4

6 4 0
                                    

Zean melangkahkan kakinya dengan lesu masuk kedalam kelasnya, 11 IPS 4. Zean melemparkan gitarnya begitu saja ke lantai. Mereka yang berada di dalam kelas melongo melihatnya.

"ANJING GITAR GUE ITU BANGSAT!" pekik Rafli, sahabat Zean yang tidak tahu malu.

Zean mengedikkan bahunya acuh dan berjalan santai ke tempat duduknya di pojok paling belakang, tempat yang sangat strategis untuk tidur. Sementara itu, Rafli mengambil gitarnya yang dilemparkan Zean tadi.

"Ditolak lagi lo?" Tanya Adam, sahabatnya Zean juga yang kalem tapi jutek. Zean hanya menggelengkan kepalanya dengan lesu.

Rafli menghampiri kedua sahabatnya yang sedang mengobrol, " HEH ZEANJING! LO UDAH DIKASIH PINJEM KAGAK TAU TERIMAKASIH YE" Rafli menoyor kepala Zean.

'Lah tumben nih anak adem ayem bae, biasanya gua jitak palanya auto ngamuk' pikir Rafli lalu menyenggol lengan Adam.

"Ngapa nih bocah dam?" Tanyanya pada Adam.

"Gtw" jawab Adam seadanya.

"Gimana yan, diterima lo ama si Zea? Eh tapi diliat dari muka lo yang kusut itu, lo ditolak lagi ya" Tebak Rafli.

"Cerita Yan!" Sahut Adam.

Zean menghela napasnya dengan kasar. Nasib punya teman kepo-an ya begini, apa-apa harus cerita.

"Gue gak ditolak-" belum selesai Zean menjelaskan, sudah terpotong oleh teriakkan Rafli.

"ANJAY LO DITERIMA!"

"GAUSAH TERIAK-TERIAK NAK DUGONG!" Kesal Zean. Adam menjitak kepala Rafli agar diam seraya berkata,"lanjut Yan".

"Gue emang gak ditolak, tapi juga gak diterima. Acara PDKT-an gue gagal total bangsat. Temen-temen cewek gue, julid semua anjirr" jelas Zean.

"Cewek lo? Perasaan Zea belom jadi cewek lo udah di klaim aja dah" ujar Adam.

"Biasalah halu dia" sahut Rafli.

"Dih bodoamat! Intinya Zea itu milik Muhammad Zeandra Alfarizi seorang"

"Yaelah yan, cewek banyak kali, masa lo stuck terus ke Zea sih. Mending direspon, dilirik aja gak pernah" tutur Rafli.

"Cewek emang banyak, tapi aku maunya Zea" ucap Zean dengan alay.

"Najis bucin lo babi" umpat Adam.

"Eh tadi apa lo bilang? Gak direspon? Gua direspon kok, buktinya tadi malem gue chattingan sama Zea" ujar Zean dengan sombongnya.

"Yan lo kalo halu jangan berlebihan dah" ucap Rafli yang diangguki Adam.

"Apa si kawan, gue gak halu kok. Nih liat" Zean menyodorkan hp nya.

"Anjirtt Alay amat lo yan" komentar Adam saat membacanya.

"Sadar yan sadar, Lo terlalu triple Astaghfirullah buat Zea yang Double nya masyaAllah" kata Rafli.

"Zea mah pinter, lah elu goblok"

"Zea cantik, lo burik"

"Ya justru itu, berarti kita saling melengkapi. Nama panggilan kita aja hampir sama, Zea dan Zean anjay jodoh nih pasti" ucap Zean dengan PD-nya.

"NAJIS" celetuk Rafli dan Adam bersamaan.

"Jangan iri jangan iri jangan iri dengki jangan jangan iri jangan iri dengki" Zean menyanyikan salah satu lagu dari video di tik tok.

"Bocah pen batt dialem sumpah" maki Adam.

"Eh tapi yan, lo serius kan suka ama Zea? Gue takutnya lo cuma main-main. Zea gak pantes buat dimainin, dia pantesnya jadi ibu dari anak-anak gue nanti hehe" ujar Rafli dengan serius tapi diakhir kalimat malah menyebalkan.

FRAZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang