21+ pusat perhatian

0 1 0
                                    

Part kali ini ga ada unsur unsur 21+. Ini cuman sekedar judul chapter nya doang. Selamat baca!


Kini hera dan joy, beserta katar dan nera, tengah berada di sebuah ruangan besar, yang di dalamnya terdapat rak rak buku yang berjejeran.

Mereka berempat duduk di atas karpet lesehan yang ada di sana. Sembari memainkan ponselnya. Bukannya membaca buku yang ada di sana, mereka malah membaca cerita 21+ di salah satu aplikasi yang ada di hp milik joy.

Mereka berempat membaca satu cerita bergenre 21+ disana mereka membaca secara berjamaah. Mumpung perpus lagi kosong.

Joy dan nera senyum senyum sendiri saat ia membaca bagian yang membuatnya ngilu sendiri. Katar sedari tadi hanya menyimak saja, bahkan matanya tidak tertuju pada ponsel, katar hanya celinga celingu sedari tadi.

Hera yang mulai merasa tidak enak rasa, karena untuk pertama kalinya ia di ajak membaca cerita di salah satu aplikasi cerita yang bergenre 21+.
Tentu asing bagi hera.

"Udah aku ga kuat baca ginian. Lagian kalian ngapain baca ginian, pamali!" Tegur hera pada temannya.

"Udah lah ra, nikmatin aja, ntar ketagihan lho. dlu juga aku gasuka baca ginian tapi karena di suruh berma yaudah nyoba baca aja, eh kebiasaan deh, Heheh!" Rengek joy.

"Tar, kamu suka baca ginian juga?" Tanya hera.

"Najis banget, buat apa baca ginian, cuman nambah nambah dosa doang!" Jawab katar sinis.

"Alah jangan munafik, "dosa dosa" e'eh di rumah diem diem baca, sambil muka ama badan mu di tutup selimut, beuh hanetttt!" Ledek joy.

"Aaaahhhhh aaaaahhhhhhkkkhh" nera memeragakan kata kata yang ia baca dari cerita tersebut. Matanya ikut ikutan menutup, dan mulutnya terbuka lebar.

Hera dan katar mengerutkan keningnya. Seperkian detik katar langsung menarik tangan hera untuk pergi dari sana. Karena situasi di sana mulai tidak aman.

ketiga cowok yang di juluki sebagai geng crazy itu. Tengah berada di keramaian sekolah. Mereka bertiga sedang menjadi pusat perhatian di kantin.

Tidak sedikit orang yang mengabadikan kejadian langka itu, mereka memotret ketiga orang yang sedang asik bernyanyi. Di sana ada braga yang asik bernyanyi, berma memainkan gitar yang asalnya gitar itu berada di ruang musik. Sedangkan ujang berjalan kearah setiap penonton di sana, sambil membawa kantong kresek yang ia pegang untuk di asongkan kepada setiap penonton yang ada di sana. "Konser gratis, 2000 doang, 2000 doang, liat ketua osis, 2000 doang 2000 doang"

Sedangkan braga, ia yang asik bernyanyi, dan berma yang bermain gitar. Sedangkan ujang mengumpulkan uang. Mereka bagi bagi tugas, lumayan dapet duit.

"BRAGA I LOVEYOU!!" teriak satu cewe yang ada di sana kepada braga.

"BRAGA KAMU GANTENG BABGET!"

"BRAGA AYO ANTER AKU KE KAMAR MANDI YU!" Teriak cewe yang mencoba menggoda braga.

"Dih mau apa ke kamar mandi?" Tanya satu cewe yang berada di sisinya.

"Mau en* en*!" Bisik cewe tersebut yang kemudian tersenyum miring.

Braga hanya tersenyum lebar, saat mendengar teriakan teriakan dari para cewe yang ada di sana. Lalu ia kembali terfokus pada nyanyian nya.

"Aku tersenyum, ku di depanmu, tapi tak berarti aku bahagia, di sini aku hanyalah badut mu... aku berharap kau melihat ku dan mulai bica--"

BRAGA GARANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang