingin menyampaikan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Of Love
RandomWARNING ZONE!! Homophobic harap menjauh No rusuh Karena terkadang inspirasi datang di tempat yg tak terduga