21- Pengirim Pesan

104 11 4
                                    

Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)

Jangan lupa vote + komen nya yaa!!🙏🏻

Absen dulu yuk, kalian baca jalur apaa🖐🏻🖐🏻

Happy reading! enjoy!

***

Hap!

"LO?!--" 

Ara menghembuskan nafas lega. "Gue kira siapa! Ngagetin tau gak!" Ara memperhatikan pergelangan tangan nya yang di pegang erat oleh Rafa.

Orang yang memegang tangan Ara adalah Rafa.

"Kenapa lo?" Tanya Rafa dengan bingung. Ara tersenyum miring. "Nyaman?Heh?" 

Rafa seketika melepaskan pegangan nya. "Refleks!"

"So, ada apa?" Tanya Ara sambil bersedekap dada. 

"Jangan lewat sana!" Ucap Rafa dengan datar. 

"Kenapa?" 

"Gerbang depan udah di kunci." 

Ara mengerutkan dahinya bingung. "Ah masa sih?" Ara mengecek jam di pergelangan tangannya, "Baru jam setengah 4."

"Batu lo di bilangin."

"Ga percaya gue sama lo!" Ara menghiraukan ucapan Rafa dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Namun, baru beberapa langkah, tangannya sudah kembali di cekal oleh Rafa.

"Lo keras kepala banget si jadi manusia!" Ucap Rafa dengan geram. Ara menyentak pegangan Rafa pada tangan nya. 

Ara maju satu langkah mendekati Rafa, dengan ekspresi yang tidak bisa di gambarkan. Tangan nya memegang kedua pundak Rafa, sambil tersenyum tipis. Tatapan nya menyelam ke dalam netra kelam milik Rafa. 

"Gue?Keras kepala?" ucap Ara setengah berbisik. Rafa kemudian terdiam.

Ara langsung merubah ekspresinya menjadi datar."Yeah, that's me!"  Kemudian ia mendorong bahu Rafa pelan, dan berjalan cepat meninggalkan pemuda itu. Rafa sedikit terkejut melihat perubahan ekspresi gadis itu. Tanpa pikir panjang ia kembali menyusul Ara dan berusaha menyamai langkah gadis itu. 

Ara sedikit menoleh ke belakangnya. Memastikan pemuda itu tidak mengikutinya. Namun, yang ia temukan adalah Rafa berusaha menyamai langkahnya. Ara semakin mempercepat langkahnya, bahkan sedikit berlari. Namun, pemuda itu berhasil memegang tangannya kembali, dan menariknya paksa.  

"Ikut gue!" Ucap Rafa dengan nada memerintah.

Ara dengan susah payah menyeimbangi langkah lebar Rafa, sembari berusaha melepas cengkraman Rafa pada pergelangan tangannya. 

"LEPAS RAFA!"

"LO BUDEG YA?! LEPASS!!" Ara terus berusaha mencoba melepaskannya, namun usahanya sia-sia. Mau tak mau ia mengikuti kemana pemuda itu membawanya pergi.

"RAFAEL!! STOP!" 

"LO MAU BAWA GUE KEMANA SI!!" Ara tak henti-henti nya mengoceh, membuat Rafa menghentikan langkahnya.

 "LO BISA DIEM GA SI?!" Ucap Rafa dengan kesal. 

"GAK! LO JELASIN DULU MAU BAWA GUE KEMANA!!" Balas Ara dengan berteriak. Tanpa sadar Rafa mengencangkan cengkraman nya, karena ia sudah kelewat kesal.

"Aww!!"

"SAKIT BEGO!!" Rafa yang mendengar itu langsung melepaskan cengkraman nya.

"Sorry." Ucap Rafa sedikit menyesal. 

KENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang