22- Flashback

86 9 7
                                    

Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)

Jangan lupa vote + komen nya yaa!!🙏🏻

Absen dulu yuk sebelum baca🖐🏻🖐🏻

Di sarankan bacanya sambil denger lagu, biar dapet feel nya😉

Happy reading! Enjoy!

***

Tuk...tuk...tuk...

Suara derap langkah mengintrupsi seorang pemuda yang sedang asik menonton siaran bola di ruang keluarga. Ia segera mengalihkan pandangan nya dan menemukan abangnya yang sudah rapi menggunakan tuxedo hitam, lengkap dengan sepatu pantofel.

Ia bergegas menghampiri abangnya yang terlihat sedang kesusahan berjalan, dan memapah abangnya berjalan.

"Bang. Lo serius mau dateng ke acara itu?" Tanya Kalandra, yang nampak khawatir dengan kondisi abangnya.

"Iy--Uhukk...uhukk..."

"Bang Ken. Mending lo di rumah aja deh...Biar gue aja yang gantiin lo..."

"Ga us--Uhukk...uhukk." Kenan hampir terjatuh jika tidak di pegangi adiknya.

"Bang Kenan!! Dengerin kata-kata gue kali ini! Lo di rumah. Gue yang pergi." ucap Kalandra, mutlak.

"Lo ga suka acara kayak gitu itu Ndra. Gue aja yang pergi." Kenan tetap kekeh dengan pendiriannya.

"Gue ga terima penolakan bang. Sekarang lo ke kamar dan istirahat! Biar cepet sembuh."

"Emang lo mau fans-fans lo di luar sana beralih ke gue? Karena takut liat muka lo yang pucet kayak mayat itu?" lanjutnya sambil terkekeh.

Kenan tersenyum tipis mendengarnya. Adiknya ini memang selalu narsis di manapun dan kapanpun.

"Iya-iya gue istirahat. Tapi bener nih lo gapapa?" tanya Kenan memastikan.

"Iye. Udah ayo gue bantuin ke kamar." Kalandra mengalungkan sebelah tangan Kenan dan memapahnya menuju kamarnya yang berada di lantai 4, menggunakan lift.

Sesampainya di kamar Kenan, Kalandra membantu mendudukan Kenan di atas tempat tidur. Dan tak lupa ia membantu membuka tuxedo dan sepatu milik abangnya.

"Butuh sesuatu ga? Atau mau gue panggilin bibi?"

"Gak usah. Udah sana lo siap-siap nanti telat." Kenan mendorong pelan tubuh Kalandra yang berada di sampingnya.

"Bawel lo ah. Telat doang udah biasa gue mah." sahut Kalandra. Kemudian ia pergi menuju kamarnya yang berada tepat di samping kamar Kenan.

Kenan tersenyum tipis, setelah kepergian adiknya itu.

***

Ceklek...

Kalandra menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar Kenan. Ia ingin memastikan keadaan abangnya itu sekali lagi sebelum ia pergi.

"Kenapa?" tanya Kenan. Ia meletakan buku yang di bacanya di atas nakas samping tempat tidurnya.

Perlahan Kalandra masuk ke dalam kamar Kenan, dan mendudukan dirinya di hadapan abangnya.

KENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang