6. CEK GOLONGAN DARAH

61 49 46
                                    

Hari ini SMA Merah Putih mengadakan cek kesehatan bagi para siswa dan siswinya. Mulai dari mata, telinga, mulut, lalu cek golongan darah sampai tes kehamilan yang dikhususkan untuk para siswinya.

Bubu sudah selesai mengecek bagian mata,telinga juga mulutnya. Dan kini Bubu mengecek golongan darahnya, namun ada yang berbeda perempuan cerewet itu kini hanya diam dengan wajah pucat alias ketakutannya.

"Andin Bubu gak usah cek golongan darah kali ya, kan Bubu udah tau golongan darah Bubu" ucap Bubu mencoba mencari alasan.

"Emang golongan darah kamu apa?" tanya Andin

"Golongan darah Bubu O soalnya kan ayah Bubu golongan darahnya O, kalo mamah Bubu A, mau tahu gak golongan darah nenek sama kakek Bubu?" tanya Bubu bersemangat, mendapat pertanyaan seperti itu Andin langsung menggeleng cepat. padahal Andin hanya menanyakan golongan darah Bubu saja, tapi anak itu malah ingin menyebutnya seluruh golongan darah keluarganya.

"Bubu ke kelas aja, pusing banget nih" ucap Bubu berakting memegang kepalanya.

"Kamu lagi bohong ya?" ucap Andin yang sudah hapal sekali kalau Bubu sedang berbohong.

"Bubu kan udah tahu, ngapain harus di cek lagi sih" rengek Bubu kesal

Nama Bubu ada di urutan ke 7 , dan sekarang sudah giliran Andin untuk maju. Tiba-tiba perempuan itu keluar dari barisan dan mengendap-ngendap kabur menuju kelasnya lalu bersembunyi di bawah meja paling belakang.

Bubu, perempuan yang kini tengah berjongkok dibawah meja itu selain takut pada Saga ia juga takut sekali pada jarum suntik, bahkan ia pernah kabur dari poli gigi pada saat usianya 4 tahun sebanyak 3x dan membuat seisi ruangan kacau karena Bubu kecil yang tidak bisa diam berlari kesana-kemari layaknya dikejar penjahat.

Ia juga pernah berlari ke lantai bawah saat akan disuntik menuju akuarium ikan lalu mengobok-ngobok ikan yang ada di sana sampai semua ikan yang ada di sana mengambang sempurna dengan posisi terbalik. Alias mati! Lalu ia pura-pura pingsan. Meskipun akhirnya ia harus tetap disuntik dan dirawat dengan iming-iming hadiah boneka barbie. Padahal dirumahnya sudah ada satu lemari penuh boneka barbie dengan berbagai jenis, dari anaknya bahkan sampai neneknya!.

Sepertinya Bubu kecil enggan pergi dari tubuh seorang Bubu yang kini sudah berusia 16 tahun itu. Padahal cek golongan darah tidak memerlukan jarum suntik dan semacamnya. Namun gadis itu tetap saja tidak mau, tanpa mendengarkan penjelasannya.

"Heh! Ngapain lo disitu" ucap Niko mengagetkan Bubu

"Niko ngapain disini? Bubu..Bubu lagi nyari pulpen" ucap Bubu berbohong.

"Pinter banget ya lo ngebohong nya, gak liat apa gue ada disini?" pekik Niko membuat Bubu tersenyum masam. Tamat sudah riwayatnya.

"Ih Niko ngapain disini, mau kabur ya! Pasti Niko takut disuntik" ejek Bubu membuat Niko menjitak kepalanya kesal.

"Nama gue masih lama ya cucu boboho! Oh pasti lo nih yang kabur iya kan?" tebak Niko membuat Bubu gelagapan.

"Eng-engga kok Niko jangan suka nuduh, gak baik nanti masuk neraka. Allah gak suka!" ucap Bubu beralasan membuat Niko mengelus dadanya pelan. Perempuan ini lupa kalau mereka berbeda keyakinan.

Pikiran Niko terulang pada suatu kejadian dimana pada saat itu mereka masih menjadi siswa baru. Dan hari itu adalah hari jumat, dimana seluruh siswa laki-laki muslim SMA Merah Putih diwajibkan untuk shalat jumat berjamaah.

Saat itu dengan percaya dirinya Bubu datang menghampiri Niko dan Arthur yang tengah menggunakan headseat nya lalu melepaskannya dan mengomeli mereka berdua.

"Kalian gak takut api neraka ya, kok bisa-bisanya sih bolos jumatan dan enak-enakan dengerin musik disini, kalau gak mau shalat jumat mending Niko sama Arthur pake mukena aja kaya Bubu"

SAGA DAN BUBU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang