Kini aku duduk di sebelah ranjang pasien. Menggantikan posisi dokter Westerd untuk menemani Zee. Tentu saja aku tak memegang tangannya, tanganku terlipat di ranjang sebelah tangannya yang mungil.
Dokter Westerd menceritakan tentang penyakit yang di alami Zee sekarang.
Apa yang di katakan Zeah padaku kemarin ternyata ini maksudnya. Dia sama sepertiku, waktu kami di sini takkan lama.
Entah kapan kami akan pergi meninggalkan semua orang di sekeliling kami.
Aku terus menatap lekat wajah gadis mungil ini. Sakit, melihat dia dengan keadaan sekarang. Sakit, mengetahui penyakit yang ada di dalam dirinya.
Ohh, ya. Kalian pasti bertanya, kenapa Dokter Westerd mengetahui bila aku sering menemui gadis mungilnya.
Dari awal Dokter Westerd memang merencanakannya. Dia memberitahu ku tentang BaseCamp Zeah untuk menyendiri.
Dokter Westerd khawatir karna Zeah jarang ada di rumah, setiap Dokter Westerd menjenguknya, hanya ada kucing Zeah yang berada di rumah.
Ketika Dokter Westerd ingin mengunjungi rumahnya, dia melihat Zeah keluar dari apartemennya, dan dari sana Dokter Westerd mengikutinya diam-diam.
Itulah asal usul Dokter Westerd mengetahui persembunyin Zeah. Tamat.
Eh... Ehh!!! Bukan ceritanya yang Tamat. Ini cerita belum habis. Ceritaku masih panjang, dan masih di proses sama Authornya.
Wajah pucat yang di hiasi selang di hidungnya. Warna tubuhnya juga agak pucat dan tak berdaya.
Sadarlah, Zee. Aku mohon sadarlah segera.
Kau sudah berjanji akan mendengar semua lagu yang kubawakan untukmu. Sadarlah.
Aku pun menelungkupkan kepalaku di atas tanganku.
***
SKIP TIME
5 Hari pun berlalu dengan cepat.
Tiga hari yang lalu, Zeah sudah sadarkan diri. Walau dia hanya bisa terbaring lemas saat itu. Hari ini keadaan Zee sudah mulai membaik.
Aku masih berada di kamar inapku hari ini, dan the day it's Saturday...
Aku berencana mengenalkan Zeah pada 3 idiot itu. Kalian pasti tahu siapa mereka.
Aku mengganti seragam bau inapku dengan pakaian santai. Sepatu Vans hitam kesayanganku, skinny jins hitam, baju tanpa lengan warna hitam, dan tidak lupa beanie abu-abu ku.
Tepat setelah aku selesai dengan penampilanku. Idiot-idiot itu pun akhirnya datang dengan tampang yang pasti membuat kalian klepek-klepek.
Rambut Tomat selalu masuk kamar inapku lebih dulu, tentu dengan berlari seperti anak kecil.
Oooh... rambut Tomat sekarang berganti warna.
Hijau? Tanaman? Kenapa lama-lama warnanya jadi sayur-sayuran begini? (Sebenarnya hijau dulu kan baru merah? Udah lah gak papa anggap saja begitu :D)
Ash dan Luke datang dengan santainya. Tak lupa mereka pun juga membawa pisang? Lagi?! Tidak!!!
Kenapa mereka selalu membawa pisang?! Apakah di dunia ini sudah tak ada buah selain pisang?!
"Hey, Dude. Tumben penampilanmu rapi? Ke mana seragam bau yang sering kau pakai?" Tanya Luke sambil celingak celinguk untuk melihat baju buluk itu berada.
"Apakah kau ingin pergi, dude? Apakah sudah di perbolehkan?" Kini Ash ikut bertanya.
"Kalian bertiga sekarang ikut aku. Aku akan memperkenalkan seseorang pada kalian." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Red // Calum Hood
FanfictionBisakah kau tetap tinggal di sisiku? Bisakah kau tidak pergi dari hidupku? Aku tahu waktu ku takkan lama di sini... Aku sangat membutuhkanmu... Aku Menyukaimu dari awal... Aku Menyayangimu... Aku Mencintaimu... Dan itu yang kusesali dari awal kita b...