01. SAVAGARA

401 31 32
                                    

holaaa, assalamu'alaikum semuanyaaa, salam sejahtera, apa kabar?

semoga baik baik aja ya, selalu jaga kesehatan. lama ya ga ketemu aku hahaha, muncul-muncul bawa cerita baru nih.

gas lah langsung baca, vote dan komen, sebagai suatu bentuk penghargaan dari kalian buat akoeh😚🤙

☁️🌵☁️

Seorang lelaki tampan dengan rambut messy berwarna kecoklatan itu berjalan mendekati gadis yang sedari tadi hanya diam menutup mulutnya rapat-rapat. Kedua mata mereka bertemu, bedanya lelaki itu menatap gadisnya dengan tatapan penuh damba, sedangkan gadis itu menatapnya dengan tatapan kebencian.

"Van...gue itu pengin banget milikin lo," ujar lelaki bernama Lingga Arkananta itu sambil mengelus puncak kepala gadis bernama Savana.

Savana langsung menepis tangan cowok itu dengan kasar, tidak sudi disentuh sedikit pun, apalagi oleh lelaki bedebah satu ini.

Lingga malah terkekeh, "Jangan galak-galak sama gue," kata Lingga.

"Bacot," ucap Savana tepat didepan wajah cowok itu.

"Ssttt, cewek nggak pantes ngomong kasar," balas Lingga sambil menempelkan jari telunjuknya pada bibir ranum milik Savana.

Lagi-lagi Savana hendak menepis tangan Lingga, tetapi cowok itu bergerak lebih cepat, ia mencekram pergelangan tangan Savana. Gadis itu berusaha melepaskan cengkramannya dengan paksa, tetapi Lingga malah semakin menguatkan cengkramannya.

"Lepasin!" Savana berteriak.

"Ikut gue dulu, baru bakal gue lepasin," ucap Lingga dengan senyuman miring yang tercetak dibibirnya.

"Jangan harap, gue gak bakal mau," balas Savana dengan ketus.

"Yakin?" Lingga perlahan mendekatkan wajahnya pada Savana, "Nggak usah sok jual mahal Van, gue punya banyak uang, apa pun yang lo mau bakal gue turutin," kata Lingga.

Sebelah tangan Savana terkepal erat, napasnya memburu, kesabarannya hampir habis untuk lelaki dihadapannya ini. "Gue bukan cewek murahan, jadi jangan seenaknya lo ngandelin duit lo itu buat ngiming-ngimingin gue, lagi pula gue gak bakal tergiur," ucap Savana dengan lugas lalu menarik paksa tangannya dari cengkraman Lingga dengan sekuat tenaga.

"Gue kurang baik apa sih Van sama lo?"

"You are loser, dan gue udah muak banget sama lo Ling," balas Savana.

"Oke, terserah lo mau sebut gue apa, ga peduli juga," ucap Lingga dan lagi-lagi cowok itu terkekeh, terlihat seperti psikopat.

"Minggir, gue mau pulang," Savana melangkah maju, namun Lingga menghalanginya.

"Mau lo apa sih?!"

"Mau gue? Lo." Lingga langsung menunjuk Savana.

"Cuih!" seketika Savana berdecih, sangat jijik mendengar kalimat yang terlontar dari mulut cowok itu.

"Nggak apa-apa sekarang lo giniin gue, tapi besok lo pasti bakalan luluh," ucap Lingga begitu percaya diri.

Karena sudah sangat muak dengan tingkah laku Lingga, Savana pun akhirnya langsung menerobos tubuh cowok itu dengan kasar, ia dengan cepat berlari keluar dari lapangan ini untuk menuju jalan raya.

"Van!" Savana menoleh ke belakang sekilas, cowok itu mengejarnya.

Saat sampai ditepi jalan, Savana menengok ke kanan dan ke kiri, ia berusaha mencari kendaraan umum, tetapi kenapa tidak ada yang lewat sama sekali. "Ah shit!" umpat Savana saat melihat Lingga hampir mendekatinya.

SAVAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang