bro,vote dulu yak
tencuu!
.
hppy reading-♡!***
"Yaampun Kirana!" Reinal berjongkok disisi Kirana, melihat panik wajah pucat Kirana yang masih terbatuk dengan nafas yang terputus-putus.
"Kiranaa, lo kenapa ko bisa kaya gini?" Reinal tangkup wajah Kirana dan tertegum dengan hati yang terasa di remas kuat saat melihat keadaan Kirana saat ini...Sesak. Apalagi dengan bulir air mata yang begitu deras melewati pipinya.
"Mba, tolong panggilin panitia ya. Cepet!" Panik. Reinal panik melihat keadaan Kirana saat ini. Tanpa berfikir dua kali, gadis itu langsung berjalan cepat mencari panitia acara.
"Kirana, nafas.. atur nafas pelan-pelan Na, perlahan" Reinal singkap poni Kirana dengan penuh sayang dan menuntun nafas Kirana secara perlahan, membuat nafas si cantik perlahan-lahan menjadi normal.
"Ck, mana si lama amat nyari panitia doang!"
Reinal raih tubuh Kirana masuk dalam gendongannya, menggenggam erat pinggang ramping juga pahanya. Membuat Kirana semakin meringkuk dengan wajah yang terbenam dalam dada bidang Reinal.
Hati Reinal terasa nyeri saat melihat keadaan Kirana yang seperti ini, jantungnya berdetak kencang dan menimbulkan rasa sesak yang sangat menyakitkan. Seakan-akan ia merasakan apa yang Kirana rasakan.
Sebenarnya ada apa, kenapa Kirana bisa sampai seperti ini?
"Pu-pulang.." Lirih Kirana lemah
"Iya, kita pulang. Kita pulang sekarang!" Ujar Reinal sembari mencium lembut surai hitan Kirana, mencoba menyalurkan rasa aman pada si cantik.
Reinal eratkan gendongannya, pemuda tampan itu melangkah pergi tanpa perduli dengan acara yang belum selesai ataupun gitar kesayangannya yang tertinggal. Persetanan dengan itu semua. Yang ada di otaknya sekarang hanya kondisi Kirana.
"Kita pulang Na, kita pulang.. lo aman, ada gua di sini" Ucapnya dengan nada menenangkan.
Gadis cantik itu berangsur tenang berkat perlakuan Reinal, ia genggam erat kemeja Reinal dan semakin dalam membenamkan wajahnya. Mencium wangi tubuh Reinal yang ternyata ampuh menenangkan dirinya. Secara perlahan Kirana tutup kedua matanya kala bayang-bayang itu mulai menghilang.
Kirana sama sekali tak mengerti. Bagaimana tubuhnya hanya diam saat di sentuh Reinal seperti ini, bagaimana bisa hatinya terasa tentram dalam pelukan Reinal. Dan- bagaimana bisa perasaan hangat itu kembali datang setelah sekian lama hilang?
Kirana tidak mengerti dan tak mau mengerti. Tapi, satu yang pasti..
Dekapan Reinal terasa hangat dan membuatnya merasa aman. Kirana menyikai itu, rasanya sama seperti dia berada di rumah.
...
"Sorry ya, Dit"
"Iya santai aja, gua ngerti ko. Sekarang gimana keadaan Kirana?"
Reinal berpaling, melihat Kirana yang meringkuk diranjangnya dan kembali menjawab Radit di sebrang telpon sana.
"hm, lebih baik lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST!
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA<3!! ] . . . Tentang 'si cantik' di sebrang jalan yang mampu membuat hati seorang pria berdetak lebih dari biasanya. Reinal Alvaro Pranadipa, seorang remaja yang cukup berbakat dalam hal musik dan ya,dia bisa dibilang tampan muk...