Happy Reading🌾
Jenvi akhirnya bisa menghela napas lega, setelah beberapa tahun ia merasa stress dengan pekerjaan dan tuntutan menikah dari orang tua, baru kali ini ia berhasil melarikan diri dengan tenang.
Belajar dari pengalaman sebelumya, Jenvi benar benar main bersih kali ini.
Enam tahun lalu ia sempat kabur juga, karena tidak mau masuk Universitas, Jenvi terlalu malas belajar. Namun baru semalam ia menikmati waktu bebasnya di kamar hotel, pagi hari saat ia membuka pintu kamar hotelnya langsung di sambut tatapan tajam sang Mommy. Dan ternyata ia mudah di lacak dari handphonenya.
Oleh karena itu Jenvi memberikan handphonenya pada Reni, agar orang orang tidak dapat melacak keberadaannya, dan dengan kekuasaannya juga, ia menggunakan identitas lain untuk booking tiket pesawatnya.
Setelah tiga jam perjalanan dengan pesawat, Jenvi ganti menaiki mobil travel yang sudah ia sewa juga untuk membawanya ke dermaga, yang jaraknya dua jam setengah jika di tempuh tanpa macet.
Kemudian beralih dengan menaiki kapal khusus untuk menyebrang ke pulau yang ia tuju, kurang lebih sekitar empat puluh lima menit lamanya mereka berlayar menuju seberang.
Setelah daratan yang ia tuju mulai nampak dari kejauhan. Jenvi mulai menghela bernapas lega, tandanya sebentar lagi ia akan sampai, penyiksaan selama perjalanan jauhnya akan terbayar jika ia dapat mengistirahatkan punggungnya di kasur empuk penginapan.
Ah membayangkan seharian rebahan di atas kasur saja Jenvi sudah sangat bersemangat, jadi dengan semangat empat lima ia menuruni kapal dan membawa barang barangnya.
▨▨▨
"Makasih pak, taro aja di situ koper saya." Perempuan bergigi kelinci itu menunjuk pojok kamarnya.
Setelah pintu kamarnya tertutup rapat, perempuan tersebut langsung melompat ke atas kasur. Senyum lebar terlukis di bibir tipisnya.
"Fyuh akhirnya." Perempuan itu melepas jaket deninmnya kemudian merebahkan tubuhnya.
Beberapa saat perempuan itu hanya memandangi langit langit kamarnya, merebahkan tubuhnya sejenak. Setelah dirasa lelahnya berkurang, perempuan tersebut membawa tubuhnya ke kamar mandi.
Ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum me time dengan kasurnya seharian.
🐰🐰🐰
"Oke makasih, Pak." Jenvi langsung menutup pintu kamarnya setelah kopernya di masukkan kedalam kamarnya.
"Fyuh." Jenvi melepas dua kancing teratas kemejanya, kemudian merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.
"Eh apa nih?" Jenvi merasakan sesuatu mengganjal di bawah tubuhnya, dengan sangat terpaksa Jenvi sedikit menggulingkan tubuhnya ke pinggir.
"Jaket?" Jenvi mengerutkan keningnya bingung, ia membawa jaket denim tersebut ke dekat wajahnya, mengendus aroma manis dan sedikit asam yang menurutnya enak di hirup.
Beberapa saat kemudian ia tersenyum lebar, "wah gilak sih, gak salah pilih penginapan gue, sampe di sediain cewek di kamar juga."
Ceklek!
Jenvi langsung menoleh ke pintu kamar mandi yang baru saja terbuka, seorang perempuan cantik keluar dengan bathrobe putih dari dalam.
"Wah, kalo modelan gini betah gue di sini."
Mendengar suara Jenvi, perempuan tersebut langsung histeris "Heh anjir! lu ngapain di kamar gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayu
FanfictionSedikit kisah pertemuan tak sengaja antara Jenvi, ah atau lelaki yang mengaku bernama Jeno ini sedang berusaha melarikan diri dari keluarganya yang selalu memaksanya untuk cepat menikah. Dengan Nana, yang sedang liburan me time sendiri, sebelum meni...