Typo masih merajalela
Happy reading....
*
*
*
*
*
*
*Wei Wuxian dan Jiang Cheng mengatur napas mereka yang terengah engah setelah berlari dengan sekuat tenaga, bodohnya mereka tidak menggunakan taxi, kadang manusia pintar pun bisa melupakan sesuatu yang sangat sepele jika dalam situasi panik, kedua orang tua dan juga kakak perempuan mereka mengalami kecelakaan saat mereka berniat mengunjungi kedua putra (uhuk astral) tampan mereka.
Awalnya mereka hanya berniat berlari sambil mencari taxi di tengah jalan nanti, namun apa daya taxi tidak bisa mereka dapatkan, akhirnya mereka tiba di Rumah Sakit Gusu yang sesungguhnya tidak terlalu jauh, tapi juga tidak bisa di bilang dekat dari universitas mereka.
Dengan cepat mereka menuju sebuah ruangan setelah bertanya pada resepsionis di depan, pintu terbuka dengan cukup keras membuat orang yang ada di ruangan itu terkejut.
"Ayah!Ibu!Shijie!"
Jiang Cheng langsung menghambur memeluk seorang gadis cantik yang tengah duduk dengan tangan di balut perban, dan kening yang di tempel plester luka.
Jiang Cheng lalu berganti memeluk seorang wanita yang duduk tak jauh dari gadis itu, sementara seorang lelaki terbaring dengan wajah dan tubuh penuh luka.
"Jantungku rasanya berhenti berdetak mendengar berita ini."
Jiang Cheng memandang sang Ibu dengan mata berkaca kaca.
"Bocah ini, kenapa cengeng sekali." Ledek sang ibu Yu Ziyuan sambil mencubit pipi Jiang Cheng gemas.
Matanya lalu menatap Wei Wuxian yang masih terpaku di ambang pintu, Jiang Yanli sang kakak pun ikut menatap arah yang sama.
"A-Xian..."
Cepat Wei Wuxian bersimpuh memeluk pinggang Yu Ziyuan dan membenamkan wajah nya ke pangkuan wanita itu.
"Syukurlah.... Syukurlah kalian selamat..." Lirihnya.
Tangan Yu Ziyuan terangkat dan mengusap lembut surai pemuda manis itu.
"A-Xian.." Jiang Yanli membawa Wei Wuxian bangkit, menatap wajah yang memerah karena tangis dan mengusap sisa bening di mata indahnya.
"Kami baik-baik saja, maaf membuat kalian khawatir."
Jiang Yanli menyentuh pipi Jiang Cheng dengan sebelah tangannya yg di perban.
"Lihat baru beberapa bulan saja kalian sudah terlihat semakin tinggi, apa kalian makan dengan benar? Kenapa tubuh kalian kecil sekali." Jiang Yanli memgusap pundak kedua adiknya lembut."
Wei Wuxian menatap lelaki yang terbaring, wajahnya terlihat damai.
"Ayah bagaimana Bu?"
Yu Ziyuan tersenyum.
"Ayah kalian baik baik saja, dia hanya sedang beristirahat, efek obat bius saat operasi tadi."
"Apa parah?"
"Hanya operasi kecil di kakinya, untuk sementara Ayah kalian tidak akan bisa berjalan dengan baik."
Wei Wuxian dan Jiang Cheng memandang sendu.
"Sudah, kalian tidak perlu khawatir." Yu Ziyuan melangkah ke arah sofa di ruangan itu, lalu meminta ketiga anaknya mendekat.
Dengan erat dia memeluk Wei Wuxian dan Jiang Cheng yang duduk di sisi kanan kirinya, wanita cantik yang terlihat galak dan tangguh itu menangis dalam pelukan kedua putranya.
Jiang Yanli berpindah duduk bersimpuh di hadapan sang ibu dan merebahkan kepalanya di pangkuan hangat Yu Ziyuan.
"Ibu sangat takut...." Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Of Love
RandomWARNING ZONE!! Homophobic harap menjauh No rusuh Karena terkadang inspirasi datang di tempat yg tak terduga