23

2 0 0
                                    

"Jangan lupa pakai salepnya" Min Yoon membuang perban lama yang ditangannya. Ia baru saja mengganti perban Renjun dengan yang baru.

Setelah selesai dari rumah sakit nyatanya mereka langsung pulang tak ke kantor karena Renjun dianjurkan untuk tidak beraktivitas banyak sebelum lukanya sembuh. Masalah Idol selalu di kakinya, ya karena memang kaki memiliki peran yang sangat penting.

Renjun tersenyum sembari memperhatikan wajah Min Yoon. Rasanya ia berada di masa lalu, masa dimana ia dan Min Yoon masih memiliki hubungan.

"Terimakasih nona"
"Iya sama sama"

Hari ini Dreams seharusnya sudah pergi ke salah satu acara televisi. Berbincang dengan santai disana. Mereka di undang untuk melakukan sebuah tantangan. Yaitu memasak tanpa mengeluarkan suara dengan seorang perempuan tertidur di sofa belakang mereka. Sayangnya Renjun tak bisa ikut untuk sementara ini. Jadi Dreams minus Renjun.

"Bukankah seharusnya nona menemani member lain??" Renjun.

"Ada Sehun oppa yang menggantikan"
"Apa!?"
"Dia sedang libur hari ini. Jadi, aku meminta padanya untuk menemani mereka selama aku mengawasimu"

"Pppttt hahaha" tawa Renjun pecah seketika. Bagaimana canggungnya teman temannya, mereka dikawal oleh atasan mereka sendiri. "Aku sangat tak sabar mendengarkan cerita mereka" sambungnya.

"Cerita apa??"
"Tentang Sehun hyung yang menjadi manager mereka"

"Ya, Sehun oppa belum pernah menjadi manager sebelumnya"
Renjun semakin tertawa. "Aku tak bisa membayangkannya" ucap Renjun.

"Pasti sulit" Min Yoon.

"Nona" panggi Renjun setelah ia berhenti tertawa. "Bagaimana perasaanmu setelah kita berakhir dan bertemu denganku disini??"

"Tidak ada. Aku sudah tahu kau akan melakukan ini. Jauh sebelum kau mengakhirinya. Aku sudah merelakan semuanya terjadi"

"Maksudmu??"
"Aku tahu kau trainee di agensi ayahku dan aku tahu peraturannya sangat ketat"
"Lalu kenapa kau diam saja??"

"Sudahlah Renjun. Masa lalu biarlah berlalu"

"Tapi aku merindukanmu" cicitnya pelan. Min Yoon dapat mendengarnya. Namun ia berpura pura tak mendengar apapun.

"Aku akan membuatkanmu makanan"

*****

"Aku tak menyangka, ini terasa seperti bertemu orang orang sebayaku" Ucap Sehun dengan tengilnya. Menepuk dadanya sendiri.

"Kau sebaya kami hyung" ucap Mark.
Mereka berada di sebuah tempat makan tak jauh dari tempat acara mereka karena mereka tak bisa pergi lama lama, masing ada satu scene lagi bagian mereka.

Hebatnya Sehun mudah berbaur dan bergaul dengan anak anak muda ini.

"Perempuan disini cantik cantik" Haechan terus menatap sekelilingnya.
Jaemin memukul lengannya cukup keras "sadar bodoh!! Bisa bisanya kau menatap mereka satu persatu"
Sehun dan yang lainnya tertawa.

"Itu normal Jaem"Haechan.

"Aku rasa adikku lebih cantik"Sehun.

"Dia lebih cantik dari siapapun" puji Jisung. Mata Jisung berbinar dan bibirnya tersenyum. Ia tak bisa berbohong jika ia memang menyukai sosok Min Yoon. Entah untuk alasan apa.

Sehun membulatkan matanya dan menegakan letak duduknya, ia mencondongkan wajahnya ke depan wajah Jisung. Memastikan berapa banyak ketertarikan yang terpancar diwajah Jisung.

"Kau menyukai adikku??" Tanya Sehun. Matanya tak lepas dari mata Jisung.

Jisung menganggukan kepalanya sembari tersenyum lebar "Tentu saja. Memangnya hyung pikir siapa yang tidak akan menyukainya??" Matanya kini beralih pada makanan dihadapannya. Sedikit demi sedikit dia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Aku setuju" putus Sehun. Member lain Shock, dengan begitu mudahnya kakak dari gadis ini menyetujui seorang Jisung menyukai adiknya. Tetapi memang menyukai seseorang itu hak mereka.

"Apa maksudmu, kau akan merestui Jisung dan nona??" Chenle.

"Ya. Kenapa tidak??"Sehun.

"Semudah itu hyung??" Haechan.

"Memangnya kenapa?? Jisung aku lihat orang yang baik, dia juga tidak banyak tingkah. Min Yoon sepertinya butuh kekasih"

"Aku mau" Haechan.
"Aku juga mau" Jaemin.
"Aku juga aku juga" Jeno.
"Jangan lupakan aku hyung!!" Mark.
"Mereka semua tidak layak Hyung, lebih baik aku saja" Chenle.

"Apa katamu!?"

"Sudah sudah!! Kalian pikir adikku umpan?? Jika begini lebih baik aku tidak memberikannya kepada salah satu dari kalian"

"Cepat sekali kau berubah pikiran" gerutu Jisung. Ia adalah member Dream yang paling dekat dengan Sehun. Mereka sering pergi keluar bersama hanya untuk sekedar menghabiskan waktu.

******

"Habiskan" Min Yoon meletakan semangkuk makanan di depan Renjun. Lelaki itu menerimanya dengan senang hati.

Min Yoon memakan bagiannya dan segera meminum obatnya juga. Ia masih rutin mengonsumsi antivirusnya karena memang belakangan ini ia merasa sangat kelelahan. Kakaknya selalu berpesan padanya jika ia merasa sangat kelelahan ia harus rutin meminum obat antivirusnya. Bukan karena obat itu dapat menyembuhkan lelahnya, namun memang untuk mencegah Virus di tubuh Min Yoon muncul kembali.

"Obat apa yang kau konsumsi??"

Drrrrrt.....drrrrrt

Baru saja Min Yoon akan menjawab pertanyaan Renjun. Namun suara ponselnya mengurungkan niatnya. Tadinya ponsel ia letakan di sebelah kirinya, tepatnya disamping piringnya. Layar hidup dan muncul nama Minseok disana.

"Ya oppa"

"Yoonie. Kau masih di dorm Dreams??"

"Iya oppa, member lain belum pulang jadi aku tidak bisa meninggalkannya"

"Sepertinya masih lama disana. Sehun bilang mereka masih istirahat, akan ada babak kedua"

"Iya oppa tak apa. Aku akan menunggu mereka"

"Kau tak apa. Tapi kami keberatan. Ini sudah malam Yoonie. Kau juga harus makan malam"

"Jangan cemas oppa. Aku sedang makan malam juga"

"Bersama Renjun??"

"Ya"

"Jangan lupa minum obatmu. Nanti mungkin Oppa dan Chanyeol akan kesana untuk menemani kalian"

"Terimakasih oppa, aku akan menunggu kalian"

Min Yoon mematikan sambungan teleponnya. Renjun berada diseberangnya menatap Min Yoon lekat. Seakan bertanya apa yang terjadi.

"Minseok oppa dan Chanyeol oppa akan kesini untuk menemani kita"

Renjun tertegun. Baru kali ini seorang idol sepertinya didatangi oleh orang orang penting di agensinya atau bisa dikatakan yang memberikan gaji padanya.

"Apa yang harus aku kenakan?? Apa aku harus berganti pakaian yang lebih sopan?? Nona, apakah aku wangi dan tampan?? Apa...."

"Stop Renjun-ah. Mereka bukan kepala negara. Meraka hanya orang biasa" Min Yoon tertawa.

"Mereka yang memberi gajiku nona. Kau juga termasuk, jadi aku harus menghormati kalian"

Min Yoon bangun dari duduknya dan menghampiri Renjun, tangannya terulur menepuk bahu Renjun pelan "Menghormati boleh, tetapi jangan berlebihan. Lagi pula ini diluar jam kerja bukan?? Anggap saja tamu biasa" ia kembali duduk diposisinya, menyelesaikan yang belum sempat ia selesaikan.

Min Yoon menyodorkan obat yang harus Renjun konsumsi, resep dari dokter. Itu sejenis antivirus yang sama dengan yang sering Min Yoon minum "Minumlah. Setelah ini kau harus istirahat"

"Tapi kau tak akan pulang kan??"

"Aku akan menunggu hingga member yang lain datang. Jangan cemas"
Renjun meminum obatnya sedangkan Min Yoon membereskan tempat makannya. Setelah itu ia mengantarkan Renjun ke kamarnya, menemani hingga lelaki itu tertidur.

The ManagerWhere stories live. Discover now