24. A & A

506 53 12
                                    

Terimakasih yang Bersabar menunggu hihi! Jangan Lupa Vote dan komen ya♥
Instagram Viraasm_

Maaf kalau ada salah kata dalam penulisan!♥






••••••••••••

Udara pagi dingin menusuk hingga tulang, rasanya satu lembar jaket saja tidak bisa menahan rasa dingin di Puncak Jaya Papua. Seperti biasa Lelaki bertubuh tinggi tegap itu telah bangun sebelum adzan Shubuh dan melanjutkan aktivitas sesusah sholat shubuh.

Seperti pagi ini Anta menyempatkan diri untuk berolahraga barang sebentar, walaupun dengan jaket tebal karena dingin.

Didapur sudah sibuk beberapa prajurit menyiapkan Makananan untuk disantap bersama, Anta melihat sekeliling dengan senyum.

Setiap pagi ntah mengapa ia selalu merindukan wanita yang sedang jauh, berbeda waktu dengan nya.

Setelah berolahraga Anta duduk di belakang penjagaan, ia sangat suka menyendiri untuk berpikir tentang hal-hal yang tidak semua orang pikirkan.

Tidak lama datang seorang pria berjaket abu-abu dengan Celana lorengnya mendekati Anta "Pagi Ndan" Pria itu pun mengambil tempat tepat di samping Anta.

"Eh, Pagi-Pagi. Dari Mana Mas?" Anta bergeser, agar memberi tempat  "Keliling ndan, mau patroli nanti habis sarapan"

"Oh iya ya, Saya lupa. Gimana kabar anaknya Mas?"

"Alhamdullilah sudah membaik ndan, ga kerasa aja bulan depan sudah balik" Anta tersenyum "Syukur Alhamdullilah, Dari umur berapa mas ditinggal?"

"Dari ibunya hamil 5 bulan, Sampai ini udah 1 setengah tahun umurnya" Anta tidak terkejut mendengar cerita pria disampingnya, pasalnya ayah nya pun dahulu begitu.

"Sakit kangen itu mas kayanya ha..ha" Anta dan pria itu pun terkekeh "Iya ndan, wes sehat kok tadi udah ketawa-ketawa tak telpon"

"Kapan ndan rencananya?" Anta memalingkan wajahnya sebentar "Wah rencana apa ini? Ha...ha"

"Loh ha..ha, itu yang dikabarin tiap malam ndan" Anta tersenyum kembali mengingat Wanita cantiknya "Doakan saja Sehat dan panjang umur semua. Sudah bikin janji, tinggal nunggu aja ini bisa saya tepati atau nggak"

Dua pria itu pun tertawa "Kalau jodoh ngga akan kemana ndan, udah tunangan ndan?" Anta menoleh dan kembali menatap pemandangan di hadapan nya "Belum sama sekali mas, ngasih cincin pun belum. Saya ngga mau memikat dia, mana tau saya bukan jodoh dia ha..ha"

Pria di samping Anta pun mengangguk "Iya ndan, kalau jodoh insyaallah ngga kemana ya ndan"

"Benar mas, Sayang sekali tapi kalau nggak berjodoh saya bisa apa kan ya"

Datang seorang pria lain "Ijin Ndan, Makanan sudah siap" Ujar pria itu.

"Oh iyaiya" Anta dan pria yang sedang duduk itupun langsung berdiri, tetapi tiba-tiba mereka mendengar suara tembakan.

Anta pun langsung berlari menuju sumber suara karena takut jika terjadi sesuatu, dua lelaki dibelakangnya pun menysul.

Ternyata Benar, salah seorang anggota yang berada di titik terdepan ditembak oleh orang tidak di kenal.

"Ayo cepat dibawa" Teriak Anta pada prajurit lain yang berlari membawa tandu. Anta melirik kiri dan kanan, mencari-cari dimana di penembak. Tetapi tidak ada siapa-siapa tepat di hadapan nya.

Dada bidang Anta naik turun mengatur nafas, karena berlari dan kesal. Anta segera menyusul melihat kondisi anggotanya, jiwa korsa seorang prajurit tidak bisa diragukan. Melihat anggotanya terkulai Lemas hati Anta betul-betul sakit.

Ia diam menatap dan melihat para prajurit yang sedang membantu anggotanya "Persiapan Patroli" Seru Anta, dan beberapa prajutit lain ikut menatap Anta sekilas "Siap laksanakan" Prajurit Kesehatan tetap di tempat, sisanya bersiap.

Anta diam menatap Ranselnya dimana ada poto Cantik Alda dan kedua orang tuanya, Anta hanyalah seorang Remaja yang bahkan situasi seperti ini selama dirinya menjadi Prajurit TNI baru kali ini ia hadapi.

Mungkin akan jafi cerita menarik di masa depan "Permisi Danton" Anta berbalik "Iya, ada apa mas?"

"Ijin Danton, biar saya saja yang memimpin Patroli. Petunjuk?" Anta membasahi bibirnya "Nggak usah mas, Di markas Saja. Sudah mau balik kan, biar saya mendapat pengalaman baru" Anta tersenyum.

Pria yang tadi bercerita bersama Anta itu pun memberi hormat "Selamat Bertugas Danton" Anta pun membalas, Lalu pria itu keluar.

Anta memakai Bajunya dan Rompi, tidak lupa ransel. Sebelum keluar Anta mengecek Handpone nya, Ada beberapa panggilan Masuk dari sang ayah dan Mamah.

Karena ingin bergerak cepat, Anta hanya mengirimkan pesan saja dan tidak lupa kepada sang kekasih.

Setelah siap Anta meletakan Handpone nya di dalam lemari kecil, lalu keluar membawa helm dan holki toki . Ternyata Prajurit yang berjadwal patroli pun telah siap dan menunggu nya.

Sebelum berangkat Anta memimpin untuk berdoa dan Apel, setelah siap mereka pun pergi Berpatroli di puncak jaya. Satu langkah meninggalkan Markas Anta mencekam erat Senjata yang berada di depan nya.

 Satu langkah meninggalkan Markas Anta mencekam erat Senjata yang berada di depan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hampir berjalan 1kilo Para prajurit itu tidak menemukan keganjalan apapun, Bibir Anta tidak berhenti untuk Dizikir karena hanya itu bekal yang ayah nya berikan.

Sampai salah seorang prajurit di belakangnya berhenti, Anta pun ikut berhenti mendengar aba-aba yang prajuritnya berikan.

Ada pisau tergeletak begitu saja di sana, mereka pun saling memberi kode untuk selalu waspada.  Anta mengambil pisau tersebut, dan meneliti dengan saksama.

'Pisau Baru' Batin Anta, dan Memberikan kode untuk kembali jalan. Tidak jauh dari tempat di mana pisau di temukan Anta dan regu nya mendengar suara tembakan yang sangat kencang dan sepertinya tidak jauh.

Anta kembali memberi kode untuk mencari sumber suara tersebut, Ternyata benar didepan sana Ada 4 orang dengan senjata laras panjang.

Mereka pun bergeser agar tidak terlihat, Tetapi salah satu dari 4 orang itu menyadari ada nya Regu patroli pun langsung lari.

Tidak lari begitu saja, mereka sempat Menembakan Pelurunya asal. Hingga mengenai Pohon, Anta terduduk merasakan Panas nya peluru lewat Dibagian pahanya.

Hanya menyerempet saja tetapi sakitnya bukan main, Anta melihat Celana nya sobek dan mulai keluar darah.

Anggota yang berada di depan nya pun langsung membuka tas mengeluarkan sehelai Kain untuk mengikat di paha Anta.

"Nggak apa-apa, Masih bisa saya Tahan" Ujar Anta "bismillahirrahmanirrahim" Lirih Anta saat mencoba berdiri.

akhirnya mereka melanjutkan kembali Patroli, dan semakin Waspada. Ia betul-betul merasa kesal karena Anggotanya Baru saja tertembak, Anta hanya merasakan sedikit dari peluru tetapi sakitnya bukan main.











•••••••••••

Terimakasih yang sudah bersabar hihi♥
Maaf kalau ada salah kata dalam penulisan hehe
Jangan lupa Vote dan Komen biar aku semakin semangat untuk Up cerita selanjutnya!
Instagram Viraasm_

A & ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang