MY DEAR SANA | Sana X Boys

11 A New York Love Story 🗽

Title : A New York Love Story

Cast : Twice's Sana & NCT's Jaehyun

Genre : Romance, love-life

▪◼▪

Sania menutup panggilan Skype dengan Seyla dan Jocy tepat pukul 12.30 siang. Ia kemudian buru-buru menuju ke Moynihan Train Hall, mengejar kereta Amtrax ke Boston yang berangkat 30 menit kemudian.

Ia sudah mengira-ngira perjalanan dengan Subway dari kediamannya di Upper West Side ke Penn Station menghabiskan waktu kurang dari 20 menit, sehingga ia masih dapat mengejar keberangkatan keretanya.

Pukul 12.50 Sania telah sampai di Penn station, segera ia berlari ke Moynihan Train Hall yang merupakan stasiun keberangkatan kereta Amtrax dari pusat kota New York. Syukurlah, Ia sampai di kereta tepat ketika kereta itu akan berangkat. Sania lalu mencari tempat duduknya di kereta Amtrax yang akan membawanya ke Boston South Station selama empat jam kedepan.

Sania membalas email dari Indonesian Student Association Columbia University untuk menkonfirmasi kedatangannya dalam pertemuan mahasiswa Indonesia di Harvard University, Boston. Sebelum kemudian terlelap sepanjang perjalanan lintas states tersebut.

Sekitar pukul 17.30 Sania sudah keluar dari Boston South Station. Sebelumnya Ia telah diberitahu oleh temannya yang berkuliah di Harvard, untuk tidak menggunakan Subway pada saat rush hour (16.00-19-00). Alhasil Ia memutuskan untuk naik taksi dari stasiun ke basecamp mahasiswa Indonesia di Harvard University.

Long story short, sampailah Sania di basecamp yang disebut rumah Indonesia itu. Bukan karena arsitektur atau apa, tetapi karena pemilik dan penghuni rumah tersebut yang merupakan diaspora Indonesia.

Setelah meletakkan barang di penginapan cewek. Sania hanya bertegur sapa dengan teman-teman yang sudah Ia kenal, terutama dengan Jessi kawannya saat SMP di Jakarta. Namun, ia sungkan untuk mengobrol dengan beberapa wajah asing lainnya.

Kedatangannya kali ini sejujurnya bukan karena untuk mewakili Asosiasi Pelajar kampusnya, namun karena ajakan Jessi yang memang lama tidak bersua.

"Jess, rame bener dah". Bisik Sana yang awkward.

Kurang lebih ada 20-an perwakilan mahasiswa Indonesia dari sekitar Northwest region di rumah itu.

"Gih kenalan San, lumayan cari relasi". Balas Jessi sambil sibuk menyapa yang lain.

Sania hanya menggeleng canggung. Namun, tanpa disangka Jessi tiba-tiba memperkenalkan Sania dengan lantang di depan semua orang. Yang membuat Sania akhirnya mau tidak mau bersosialisasi dengan banyak orang.

Tak butuh waktu lama, berbelas menit kemudian Sania memilih melipir dari keramaian dan duduk di teras samping rumah yang sepi. Ia lalu membuka aplikasi facebook dari handphonenya dan melihat pesan-pesan dari Jennie yang mengirimkan foto-foto anaknya. Yang kemudian Sania balas dengan sticker berbentuk hati.

Jujur, selama Ia tinggal di US dari tahun 2011 hingga sekarang Ia hampir lulus kuliah di tahun 2014. Sania merasa sangat kesepian, dalam kehidupan perkuliahan pun hanya beberapa kenalan dekat yang sering bersosialisasi. Bahkan Sania tidak memiliki teman dekat atau bahkan sahabat.

Selepas lulus SMA di Singapore, Sania memutuskan berkuliah dan tinggal di New York dengan keluarga tantenya yang sedang bertugas di Konsulat Jenderal RI. Namun, tahun lalu keluarga tante pulang ke Jakarta karena omnya dipanggil untuk menjadi wakil menlu. Berakhirlah, Ia tinggal sendirian di kota yang berjuluk Big Apple ini.