Suasana malam kota bandung sangat ramai. Di tambah malam ini adalah malam minggu, pasti banyak orang yang menghabiskan malamnya bersama pasangan nya.Braga dan hera sampai di base camp garantara tadi braga menjemput hera kerumahnya sesuai janji nya tadi di sekolah.
Mereka berdua masuk ke ruangan yang bernuansa monocrom. Ruangan tersebut mirip seperti caffe, di sana ada jendela kaca yang sangat besar yang di penuhi stiker yang berbentuk api Stiker stiker tersebut menempel secara acak di kaca tersebut. Serta di bagian atas pintu ada hurup hurup yang menyala yang hurup itu jika di baca menjadi GARANTARA.
Hera berjalan mengikuti braga, ia melihat lihat ke sekeliling. Mirip seperti caffe. Saat masuk ke dalam, hera menemukan sekelompok teman temannya. Di sana ada bara, berma, zef, joylora, katar dan satu orang lelaki yang tidak di ketahui hera.
"Saha eta ga?" Tanya lelaki itu dengan nada khas sunda.
"Oh, rerencangan, namina hera!"
braga kemudian mengajak hera duduk bersama teman temannya."Meuni geulis" puji lelaki itu.
"Iyalah, namanya juga cewe turunan korea!" Entah dari kapan joy mengarang soal hera yang turunan korea, huuhhh semua itu tidak benar, hera sama sekali tidak mempunya campuran darah korea.
"Makasih. Tapi aku sama sekali bukan turunan korea atau apa semacamnya!" Hera membenarkan ucapan joylora.
Setelah hampir lama berbincang bincang, mereka memutuskan untuk bakar bakaran. Di sana mereka sudah mempersiapkan daging sapi yang sudah di bumbui, dan siap untuk di panggang. Mereka juga menyiapkan pembakar khusus.
Di sana para lelaki menyiapkan alas duduk di luar basecamp. Beserta panggangannya, dan juga minuman, seperti teh dingin, coca colla, kopi, dan ada juga 2 botol alkohol.
Selesai menyiapkan daging yang siap untuk di panggang hera dan teman temannya pergi ke luar base camp, untuk memulai party malam ini.
Di luar sudah ada ke 5 cowok yang sedang asik berbincang sambil merokok, ralat, hanya 4 orang cowok yang merokok, kecuali si sholeh bara. Hmm seperti yang kalian tau, bara itu gak pernah nyobain yang namanya rokok, gak pernah ikut balapan, gak pernah ikut nonton bp, apalagi mabok, huhh cowok idaman banget bukan?
Bau asap rokok menusuk hidung para wanita di sana.
"Kalian ga mikir apa, kalo kalian pada ngeroko, ntar daging nya bau roko" tegur joy, lalu menyimpan baskom yang berisi danging sapi dengan kasar.
"Ya gapapa lah, mi, ntar kalian para ciwi ciwi, ngerasain sensasi, daging bakar rasa roko!" Berma tertawa. Di ikuti oleh ke tiga temannya.
"KAMU TU PENGEN NGEBUNUH AKU GITU, ROKO ITU BERBAHAYA BERMA!!" Joy berteriak ia mengambil pisau yang sedari tadi ada di atas karpet, lalu ia berlaga seperti akan menusuk pacarnya.
"A-ampun ampun umi, ampun!" Berma menjauh sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Ekhem.. umi abi tuhh!" Goda braga lalu tertawa.
"HAHAHAHAH!!"
Setelah semua makanan dan minuman telah di rapikan, akhirnya party malam ini di mulai. Ujang menyalakan radio bluetooth lalu menyetel salah satu lagu galau.
"Yahh.. jangan lagu galau dong ujang, aing lagi ga mau galau-galau an!" Ucap braga.
"Iya iya!" Ujang dengan segera mengganti judul lagu nya, ia memilih lagu DJ.
Semua orang di sana bersorak, mereka masing masing memegangi gelas mereka yang berisi minuman, ada yang meminum teh dingin, kopi, soda, dan ada juga ada yang meminum alkohol. Mereka di sana duduk di karpet yang sudah di sediakan, mereka semua duduk membuat sebuah lingkaran berukuran kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAGA GARANTARA
Teen FictionBraga garantara, seorang siswa yang terkenal atas ketampanannya di SMA SATELIT, yang kemudian di angkat menjadi ketua osis, yang membuatnya semakin terkenal satu sekolah. Dan di sukai oleh para wanita, lebih tepatnya adik kelasnya. Beda nasib denga...