4. SENYUM YANG HILANG

88 77 43
                                    

Bubu berjalan pulang dengan rekah senyum yang berbeda, namun bukan karena kak Bagas-nya yang entah kapan akan membalas kekaguman Bubu, lagi pula Bubu tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, Bubu hanya kagum kepada kak Bagas dan tidak pernah berharap apalagi ingin mendapat balasan. Mungkin bagi Bubu kak Bagas hanya penyemangat untuknya lebih giat melupakan orang yang pernah ia sukai dahulu di SMP.

Ya! Kali ini senyum Bubu tidak merekah karena kak Bagas, tentu bukan. Tapi karena seseorang yang tiba-tiba datang ke dalam hidup Bubu, yang sebenarnya tidak jelas juga tujuan semesta apa mendekatkan mereka terus-menerus.

"Bubu seneng aja ya, jangan berharap apapun okayy" monolog nya sambil melihat senja yang tenggelam dimatanya. Selain ice cream Bubu juga suka melihat senja yang tenggelam, menurutnya itu satu-satunya perpisahan yang indah, perpisahan yang selalu kembali.

Bubu tidak ingin menaruh harap lagi, apalagi membuat seseorang berharap padanya. Bagi Bubu harapan terlalu misterius dan menakutkan. Terlalu gelap untuk dia bisa lihat, bahkan mungkin terlalu putih sehingga matanya tetap harus terpejam karena silaunya.

Ada harapan buruk yang lalu menjadi baik, atau bahkan sebaliknya. Mungkin juga harapan hanya omong kosong , hanya bualan yang akan membuatnya tersesat atau justru menyesatkan.

Bubu takut menggantungkan hidupnya yang sudah begitu rapuh pada orang lain, dia terlalu takut itu akan membuatnya hancur tanpa ampun, tanpa abu. Dan tentunya dia tidak ingin seseorang merebahkan hidupnya pada sesuatu yang rapuh, karena dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain puing puing kehancuran.

...

Bubu berjalan masuk kelas dengan senyum yang setia bertengger manis diwajahnya. Namun saat membuka pintu kelas sesuatu merubah senyum itu. Dia enyah begitu saja.

Satu kelas memandang Bubu dengan tatapan tidak suka, seperti ada sesuatu yang tidak termaafkan dimata mereka. Seketika jantung Bubu berdebar, berusaha mencerna apa kesalahan Bubu. Apa karena kemarin Bubu memarahi mereka karena bermain bola dikelas? Sepertinya tidak. Bubu takut sekali dia melakukan kesalahan tanpa ia sadari dan merasa dirinya benar. Sehingga dia berusaha mencari apakah kesalahannya?

Bubu memang akan sangat berubah drastis saat dikelas, berbeda dengan dia saat berada di organisasi yang tampak sangat ceria dan menggemaskan. sedangkan ketika dikelas Bubu akan berubah menjadi sosok tegas dan malas berbicara dengan siapapun kecuali teman sebangkunya. Sikap ceria nya hanya akan keluar ketika dia merasa nyaman di suatu tempat atau kondisi. Sedangkan dikelasnya? Dia tidak mendapatkan hal itu.

Bubu lebih sering kesal dan emosi , jangan ditanya kenapa. Kelas Bubu adalah salah satu kelas dengan rekor kenakalan paling besar dan rating pembicaraan guru paling tinggi!. Sudah sekitar 4 guru yang ngambek dan tidak mau masuk kelas tersebut karena sudah pada tingkat marah yang serius. tentunya disebabkan oleh tingkah teman-teman Bubu yang sepertinya satu spesies dengan kecoak terbang. Bahkan sudah sekitar 10 kali kelas ini digiring dan dijemur ke lapangan karena keseringan membuat kerusuhan. Bahkan Bubu sebenarnya tidak bisa memberi pemakluman dengan alasan karena mereka anak IPS, kelasnya benar-benar overdosis kebobrokan!.

Pernah sekali Bubu mengajukan pindah kelas, namun justru ia yang diminta pemakluman untuk tidak menyusahkan staff kesiswaan, akhirnya ia kubur dalam-dalam misi penyelamatan jiwanya dan memilih menelan pahit kesabarannya. Dan hari ini, benar-benar membuat Bubu harus berfikir apakah kesalahannya?

"Ndin, anak-anak kenapa sama Bubu?" tanya Bubu meletakan ransel nya dan melepas sweater yang dia kenakan.

"Nah akhirnya kamu dateng juga" ucap Andin yang sepertinya sedari tadi sudah menunggu kedatangan Bubu.

"Ada apa Andin, Bubu gak tau apa-apa"

"Jadi gini, kamu ingat kan kalau bulan depan kita praktek drama untuk tugas seni budaya dan kamu jadi sutradaranya?" tanya Andin

SAGA DAN BUBU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang