{10}

2K 375 9
                                    

Saat ini, mereka sedang sarapan di kantin. Tidak senyaman yang dibayangkan, bangku dan meja kantin terbuat dari kayu yang sudah cukup tua. Jadi, mereka harus berhati-hati saat duduk agar tidak terjatuh ke tanah dan mengalami cedera di bagian tulang ekor.

Makanan dan minuman sudah disiapkan di pantry dan mereka tinggal mengambil nampan serta peralatan makan dan gelas untuk menampung minuman.

"Gue ngebayangin kalo sirine darurat kemarin gak berbunyi, mungkin Camp dan desa ini udah diserbu sama zombie-zombie itu kali, ya," ujar Jake sembari melahap rotinya.

"Ya gak usah dibayangin. Yang penting sekarang keadaan udah kembali aman," sahut Heeseung tenang dan meneguk teh hangat di gelasnya.

Jake pun mengangguk. "Tapi, apa ke depannya juga akan aman-aman aja, hyung?" Tanya Jake.

Mendengar pertanyaan Jake, Heeseung menghela napasnya kasar dan menjawab, "gue gak bisa jamin dan kalian semua juga tau itu."

Jake terdiam, yang lainnya pun kalut dalam pikirannya masing-masing. Benar, sekarang memang aman-aman saja. Namun, ke depannya mereka tidak tahu akan ada apa saja yang terjadi dan menimpa mereka, tempat Camp, dan desa ini.

"Udah, gak usah dipikirin lagi. Sekarang, abisin sarapan kalian. Setengah jam lagi akan ada latihan memanah," suruh Heeseung dan diangguki oleh keenam temannya.












































°•°•°•°

DI BUKIT, 08.02 PM

"Baiklah, apakah semuanya sudah berkumpul?" Tanya Jimin tegas.

"Neee!"

Pandangan Jimin berpendar, menatap seluruh trainee yang sudah berbaris rapi. Aura trainer memanah itu terpancar dan mungkin ... sedikit mengintimidasi (?). Namun, ia bukanlah Yoongi, temannya sekaligus rekan patrolinya.

Jimin tipikal orang yang lembut, sabar, perhatian kepada murid-murid yang diajarinya, dan jarang sekali terlihat marah. Tapi, aura tegasnya saat mengajar tidak akan luntur sedikit pun.

"Sebelum memulai latihan, aku ingin bertanya pada kalian terlebih dahulu. Di antara kalian semua, adakah yang pernah berlatih memanah sebelumnya? Setidaknya, kau harus tahu dasar-dasarnya," tanya Jimin kepada para trainee.

Tidak ada yang berani mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan Jimin. Semuanya tampak takut dan menatap satu sama lain. Hingga seseorang dengan beraninya mengangkat tangannya.

"Aku, hyung."

Semuanya menoleh ke arah orang tersebut dengan tatapan sedikit kaget. Jimin melihat ke orang tersebut dan bertanya, "oke, Sunoo. Apa kau tahu teknik-teknik dasar dalam memanah?"

Sunoo pun mengangguk. "Teknik dasar memanah ada sembilan. Yakni, stance, nocking, extend, drawing, anchoring, tighten, aiming, release, dan follow through. Benar 'kan, hyung?" Jawab Sunoo sedikit tidak yakin dengan jawabannya.

"Benar sekali. Dan, semua itu akan kita pelajari pada latihan ini. Tenang saja, aku tidak akan memberi kritikan yang terlalu pedas pada kalian, kecuali benar-benar diperlukan," ujar Jimin sembari tersenyum tipis guna sedikit mencairkan suasana tegang ini.

[✓] THE ZOMBIE PLAGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang