Birthday

499 61 6
                                    

Tags : #Singtobirthday #oneshoot #SK #SingtoKrist #Singto #peraya

Singto POV

Hari ini dia datang menemuiku lagi. Padahal baru kemarin sore dia datang. Aku kesal melihatnya terus-menerus, rasanya kami tak pernah terpisah lebih dari 24 jam sejak tiga bulan lalu aku tak melihatnya selama seminggu. Iya, seminggu itu dia tidak datang sama sekali padahal aku menunggunya, aku ingin menghubunginya duluan tapi ku urungkan karena sangsi jika dia menolakku.

Lalu setelah seminggu dalam penantian itu, dia mulai rajin menemuiku karena menyadari kemarahanku. Ya, aku marah.

Semakin sering dia kemari, kekesalanku semakin menumpuk untuknya. Aku selalu mengusirnya, mulai dengan bicara baik-baik hingga berteriak kepadanya, tapi dia mana peduli?? Dia malah membicarakan janji-janji yang aku ucapkan kepadanya dulu. dia menuntutku untuk menepatinya saat itu juga.

Kenapa kau melakukan itu padaku Krist? Kau yang tidak menemuiku, lalu kau datang untuk menagih janji? Kau bercanda ya?
Aku tak mau kembali padamu, Perawat Sangpotirat. Tidak ada lagi kesempatan kedua, harusnya kau paham dan pergi jauh dariku!

Namun Krist tetaplah seseorang yang terlalu egois, selalu mau menang sendiri, tak pernah mau mendengarku, tak ingin mengalah. Suatu waktu, aku menemukan diriku amat benci padanya karena hal ini.

Aku benci ketika dia bersikap angkuh seperti ini, terlalu percaya diri seolah-olah bisa mengajakku kembali bersama. Aku benci ketika aku sudah merelakannya pergi, dia malah mengurungku dengan keegoisannya agar aku tetap bersamanya.

“Aku membawakanmu ice coffee setiap hari, tapi aku juga harus selalu membuangnya ke tempat sampah setelah itu karena kau tak mau menyentuhnya” keluhan ini sudah ku dengar sejak awal hubungan kami memburuk. Dia pikir aku bisa di sogok dengan minuman murahan itu? Meski itu minuman kesukaanku tapi tetap saja aku tidak semudah itu!

“Sudah ku bilang, berhenti datang kemari. Apa kau tidak paham juga?” gerutuku sebal.

“Selain aku, memangnya ada yang mau datang padamu setiap hari? Kau kira aku tidak lelah menemuimu disini terus-menerus? Aku juga lelah, tapi aku tidak tega melihatmu sendirian,” dia menatapku dengan gusar.

Aku mendelik marah, “Cih, peduli setan! Aku tak pernah memaksamu. Sudah ku bilang untuk lebih memperhatikan dirimu sendiri, bukankah kau selalu egois? Kau datang seperti ini apakah bisa merubah keadaan? Tidak Krist! Tidak sama sekali. Aku tidak akan bisa kembali padamu”

Krist menunduk, menatap lututnya sendiri. Ekspresi sombongnya melunak, “Prachaya Ruangroj yang amat aku cintai” panggilnya pelan, penuh perasaan, nyaris berbisik. Hatiku menghangat, Krist selalu mampu membuatku tersanjung hanya dengan kata-katanya.

“Kau harusnya bersyukur, sampai saat ini aku masih sangat mencintaimu. Kau harus menggunakan lebih banyak waktu untuk bersyukur, tapi kau menyia-nyiakannya” lanjutnya masih dengan intonasi pelan, namun kata-katanya sukses membuatku mendengus sebal.

Aku tidak bisa percaya pada Perawat Sangpotirat, pria ini penuh tipu muslihat. Dia selalu seangkuh ini, selalu menyebalkan, tapi anehnya— selalu aku yang jatuh kepadanya dengan suka rela.

Aku memutar bola mata kesal. Berdebat dengan Krist adalah pekerjaan paling melelahkan karena dia tak pernah mau kalah. Aku selalu berakhir sakit kepala jika kami bertengkar, dia yang salah tapi dia selalu memenangkan perdebatan. Aku saja yang terlalu bodoh karena lebih sering mengalah, sehingga membuatnya merasa di atas awan.

Aku ingat apa yang dia lakukan di ulang tahunku sebelumnya ketika kami merayakannya berdua. Krist menjemputku di kantor, mengantarku sampai ke kondo, sikapnya sangat manis membuatku sangat bahagia kala itu. Ternyata dia telah menyiapkan 10 burger king yang ditumpuk di atas piring, 2 lilin panjang ditancap pada burger teratas. Aku sampai menggelengkan kepala melihat bentuk kue ulang tahunku, ah maksudku— burger ulang tahunku.

Kumpulan Oneshot Event Singto's Bday 2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang