Bara terdiam sejenak. Ia melirik ke arah hera sekejap, bergantian ke arah ponselnya. Ia menarik napas nya perlahan dan menghembuskan secara kasar.
Semua orang di sana, matanya tertuju pada sesosok laki laki yang tak kalah tampan dari braga. Mereka yang ada di sana menunggu jawaban dari bara. Penasaran sangat penasaran. Apakah lelaki seperti bara akan merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta.
"Ada!" Jawabnya santai. Yang masih terfokus pada ponsel miliknya.
Semua orang di sana seketika membulatkan matanya, mendengar jawaban dari bara. Ada yang membuka mulutnya lebar, ada yang menutup mulutnya dengan jari jemarinya, ada juga yang menganga tak percaya dengan jawaban dari bara.
"Siapa?" Tanya nera histeris.
Bara tidak menjawab ia malah terfokus pada ponsel yang ia genggam.
"asli ra?" Tanya dimas.
Bara hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia masih terfokus pada ponselnya.
"Apa jangan jangan, katar?" Joy bertanya kepada bara.
Bara terdiam ia tidak memberikan jawaban apapun.
"Kalo si bara diem, berarti bener si katar, kan ra?" Tanya berma.
Bara hanya diam.
"Arrghh.. bener kan si bara berarti suka sama si katar.. katar si--" hendak saja joy melirik ke arah katar, namun tiba tiba katar tidak ada di tempat duduknya.
Semua orang di sana tidak menyadari perginya katar kemana. Mereka semua tadi terpokus kepada bara. Sampai sampai mereka tidak tahu bahwa katar menghilang.
"Katar?" Teriak joy.
"Lah si katar kemana?" Tanya ujang kepada teman teman nya.
"Tadi katar bilang.. mau ke toilet dulu, tapi udah cukup lama--!" Ucapan hera terpotong.
"Yaudah aku susul!" Joy seketika saja akan berdiri dari posisi duduknya, namun hera menahannya.
"Biar aku aja, kamu lanjutin aja ya!" Hera kemudian pergi ke arah di mana pintu basecamp agodiak yang terbuka.
Di dalam sana tidak ada satu orang pun. Hera mengerutkan keningnya, melihat keadaan basecamp sangat sepi. Bukannya tadi braga ada di sini?
Ia berjalan perlahan ke arah dapur, ia membuka pintu dapur yang tertutup, saat ia membuka pintu dapur, menampakan alat alat perdapuran berjajaran rapi di tempatnya secara masing masing.
Saat ia mulai melangkah perlahan ke arah di mana ada sebuah kamar mandi, ia terpelonjak dengan apa yang ada di dalam kamar mandi.
Seketika hera menutup mulutnya, dan membulatkan matanya. Melihat seorang laki laki yang ia kenal, ada di dalam kamar mandi tersebut. Namun setelah hera selidiki lebih dalam, bukan hanya ada seorang lelaki saja namun di sana ada juga seorang wanita.
Wanita tersebut badan nya di himpit ke salah satu tembok oleh lelaki tersebut. Lelaki bertubuh tinggi itu menahan badannya dengan satu tangannya, agar tidak bersentuhan dengan badan milik wanita tersebut.
Wajah lelaki dan wanita itu sangatlah dekat. Hanya beberapa cm jarak wajah dari pria dan wanita itu.
Lelaki tersebut berlaga seperti menggoda wanita cantik berdarah arab itu. Pria itu Mengusap bagian leher dari wanita itu dengan jarinya jemarinya secara perlahan.
Bagaimana dengan wanita tersebut? Saat jari jemari lelaki tersebut menyentuh bagian lehernya, wanita itu menggeliat geli. Berkali kali wanita tersebut medorong dorong dada bidang pria itu namun nihil, tubuh wanita tersebut di kunci oleh pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAGA GARANTARA
Teen FictionBraga garantara, seorang siswa yang terkenal atas ketampanannya di SMA SATELIT, yang kemudian di angkat menjadi ketua osis, yang membuatnya semakin terkenal satu sekolah. Dan di sukai oleh para wanita, lebih tepatnya adik kelasnya. Beda nasib denga...