Beasiswa

53 17 2
                                    

Jam pelajaran berlangsung dan semua murid memperhatikan guru yang sedang menjelaskan didepan.

"Jas, aku mau ke toilet dulu ya?" Bisik Zweitson ke Jasmine yang sedang fokus ke pelajaran.

"Oke."

Zweitson pun izin ke guru, dan bergegas pergi ke toilet. Setelah dari toilet, ia melihat-lihat gambar yang tertempel di mading. Dan ada satu pamflet yang menarik perhatian Zweitson, pamflet beasiswa di universitas impian Zweitson.

 Dan ada satu pamflet yang menarik perhatian Zweitson, pamflet beasiswa di universitas impian Zweitson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dari dulu Zweitson bercita-cita ingin kuliah di salah satu universitas seni di Jakarta. Tapi, sekali lagi ia kepikiran oleh Jasmine, apa harus ia menyelesaikan hubungannya dengan Jasmine (?)

 Tapi, sekali lagi ia kepikiran oleh Jasmine, apa harus ia menyelesaikan hubungannya dengan Jasmine (?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zweitson sekarang butuh nasihat dari teman-temannya.

...

Pulang Sekolah

"Jas, hari ini gak pulang bareng dulu ya, gapapa kan?" Tanya Zweitson

"Emangnya kamu mau kemana?" Tanya balik Jasmine

"Aku ada urusan sama temen-temen hehe."

"Oh, oke deh." Kata Jasmine tidak lupa dengan senyuman yang menyejukkan hati Zweitson.

"Beneran, gapapa kan?" Zweitson memastikan.

"Iya Soni, yaudah kalau gitu aku pulang duluan ya. Fen, Rick, Lang, gue duluan ya, bye!" Jasmine pun keluar dari kelas dan menyisakan Zweitson, Fenly, Ricky, dan Gilang.

"Ayo ke kantin, tadi Farhan chat gue katanya udah pada nunggu dikantin." Kata Gilang dan mereka bergegas pergi ke kantin.

...

Kantin

"Lama, tau gak. Makanya jadi anak IPS!" Semprot Fiki ketika melihat Zweitson dan yang lain datang.

"Yeh, berisik aja lo!" Balas Fenly

"Nih kantin sepi banget, gak ada yang masih jualan apa, gue laper." Ucap Fajri

"Makan mulu lo, tadi ciki gue yang lo abisin masih kurang?" Ujar Shandy

"Kurang banget."

Yang lain pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Eh Son, Jasmine mana? tumben gak ikut kesini?" Tanya Farhan karena memang biasanya Jasmine selalu gabung kalau Zweitson dan teman-temannya lagi kumpul.

"Udah balik, gue suruh pulang." Jawab Zweitson

"Dih, tumben. Kenapa?" Tanya Fiki

"Tadi Zweitson bilang, dia mau curhat katanya sama kita, minta nasihat ceunah." Selak Ricky

"Kenapa? Oh gue tau nih, pasti masih galau kan mikirin Jasmine." Shandy tahu apa yang sedang Zweitson pikirkan.

"Ya ampun son, masih aja. Nih ya, kalau lo sayang sama Jasmine yaudah pertahanin dengan cara LDR, kalau enggak ya pegat aja." Saran yang keren Farhan.

"Gue sayang banget sama Jasmine."

"Gini son, sekarang lo pilih cita atau cinta, udah gitu aja." Tanya Fiki

Zweitson menelungkupkan wajahnya

"Son, kalau kata orang mah ya, jodoh gak kemana, kalau emang lo jodohnya Jasmine, nanti dia juga balik lagi ke pelukan lo." Kata Fenly

"Iya son, kalau emang takdir berkata lo harus pisah sama Jasmine lo bisa apa, dan bener kata Fenly jodoh gak kemana." Sambung Fajri

Zweitson benar-benar bingung sekarang, ia sayang sekali dengan perempuan satu ini tapi Zweitson juga tidak bisa memaksa Jasmine untuk tetap tinggal disini.

"Ikutin kata hati lo, ajak Jasmine ngomong, dia pasti ngerti kok, udah ah lo galau mulu." Kata Gilang

Zweitson senang punya teman-teman yang suportif seperti mereka walau kadang ngeselin dan tidak tahu malu dimana pun mereka berada.

"Yuk, sudahi galau mu, mari kita makan dirumah gue, gue traktir, leggo." Ajak Farhan untuk mencairkan suasana.

"LEGGO!"

Cita-Ci(n)ta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang